Theresia E.S. Butarbutar

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Indahnya Pantai Laguna

Indahnya Pantai Laguna

“Teng…. teng… teng…… “Bel jam pulang sekolah berbunyi. Satu per satu murid-murid keluar dari kelas. Kemudian berjalan menuju loker mereka masing-masing. Hari ini akan ada rapat guru, sehingga seluruh kegiatan ekstrakulikuler ditiadakan. Anak-anak pulang lebih cepat dari biasanya.

“Faura, jangan lupa acara kita besok ya” ucap Bella kepada Faura di depan pintu gerbang sekolah dengan setengah berjalan cepat menuju mobilnya. Papanya sudah menunggu di mobil. Hari ini Papa datang menjemputnya dan kemudian mereka harus segera pergi untuk menjemput mamanya yang sedang ada seminar guru di kantor pusat.

“Oke, Bella… aku juga sudah ajak Friska tadi pagi. Friska bilang dia akan ikut” seru Faura sambil berjalan meninggalkan gerbang sekolah.

Bella, Faura, dan Friska berencana untuk pergi bersama besok. Kebetulan besok adalah hari sabtu. Beberapa hari ini cuacanya cukup cerah, sehingga mereka memutuskan untuk pergi piknik ke Pantai Laguna. Pantai tersebut dinamakan Pantai Laguna karena setiap hari menjelang sore, selalu ada orang-orang yang memainkan lagu dan bernyanyi menggunakan ukulele. Ukulele adalah alat musik yang bentuknya seperti gitar namun ukurannya lebih kecil dan hanya memiliki tiga atau empat senar, sedangkan gitar biasanya memiliki enam senar. Banyak orang senang datang ke Pantai Laguna karena selain mereka bisa bermain pasir yang bersih, mereka juga bisa mendengarkan musik dan alunan lagu yang bagus sekaligus menikmati indahnya matahari terbenam. Setiap dua bulan sekali, Bella dan para sahabatnya akan pergi ke pantai tersebut.

Esok hari pun tiba. Hari sabtu yang sangat cerah. Cuaca tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Banyak orang-orang, baik dewasa maupun anak-anak yang berolahraga pagi. Ada yang bersepeda, jogging atau berlari kecil dan ada juga yang sekedar berjalan santai.Hari sabtu bisa disebut sebagai hari keluarga, dimana orangtua biasanya akan menikmati waktu santai mereka bersama anak-anak. Hal yang sangat susah untuk dilakukan di hari biasa dimana para orangtua akan sibuk bekerja dan anak-anak pun bersekolah.

Dirumah, Bella sedang sibuk mempersiapkan segala perlengkapan yang akan dia bawa ke Pantai Laguna hari ini. Tadi malam, Bella sudah meminta tolong kepada mamanya untuk membuatkan bekal makanan kesukaannya beserta ekstra makanan untuk dia bawa. Mama ikut sibuk membantu Bella menyiapkan semua keperluannya sambil memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal.

“Kriiiiing…..” bunyi telepon terdengar dari ruang tamu. Bella segera berlari kecil untuk menjawabnya.

“Haloooo…” sapa Bella lembut di telepon

“Halo, Bella… ini aku, Faura” sapa Faura diseberang sana. “Apakah kamu sudah siap?Aku sudah siap untuk menuju rumahmu. Kata mamaku, jangan sampai terlalu siang berangkat ke Pantainya agar kita memiliki waktu yang cukup lama untuk bermain dan piknik bersama disana” lanjutnya

“Aku sedang bersiap-siap, Faura. Mungkin sekitar sepuluh menit lagi, sudah selesai. Aku tunggu dirumah ya” jawab Bella dengan suara riang. Bella pun menutup telepon dan segera kembali ke meja makan untuk membantu mamanya memasukkan semua bekal makanan kedalam tas. Bella memberitahu mamanya bahwa Faura sudah berangkat dari rumah untuk menjemputnya.

“Tin….Tin….” bunyi klakson didepan rumah Bella. Bella dan mamanya pun segera membuka pintu rumah untuk melihat siapa yang datang. Ternyata Faura dan mamanya sudah sampai didepan pagar rumah. Bella segera masuk ke dalam rumah untuk mengambil tas dan perbekalannya. Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, dia segera menuju mobil Faura, namun sebelumnya mencium tangan mamanya sambil berpamitan.

“Mah, aku pergi dulu ya” ucap Bella. Bella hanya berpamitan dengan mamanya karena papanya masih tidur dan Bella enggan membangunkannya sebab dia tahu bahwa Papanya pasti masih sangat lelah setelah perjalanan dari luar kota dan baru sampai rumah hampir subuh tadi. Sudah sebulan ini papanya harus bolak balik keluar kota untuk memeriksa proyek yang dikerjakan perusahaannya. Minggu depan rencananya Bella dan mamanya akan diajak papanya untuk melihat proyek tersebut sekalian liburan.

“Iya, sayang..hati-hati ya, nak” ucap mamanya sambil mengecup kening Bella. “Jangan lupa untuk tetap berjaga-jaga ketika main disana nanti” lanjut mamanya sambil ikut berjalan bersama Bella menuju pintu gerbang. Setelah Bella naik mobil Faura dan berlalu meninggalkan rumahnya, mamanya pun menutup pagar dengan rapat dan kembali masuk kedalam rumah.

Didalam perjalanan menuju ke Pantai Laguna, Bella dan Faura bernyanyi dengan riang didalam mobil. Tidak lupa mereka menelepon Friska untuk memberitahu bahwa mereka sedang dalam perjalanan menuju Pantai.

“Halo, Friska..ini aku, Faura” ucap Faura di telepon. “Aku dan Bella sudah dalam perjalanan ke pantai. Jangan lupa untuk membawa pakaian ganti ya, sebab selain piknik kita akan bermain air. Aku sudah membawa peralatan bermain air dan pasir, nih” lanjutnya

“Hai, Faura… oke. Aku sudah siapkan semuanya kok. Aku juga membawa beberapa mainan yang bisa kita mainkan di pantai nanti. Sebentar lagi, aku akan diantar papa menuju Pantai ya… sampai ketemu disana “ucap Friska. Faura pun menutup telepon dan kemudian bertanya kepada Bella yang berada disampingnya,

“Oh ya, Bella.. kamu tidak lupa membawa pakaian ganti kan? “ tanya Faura

“Tentu saja aku tidak lupa, Faura. Aku sudah menyiapkan di tasku” jawab Bella sambil menunjukkan tas yang ada disampingnya. “Aku juga membawa ekstra makanan untuk bekal piknik kita nanti“ lanjutnya

Lalu Lintas cukup ramai lancar saat itu. Tidak terlihat adanya penumpukkan kendaraan. Dari rumah Bella menuju Pantai Laguna memakan waktu hampir satu jam. Selain bernyanyi, diperjalanan mereka bermain tebak-tebakan. Bahkan, mamanya Faura ikut bermain tebak-tebakan sambil ikutan tertawa bersama Bella dan Faura.

Tidak terasa, mereka sudah sampai di pantai. Setelah memarkirkan mobil ditempat yang sudah disediakan, mereka pun turun dari mobil. Mamanya Faura ikut mengantar mereka ke sisi selatan Pantai yang merupakan tempat favorit mereka setiap mereka ke Pantai ini. Adapun tempat ini menjadi tempat kesukaan mereka karena dekat dengan Pos Pemantau Pantai atau lifeguard. Sehingga mereka merasa lebih aman sebab ada yang memperhatikan keselamatan mereka selama bermain dipantai.

Setelah mendapatkan tempat yang nyaman, Mamanya Faura pun segera meninggalkan mereka disana dan akan datang kembali untuk menjemput. Faura berjanji untuk menghubungi mamanya setelah mereka selesai dengan kegiatannya nanti. Mama pun mengingatkan Faura dan juga Betty untuk tidak bermain ke tengah Pantai karena khawatir akan ombak yang bisa tiba-tiba datang.

Sambil menunggu Friska, kegiatan yang pertama kali mereka lakukan adalah mencari kerang. Mereka senang mengumpulkan kerang yang banyak, karena mereka suka membuat berbagai kerajinan tangan dari kerang. Terkadang mereka membuat kotak tempat alat tulis, bingkai foto dan bahkan membuat kalung dari kerang. Kerang yang sudah didapat kemudian akan dibersihkan dengan cara direndam dan disikat hingga bersih. Bila diperlukan, mereka akan menggunakan bahan pemutih untuk merendam kerang sehingga membuat kerang-kerang tersebut terlihat lebih bersih.

“Hai, Bella… Hai Faura…” teriak Friska sambil setengah berlari menuju tempat Bella dan Faura mencari kerang. Karena sedang asik, Bella dan Faura tidak sadar bahwa Friska sudah tiba dari tadi dan sudah menaruh tasnya didekat tas mereka.

“Hai, Friska…. Ayo, kita cari kerang. Aku dan Bella sudah dapat lumayan banyak nih” ucap Faura sambil menunjukkan tempat dia menaruh kerang-kerang yang sudah didapatnya. Friska pun kemudian ikut mencari kerang dan menaruhnya ditempat yang juga sudah sengaja dia bawa dari rumah.

Setelah mereka berhasil mengumpulkan kerang sebanyak yang diperlukan, mereka sepakat untuk membuat istana pasir. Mereka segera kembali ketempat mereka menaruh tas dan perlengkapan mereka untuk menaruh kerang-kerang yang sudah didapat tadi dan mengeluarkan peralatan untuk bermain pasir dari tas. Istana pasir yang mereka buat sangat bagus sekali. Orang-orang yang melewati mereka dan melihat istana pasir tersebut terlihat kagum dan memuji hasil karya mereka. Bahkan tidak sedikit dari orang-orang tersebut meminta izin untuk mengambil gambar atau memfoto istana pasir tersebut. Dan karena serunya, sampai terdapat banyak pasir diseluruh badan, tangan dan bahkan wajah Bella, Faura dan Friska.

Hari sudah siang dan hampir melewati jam makan siang, mereka memutuskan untuk membersihkan tubuh mereka sebelum menyantap bekal makanan yang di bawa. Tidak jauh dari tempat mereka beristirahat, terdapat kamar mandi umum. Kamar mandi tersebut selalu dibersihkan secara rutin oleh pengelola pantai. Selalu tersedia air bersih disana. Antrian tidak terlihat menumpuk, karena ruangan kamar mandi yang tersedia cukup banyak. Terdapat penjaga yang juga dengan ramah mengingatkan para pengunjung untuk tetap menjaga kebersihan dan tidak mandi terlalu lama sehingga bisa bergantian dengan pengunjung yang lainnya. Penjaga tersebut selalu siap untuk mengeringkan lantai yang terlalu basah sehingga menjaga tidak ada orang yang akan terpeleset. Hal itu menjadi salah satu daya pikat dari Pantai tersebut. Para pengunjung merasa nyaman sebab mereka bisa bebas bermain pasir dan berenang di tepi pantai tanpa harus khawatir karena mereka bisa membersihkan tubuh mereka di kamar mandi yang selalu bersih.

“Faura, Bella, kalian sudah selesai belum? Aku sudah lapar nih” tanya Friska dari luar kamar mandi. Dia sudah selesai duluan dan sudah merapihkan tempat duduk mereka supaya lebih nyaman untuk berpiknik ria.

“Iya, Friska..sebentar yaaa, aku sedang pakai baju” jawab Bella dari dalam kamar mandi. Faura belum menjawab, mungkin dia tidak mendengar suara Bella dan Friska karena masih terdengar suara air pancur dari tempatnya mandi. Seperti biasa, Faura selalu paling lama apabila dikamar mandi. Dia senang bernyanyi sambil mandi. Mama sampai harus sering mengingatkannya untuk bijaksana dalam penggunaan air. Selain untuk menghemat air, juga untuk menghemat tagihan listrik karena penggunaan pompa air pasti menggunakan listrik.

Beberapa waktu kemudian Faura terlihat keluar dari kamar mandi. Dia pun segera berganti pakaian dan bergegas menemui Bella dan Friska yang sudah menunggu di tempat mereka akan makan dan berpiknik ria.

“Hai, teman-teman.. maaf ya aku kelamaan” ucap Faura sambil senyum malu karena merasa tidak enak sebab sudah membuat teman-temannya menunggunya padahal mereka sudah sangat lapar. Ucapan maaf Faura pun dibalas dengan senyuman oleh Bella dan Friska sambil menggeleng-gelengkan kepala mereka sebagai tanda bahwa mereka memaklumi Faura. Mereka sudah bersahabat bertahun-tahun, jadi sudah terbiasa dengan kebiasaan Faura yang suka mandi dalam waktu yang cukup lama.

Satu persatu bekal makanan mereka keluarkan dari tas mereka masing-masing. Faura membawa aneka sushi dan jus. Bella membawa spaghetti dan buah buahan. Sementara Friska membawa nugget dan sosis goreng. Ekstra makanan sudah sengaja disiapkan oleh mama mereka masing-masing dari rumah, agar mereka dapat saling berbagi. Hal tersebut sudah menjadi kebiasaan mereka selama ini.

Setelah selesai makan, mereka membersihkan wadah tempat makanan mereka, dan membuang sampah ditempat yang sudah disediakan. Ada beberapa penjaga pantai yang rutin berpatroli untuk memastikan bahwa para pengunjung tidak membuang sampai sembarangan. Sangat penting untuk menjaga kebersihan agar para pengunjung yang lain tetap merasa nyaman, lingkungan bersih dan udara yang dihirup pun sehat.

Sambil beristirahat, mereka menghubungi orangtua mereka masing-masing untuk menjemput. Selagi menunggu, mereka berfoto dengan latar belakang indahnya Pantai Laguna. Langit terlihat indah dan deburan ombakpun nampak cantik yang sesekali menghampiri pasir putih. Perlahan, alunan musik mulai terdengar. Suara indah serta iringan musik yang sangat bagus menambah indahnya suasana.

Faura, Friska dan Bella sangat senang membaca. Mereka pun membaca buku bacaan yang sudah mereka bawa dari rumah. Faura, Friska dan Bella sangat senang membaca. Selain bisa menjadi hiburan, dengan membaca mereka merasa bisa mendapat tambahan ilmu. Itu yang selalu diucapkan oleh orangtua mereka dan juga para guru disekolah. Rajin membaca akan menambah pengetahuan. Melalui membaca buku, terlebih lagi buku pengetahuan, tentang legenda, penemuan dan lainnya, akan menambah pengetahuan akan hal-hal baru yang mungkin belum mereka ketahui sebelumnya.

Hari sudah sore ketika mereka masing-masing menuju perjalanan pulang kerumah. Rasa lelah dan mengantuk membuat mereka tertidur sepanjang perjalanan. Lelah namun bahagia karena bisa menghabiskan waktu menikmati indahnya Pantai Laguna bersama para sahabat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post