Theresia E.S. Butarbutar

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Asiknya Jadi Kaya

Asiknya jadi kaya

Hari ini Bella libur sekolah karena kemarin baru saja menerima hasil rapor. Seperti semester yang sebelumnya, hasil rapor Bella kali ini juga sangat bagus. Papa dan Mama sangat bangga atas prestasinya. Bella pun sangat bahagia dan merasa kerja kerasnya membuahkan hasil yang baik. Namun hal tersebut tidak membuatnya menjadi sombong. Dia merasa tetap harus rajin belajar agar dapat mempertahankan prestasinya dan memperbaiki beberapa nilai yang masih kurang. Hal ini dilakukannya agar cita-citanya untuk dapat menjadi seorang dokter dapat terwujud.

“Aaaahh… bosen banget nih... enaknya ngapain yah?” tanya Bella kepada dirinya sendiri sambil tiduran di tempat tidurnya. Sedari tadi, dia sudah mencoba mengisi waktu luangnya dengan menonton TV dan sesekali memainkan permainan di telepon genggamnya. “Apa aku ajak Friska dan Faura untuk main saja,ya? ” lanjut ucapnya sambil kemudian bangun dari tempat tidurnya dan mencoba menghubungi sahabat-sahabatnya dengan menggunakan telepon genggam yang ada ditangannya. Supaya lebih mudah dan cepat berkomunikasi dengan kedua sahabatnya, Bella menghubungi mereka melalui sambungan telepon grup, sehingga dia bisa langsung berbicara dengan kedua sahabatnya tersebut dengan bersamaan.

“Hai Friska… hai Faura kalian ada waktu gak hari ini?” tanya Bella kepada Friska dan Faura ketika komunikasi panggilan grup mereka sudah tersambung.

“Hai Bella, kalau aku sih ada waktu. Kebetulan hari ini aku sedang tidak ada kegiatan apa-apa” jawab Faura. “Bagaimana dengan kamu, Friska?” lanjut tanyanya kepada Friska

“Aku juga ada waktu” jawab Friska.

“Wah, asiklah kalau begitu. Bagaimana kalau kalian main ke rumah aku? Bisa kah?” tanya Bella setengah membujuk kepada kedua sahabatnya tersebut

“Bisa doooong“ jawab Friska dan Faura secara bersamaan dan kemudian mereka pun tertawa bersama. Pembicaraan berlanjut beberapa waktu dan akhirnya mereka sepakat untuk bermain bersama di rumah Bella. Rencananya mereka akan berkumpul disana sekitar jam 2 setelah makan siang.

Dirumah Bella ada beberapa permainan. Dari semua yang dia miliki , ada tiga mainan yang menjadi mainan kesukaannya, yaitu: Boneka, lego, dan monopoli. Sesuai yang mereka sepakati di percakapan telepon grup tadi, mereka akan bermain monopoli bersama. Monopoli adalah sebuah permainan papan yang cukup terkenal di Indonesia maupun di dunia. Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai semua petak atau lahan diatas papan melalui pembelian, penyewaan dan pertukaran properti dalam sistem ekonomi yang disederhanakan. Siapa yang paling banyak memiliki harta kekayaan, maka akan menjadi pemenangnya.

Bella mempersiapkan mainannya sambil menunggu kedua sahabatnya sampai. Seketika ia teringat sesuatu. Ia lalu keluar dari kamarnya dan menemui Bi Atun, sang asisten rumah tangga untuk membuatkan camilan yang akan mereka makan disaat mereka main nanti.

“Bi Atun…bi…”panggil Bella sambil berjalan menuju dapur mencari Bi Atun.

“Iya non.. kenapa?”jawab Bi Atun yang ternyata sedang membuatkan teh untuk papanya Bella yang sedang berkerja diruang kerjanya.

“Bi, tolong buat kan camilan dong bi” ucap Bella ketika dia sudah berada disamping Bi Atun. “Nanti Friska dan Faura akan datang ke sini untuk bermain dengan aku” ucapnya lagi sambil mengambil segelas air putih. Dia merasa sangat haus.

“Baik non.” jawab Bi Atun.

Bella kembali ke kamarnya, sementara Bi Atun mengantarkan teh untuk papanya Bella dan kemudian langsung kembali ke dapur untuk menyiapkan camilan yang dipesan Bella tadi. Rencananya, Bi Atun akan membuatkan jus buah segar dan donat kentang keju spesial buatannya. Bella dan para sahabatnya sangat menyukainya. Camilan tersebut menjadi salah satu camilan favorit mereka setiap bermain dirumah Bella. Mereka biasanya akan meminta Bi Atun untuk menambahkan meises coklat sebagai toping diatas donat tersebut.

Beberapa waktu kemudian, Bella mendengar suara klakson mobil didepan rumah. Ternyata Faura dan Friska sudah sampai. Rupanya, mamanya Friska menjemput Faura dirumahnya dan kemudian mengantarkan mereka kerumah Bella.

“Hai…”seru Bella dari dalam rumah sambil berlari kecil menuju pagar untuk menyambut kedatangan Friska dan Faura.

“Hai Bella…” jawab Friska dan Faura bersamaan

“Hai juga, tante Frida” ucap Bella ketika sudah berada didekat mobil Friska.Tante Frida, mama nya Friska tidak turun dari mobil karena harus pergi ke suatu tempat

“Hai Bella… selamat bermain ya” jawab Mamanya Friska sambil tersenyum kearah Bella. “Nanti mama jemput kalian lagi ya, sayang” ucap Mamanya Friska kepada Friska sambil mengecup keningnya dan kemudian melanjutkan perjalanannya.

Mereka pun masuk ke dalam rumah. Ketika melewati ruang tamu, mereka berpapasan dengan papanya Bella yang baru saja keluar dari ruangan kerjanya yang berada tidak jauh dari ruang tamu. Sepertinya papanya Bella akan pergi keluar rumah, sebab terlihat sedang membawa tas dan beberapa dokumen serta ada kunci mobil juga ditangannya.

“Halo, Om…”sapa Faura kepada papanya Bella

“Halo, Faura….Halo, Friska” jawab papanya Bella. “Kalian sedang mau main bersama ya? Sudah lama datang?” tanyanya kepada Friska dan Faura

“Baru saja,Om.. Iya, Om… kami rencana mau bermain Monopoli bersama ” jawab Friska

“Oh, begitu.. Baiklah, selamat bermain ya” ucap papanya Bella. “Oh ya, Bella, papa mau pergi dulu ya, ada pertemuan dengan teman kerja papa” ucap papanya dan dibalas dengan senyuman manis serta anggukan kepala oleh Bella. Kemudian, papanya Bella pun berjalan keluar kearah garasi dan segera mengeluarkan mobil yang akan dikendarainya menuju tempat pertemuan

Ketika sampai di kamar Bella, Friska dan Faura tersenyum lebar karena sudah melihat perlengkapan permainan monopoli yang sudah disiapkan oleh Bella diatas tempat tidurnya.

“Oke… yuk kita langsung mulai aja permainannya” kata Bella.

Tanpa menunggu lama lagi, permainan pun segera dimulai. Diawal permainan, mereka menentukan siapa yang akan menjadi petugas Bank. Setelah itu, kemudian mereka membagikan uang yang perlu dibagi kepada setiap pemain dengan jumlah yang sudah ditentukan. Masing-masing dari mereka mengocok dadu untuk menentukan siapa yang akan memulai permainan terlebih dahulu. Ternyata, Faura mendapatkan angka dadu yang paling besar sehingga dia berhak untuk menjadi pemain pertama dalam permainan tersebut. Bella menjadi pemain kedua dan Friska menjadi yang terakhir.

“Yeay… aku mau beli tanah ini ya.” seru Bella dengan sangat senang ketika sampai di petak tanah yang selalu menjadi incaran para pemain, karena tanah tersebut nilainya mahal.

“Yah…. Keduluan kamu deh, Bella “ucap Faura dengan nada agak sedikit sedih karena tidak mendapatkan petak tanah yang baru saja dibeli oleh Bella.

“Tidak apa, Faura..masih ada petak tanah yang lain kan” hibur Friska sambil mengocok dadu karena tiba gilirannya.

Masing-masing dari mereka mulai membeli petak tanah satu per satu dan berhasil memiliki komplek.

“Yeay.. sampai juga akhirnya aku di komplekku… aku mau buat rumah ya” kata Bella kepada sahabat-sahabatnya. Bella membangun beberapa rumah diatas petak tanah yang sudah dia miliki sebelumnya dengan tujuan agar uang sewa dari properti miliknya tersebut menjadi lebih tinggi atau lebih mahal. Dia mendapatkan banyak uang apabila ada pemain lain yang berhenti di properti miliknya tersebut. Bella senang karena dia memiliki rumah di komplek yang paling mahal.

Setelah Bella, Faura dan Friska pun mendapatkan kesempatan untuk membangun rumah diatas properti yang mereka miliki. Namun, properti tersebut memiliki nilai sewa yang lebih murah dibandingkan milik Bella. Sehingga uang yang didapatkan Bella dalam permainan tersebut lebih banyak dari kedua sahabatnya

“Non Bella, ini camilannya sudah jadi” ucap Bi Atun diluar kamar Bella

“Sebentar ya, Bi” jawab Bella dari dalam kamar. Dia pun segera berjalan keluar kamar untuk mengambil camilan tersebut dan membawanya kedalam kamar. Mereka kemudian menyantap donat meises dan Jus segar yang sudah disiapkan oleh Bi Atun.

“Ah… Donat buatan Bi Atun memang selalu enak… sedihku jadi berkurang” ucap Faura yang dengan lahap memakan donat tersebut. Adapun dia sedikit sedih karena merasa kalah dalam permainan monopoli yang sedang mereka mainkan. Dimana harta kekayaannya lebih sedikit dibanding Friska dan Bella.

“Jus nya juga enak ya… seger” ucap Friska

Beberapa waktu kemudian, mereka memutuskan untuk menyelesaikan permainan, karena jam dinding di kamar Bella sudah menunjukan pukul lima sore.

“Eh sudah sore nih.. permainannya selesai dulu yah” kata Friska.” Sebentar lagi, mamaku datang untuk menjemput” lanjut ucapnya.

“Oh iya aku juga harus pulang.. kita hitung hasil pendapatan kita masing-masing yuk” ucap Faura mengajak Friska dan Bella untuk segera menyelesaikan permainan mereka.

“Oke.. yuk kita hitung bersama” kata Bella sambil mengambil telepon genggam miliknya. Mereka akan menghitung dengan menggunakan kalkulator yang ada di telepon genggam. Perhitungan dimulai dari uang mereka, tanah, serta rumah atau istana yang mereka miliki. Ternyata, yang menang adalah Bella, karena dia memiliki harta kekayaan yang paling tinggi. Juara kedua adalah Friska dan juara ketiga adalah Faura. Bella mendapatkan jumlah 4.568, Friska mendapatkan 2.968 sementara Faura mendapatkan 1.297.

“Asikk… aku juara satu.” seru Bella dengan senang. “Enaknya , jadi orang kaya nih” serunya lagi sambil tersenyum menggoda kedua sahabatnya. Kedua sahabatnya pun ikut tersenyum sambil tertawa kecil. Walaupun Faura tidak menang, ia tetap senang karena dapat bermain bersama sahabat-sahabatnya.

Malam hari pun tiba. Setelah kedua sahabatnya pulang tadi, Bella segera mandi, menonton program TV kesukaannya dan kemudian makan malam bersama Papa dan Mamanya. Ketika dia tidur, dia bermimpi saat-saat ia menang dalam permainan monopoli tadi. Mungkin karena terlalu senang, sehingga perasaan tersebut sampai datang ke dalam mimpinya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post