Theresia E.S. Butarbutar

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Anting yang hilang

Anting Bella yang hilang

“Bella, jangan lupa. Nanti siang kita jadi pergi ya” kata Faura dipintu gerbang seusai pulang sekolah

”Oke…” jawab Bella. Faura dan Bella berencana untuk pergi bersama ke rumah Friska. Mereka ingin mengejutkan Friska, dengan datang kerumahnya sebelum dia pulang dari les nanti.

Sekitar jam 2 siang, Faura pun menjemput Bella di rumahnya. “Bella, sudah siap kan? ayo kita berangkat” seru Faura dari dalam mobil. Mamanya mengantar Faura untuk menjemput Bella dan kemudian mengantar mereka kerumah Friska. Setelah itu, dia akan pergi ke Rumah Sakit karena hari ini ada jadwal praktek. Mamanya Faura adalah seorang dokter anak.

”Iya aku sudah siap, tapi tunggu sebentar ya aku mau pamit ke papa aku dulu” ucap Bella sambil masuk ke dalam rumah dan kemudian pamit kepada papanya.

“Pah… aku pergi dulu ya” ucap Bella… “Mau kemana, nak?” tanya Papa

“Aku dan Faura mau kerumah Friska, pah. Faura sudah ada didepan rumah menjemput aku. Kami berencana untuk bermain bersama. Kemarin aku sudah pamit sama mama” jawab Bella sambil tergesa-gesa memasukkan mainan yang akan dibawa kedalam tasnya.

“Baik, sayang. Hati-hati dijalan. Sampaikan salam papa untuk Faura dan Friska” ucap papa sambil mencium kening Bella. Kemudian papa masuk ke ruang kerjanya karena harus memeriksa beberapa dokumen pekerjaannya.

Bella pun segera keluar rumah setelah memastikan bahwa dia sudah membawa tasnya. Tidak lupa, dia menghabiskan dulu Jus Apel yang sudah dibuatkan Bi Atun tadi.

Bella pun masuk kedalam mobil Faura dan kemudian mereka berangkat menuju rumah Friska. Ketika mereka sampai dirumah Friska, Mamanya Friska yaitu Tante Frida menyambut kedatangan mereka.

“Halo, anak-anak… kalian cantik sekali. Apa kabar?” tanya mamanya Friska dengan sangat ramah.

“Halo, Tante Frida, kabar kami baik sekali” jawab Bella

“Halo juga, Tante…Bisa aja, Tante…” jawab Faura sambil tersenyum tersipu-sipu setelah dibilang cantik oleh mamanya Friska.

“Kalian pasti mau bertemu Friska. Tapi, dia belum pulang dari les piano. Mungkin akan sampai kira-kira limabelas menit lagi” ucap mamanya Friska sambil melihat jam ditangannya.

“Tidak apa-apa, tante. Kami memang sengaja datang lebih cepat untuk memberikan kejutan kepada Friska” ucap Faura

“Oh, begitu. Bagaimana kalau sambil menunggu dia, kalian membantu tante didapur, tante sedang membuat adonan bolu kesukaannya. Nanti kalau sudah jadi, kalian coba bolunya, ya” ucap mamanya Friska. Merekapun berjalan bersama menuju dapur.

Beberapa waktu kemudian, Friska tiba dirumah. Ketika ia membuka pintu, ia pun langsung menuju kedapur, karena dia tahu mamanya pasti sedang disana. Sesampainya dia didapur, dia terkejut melihat kedua sahabatnya yang sedang asyik membantu mamanya membuat adonan bolu.

“Wah…. Bella, Faura, kalian sedang apa disini?” serunya dengan senang karena dia tidak tahu kalau sahabat-sahabatnya akan datang untuk bermain hari ini. Diapun segera menghampiri mamanya untuk mencium tangan mama dan dibalas mama dengan memberikan kecupan dikeningnya.

“Hai Friska” ucap Bella dan Faura berbarengan

“Kami sengaja kesini untuk memberikanmu kejutan. Kan, sudah lama kita tidak bermain bersama” kata Faura

“Iya, Friska…. aku kan kangen main dengan kalian” kata Bella.

“Aku juga kangeeeeen sekali main dengan kalian” ucap Friska. Ayo, kita segera ke kamarku.

“Mah, kami kekamarku dulu ya… nanti kalau bolunya sudah jadi, panggil kami ya mah, aku sudah tidak sabar mau makan bolu enak buatan mama” ucap Friska sambil melirik adonan bolu yang ada dimeja dapur.

“Kami kekamar Friska dulu ya, tante” pamit Faura dan Bella ke mamanya Friska.

“Oke, selamat bermain anak-anak” jawab Mama

Merekapun segera menuju kamar Friska. Friska kemudian langsung ke kamar mandi untuk bersih-bersih karena dia merasa gerah dan kotor setelah beraktifitas diluar.

“Jadi, kita mau main apa nih?” tanya Friska setelah dia selesai berganti pakaian.

“Gimana kalau kita main tebak gambar. Aku sudah bawa beberapa kertas yang berisi gambar-gambar seperti hewan, tempat dan lainnya” jawab Faura.

“Atau, kita mau makin bekel saja? Aku sudah bawa bola dan biji bekel dari rumah” ucap Bella sambil mengeluarkan kotak mainan dari dalam tasnya.

“Hmm…. Kita main bola bekel saja dulu, baru nanti kita main tebak gambar. Gimana? Setuju nggak?” ucap Friska

“Oke”, seru Bella dan Faura

Kemudian, merekapun bermain bola bekel dengan sangat seru. Bella unggul dalam permainan ini. Dia selalu menang. Sementara Faura sering kalah.

Setelah puas bermain bekel, mereka kemudian istirahat sejenak. Tidak berapa lama ada suara ketukan di pintu kamar Friska.

“Tok…tok…tok…” bunyi suara ketukan dipintu kamar. Friska pun segera berjalan kearah pintu kamarnya dan membukanya. Ternyata, yang mengetuk pintu kamarnya adalah mamanya yang tersenyum sambil membawa bolu diatas piring.

“Hai, sayang…. Ini, bolunya sudah matang. Mama sudah potong-potong ya, agar kalian bisa langsung makan dengan mudah” ucap Mama

“Ah, mama…. Terimakasih banyak” seru Friska dengan gembira dan kemudian mengecup pipi mamanya. Bolu itupun dia bawa kedalam kamar.

Sambil bermain, mereka memakan bolu buatan mamanya Friska. Ternyata, tidak hanya Friska yang menyukai bolu itu, Faura dan Bella pun juga sangat suka. Bolunya sangat lembut. Mereka makan dengan lahap sekali.

Tanpa disadari langit sudah mulai gelap. Mamanya Bella menelepon Mamanya Friska dan berkata bahwa dia sudah dalam perjalanan untuk menjemput Bella dan Faura.

“Bella, Faura…kalian siap-siap ya... Tante Betty sudah dalam perjalanan kesini untuk menjemput kalian” seru mamanya Friska dari luar kamar.

Mendengar itu, Faura dan Bella pun segera merapihkan seluruh barang bawaan mereka dan memasukkan kedalam tas mereka masing-masing. Kemudian mereka keluar dari kamar dan menuju ruang tamu. Disana, mereka mengobrol dengan mamanya Friska sambil menunggu mamanya Bella datang menjemput.

Jam menunjukkan hampir jam 7 malam ketika Tante Betty (Mamanya Bella) sampai dirumah Friska.

“Mbak Frida, terimakasih ya sudah direpotkan sama anak-anak nih” ucap mamanya Bella kepada mamanya Friska. “Kami langsung pamit ya”

“Ah, tidak apa-apa Mbak Betty. Saya senang kalau ada anak-anak bermain disini. Rumah jadi tidak sepi” ucap mamanya Friska. “Hati-hati dijalan ya”

Bella dan Faura pun segera masuk kedalam mobil. Tante Betty, mengantarkan Faura sampai kerumahnya dan kemudian langsung pulang kerumah karena sudah ditunggu oleh papanya Bella untuk makan malam bersama.

Ketika sedang asik makan malam, tiba-tiba Papanya Bella bertanya,

“Bella, kok antingmu hanya ada sebelah, nak? Apakah kamu sengaja atau kamu lupa?” tanya Papa

“Hah? Masa sih, pah?” jawab Bella kaget sambil meraba kedua telinganya

“Iya, sayang… kok hanya ada sebelah, nak?” tanya mama sambil ikut memperhatikan telinga Bella

“Aduh… dimana ya antingku? Aku tidak sengaja, pah… seingat aku tadi siang aku masih memakainya” ucap Bella sambil terus meraba-raba kedua telinganya.

“Sudah… selesaikan dulu makanmu. Setelah itu nanti kita coba cari dikamarmu ya, siapa tahu terjatuh disana ketika kamu berganti pakaian tadi seusai mandi” ucap mama sambil menenangkan Bella yang terlihat cemas setelah mengetahui antingnya hilang sebelah.

Setelah makan malam selesai, Bella dibantu mamanya untuk mencari anting yang hilang. Mereka sudah mencari-cari di seluruh bagian kamar tidur dan juga dikamar mandi, tetapi tidak menemukan anting tersebut. Bella pun terlihat sangat sedih dan setengah menangis, karena anting tersebut adalah anting pemberian neneknya sebelum meninggal dan merupakan anting kesayangannya.

Tiba-tiba ada suara telepon berbunyi diruang tamu..…

“Kriiiing…..” bunyi telepon diruang tamu. Mama meminta Bella untuk menjawab telepon karena Mama masih mau mencari anting tersebut di kamar Bella, siapa tahu terjatuh di bantal atau ditempat lainnya.

“Halo, selamat malam” sapa Bella dengan suara agak sedih

“Hai Bella…ini aku. Kenapa suaramu seperti sedang bersedih?” ucap Friska

“Oh kamu, Friska. Iya, aku bersedih karena anting kesayanganku hilang sebelah” jawab Bella masih dengan suara yang lemas

“Aaah, jadi kamu kehilangan anting ya…. Ini, tadi ketika Bi Siti membersihkan kamarku, dia menemukan sebuah anting. Lalu aku teringat, kamu pernah menunjukkan anting kesayanganmu. Bentuknya mirip dengan anting yang tadi Bi Siti temukan. Berarti, ini anting kamu yang hilang, Bella. Mungkin tadi terjatuh ketika kita sedang asik bermain” ucap Friska

“Yeaaaay, antingku sudah ketemu. Besok, aku akan meminta mamaku untuk mengantar aku kerumahmu dan mengambil anting itu ya. Terimakasih banyak, Friska” seru Bella dengan sangat girang.

Setelah telepon ditutup, Bella pun segera berlari kekamarnya dengan penuh semangat untuk memberitahu mamanya bahwa antingnya sudah ketemu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post