Nsa Fanisa .A.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Never Give Up || Episode V

Never Give Up || Episode V

Never Give Up

Tidak mudah untuk membujuk mereka menyerahkan tanah warga begitu saja. Padahal selama ini mereka sudah tinggal dan nyaman disana. Sebab itu Jones mengirim utusannya untuk memberi pilihan kepada komando perang yang saat itu dipegang oleh Satoshi.

“Jendral memberi pilihan untuk anda, pasukan anda, dan para rakyat desa untuk meneruskan perang, ataukah menyerahkan desa ini pada kami dan mengakhiri perang. Jika kalian memilih untuk menyerahkan desa ini dengan damai, kami akan membebaskan kalian semua dan mengakhirkan pertumpahan darah ini. Tapi jika kalian menolak, kami akan memusnahkan kalian semua dengan tangan kami sendiri. Dari yang terhormat, Jendral Jones Hunyadi. Itu saja tuan... bagaimana menurut tuan sendiri?” tanya Johan setelah membacakan isi surat dari jendralnya.

“Kalian memberi kami pilihan yang merugikan kami dan menguntungkan kalian!” jawab Satoshi tegas. Walau usianya masih dibilang kecil, 14 tahun, tapi Satoshi bukalah sembarang orang dalam memutuskan sesuatu.

“Pilihan tetaplah pilihan tuan, anda tidak bisa seenaknya begitu,” kata Johan.

“Kalian yang seenaknya saja! Bukankah negeri ini sudah lama menjadi tempat mereka tinggal? Sementara kalian sendiri juga memiliki dunia barat untuk dikuasai? Tapi justru kalian malah merebut wilayah yang bukan hak kalian! Negeri ini milik yang menciptakannya. Bukan milik kalian! Rakyat di negeri ini diberi amanah untuk memakmurkan negeri ini, tapi kalian malah mau merebutnya dengan cara yang zolim?” tanya Satoshi.

Nicollae, Aaron, Frank, dan Johan hanya merunduk.

“Aku juga akan memberi tawaran untuk pemimpin kalian...” ujar Satoshi.

“Apa itu tuan?” tanya Frank. Seketika wajah para utusan itu menjadi cerah berharap mereka mendapat keuntungan dari Satoshi, tapi apa akan begitu?

“Jika kalian bersikeras menjajah negeri ini, aku akan perangi kalian dengan Kalimatullah, bahwa kalian telah mengambil hak manusia secara zolim. Tapi kalau kalian ingin meminta maaf pada rakyat dan mengembalikan hak-hak mereka yang telah kalian rebut dan pergi dari sini, maka aku juga akan kembali ke Jepang sementara pasukanku, akan aku bubarkan. Kalian boleh tinggal di sini tetapi bukan untuk menjajah!” terang Satoshi.

BERSAMBUNG...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post