Syahida Amalina A'la

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Negri Tarashi dan Negri Aylani #7 || TAMAT || Damai! Dengan Rencana Putri Ghaziyyah

Negri Tarashi dan Negri Aylani #7 || TAMAT || Damai! Dengan Rencana Putri Ghaziyyah

Raja Tara melepaskan samarannya di ruang pribadinya. Semua orang merasa tak acuh dengan kepergian Raja Tara yang mendadak itu. Tapi kini, Raja Tara bertekad akan meluruskan sikapnya pada Rakyat Tarashi.

Raja pergi ke penjara bawah tanah dimana Putri Ghaziyyah sedang berada. Raja Tara membebaskannya dan mengajak putrinya ke Ruangan Pribadi nya. Putri Ghaziyyah sendiri merasa keheranan tapi tetap mengikuti instruksi ayahnya.

"Ghaziyyah, apa sebelumnya kamu pernah ke Aylani?" Tanya Raja Tara

"Ya, ayah! Bahkan sering. Demi keselamatan Rakyat Tarashi, hampir setiap hari aku mengunjungi Aylani." Jawab Putri Ghaziyyah memberanikan diri.

"Dengan siapa kau mengunjungi Aylani?"

"Dengan Syahlah." Jawab Putri.

"Putri Raja Ayla?"

"Ya! Memang nya kenapa, Ayah?" Tanya Putri Ghaziyyah.

"Putriku, aku sekarang tau kenapa Rakyat Tarashi pergi meninggalkan Negri ini. Aku terlalu kejam dan keras pada mereka padahal aku lah yang bertanggung jawab atas keselamatan dan kesejahteraan mereka." Kata Raja Tara.

"Kalau begitu, kenapa ayah tak melakukan perubahan?"

"Aku ingin melakukannya. Tapi aku tak tau bagaimana caranya."Jawab Raja.

"Aku tau caranya, Ayah." Kata Putri Ghaziyyah.

Keesokan Harinya, Putri Ghaziyyah pergi ke Negri Aylani secara terang-terangan. Ia pergi menghadap Raja Ayla yang dengan senang hati menerima kedatangan tamu sekalipun itu adalah Putri dari musuhnya sendiri.

Putri Syahlah yang berdiri di samping ayahnya amat terkejut dengan kedatangan sahabatnya, Putri Ghaziyyah. Seketika wajahnya dipenuhi peluh dan jantungnya berdebar keras. Ia khawatir Putri Ghaziyyah dipaksa untuk membuka rahasia bahwa ia berteman dengan Putri Syahlah. Tapi dari kilatan mata Putri Ghaziyyah, Putri Syahlah yakin bukan dengan maksud itu sahabatnya datang.

"Selamat datang, Putri. Apa yang membuatmu kemari?" Tanya Raja Ayla dengan ramah.

"Aku hanya ingin menyampaikan keinginan ayah lada Paduka." Jawab Putri Ghaziyyah.

"Apa itu?"

"Ayah ingin agar Rakyat Tarashi dipulangkan kembali ke Negri nya. Ayah kini sadar dengan kesalahannya dalam mengayomi Rakyat Tarashi. Aku harap Paduka mau mengerti dan bersedia memulangkan kembali Rakyat Tarashi yang berada di bawah perlindungan Paduka." Kata Putri Ghaziyyah.

"Tapi mereka sudah merasa aman dan nyaman tinggal di Aylani. Aku akan memulangkan mereka dengan berat hati. Selama ini mereka banyak membantu aku. Tapi ingat! Kalau nanti aku mensengar keluhan Raja Tara menyakiti Rakyat nya lagi, aku takkan segan mengeluarkab perintah perang!" Jawab Raja Ayla tegas.

"Dengan senang hati, Paduka." Kata Putri Ghaziyyah sambil membungkuk.

Akhirnya, Rakyat Tarashi yang sudah berada di Negri Aylani pun kembali ke Negri Tarashi. Dalam hati, mereka sangat takut dengan ancaman dan hukuman Raja Tara. Tapi mereka lebih mempercayai Putri Ghaziyyah. Karena Putri Ghaziyyah yang memerintahkan mereka untuk pulang, maka dengan senang hati, mereka melakukannya.

Sesampainya di Negri Tarashi, mereka disambut oleh Raja dengan sambutan yang sangat luar biasa yang belum lernag dilakukan Raja Tara sebelumnya. Raja Tara memberikan mereka segala hal yang di butuhkan untuk bertahan hidup di masa peperangan. Lambat laun, Rakyat Tarashi menjadi sayang dengan Rajanya. Mereka kini dengan senang hati mau membantu Raja Tara.

Raja Tara juga memberikan surat damai pada Raja Ayla Yang isinya ajakan untuk menyudahi perang berkepanjangan itu. Peperangan yang telah terjadu selama 32 tahun itu di nama kan Perang Tambang karena berlokasi di atas bukit pertambangan yang menjadi biang keladi dari peperangan.

Raja Ayla setuju dengan isi surat damai Raja Tara. Akhirnya kedua Negri itu hidup berdampingan layaknya saudara. Kini kedua negri itu menjadi kuat dengan menggabungkan dua kekuatan tempur mereka dan takkan ada yang bisa menaklukkan kedua Negri tersebut Karena saat salah satu Negri diserang, Maka Negri yang lain akan datang membantu.

Suatu Sore, Putri Ghaziyyah dan Putri Syahlah sedang berjalan-jalan di padang rumput yang luas. Kini mereka merasa aman menjalim persahabatan didepan Ayah mereka.

"Aku senang kini kedua Negri bisa bersatu dan peperangan berhasil dibatalkan." Kata Putri Syahlah.

"Ya. Kuharal kedepannya kita akan menjadi lebih baik." Jawab Putri Ghaziyyah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren bgt kak!

30 Aug
Balas

Makasih~

30 Aug

Yah udh tamat :(,Rencana yang keren!

29 Aug
Balas

Iyah >< Aku cepetin soalnya lusa mau berangkat ke pondok nyusul Fanisa ><

29 Aug



search

New Post