Syahida Amalina A'la

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Negri Tarashi dan Negri Aylani #4 || Penjelasan dalam Penjara

Negri Tarashi dan Negri Aylani #4 || Penjelasan dalam Penjara

Para prajurit langsung berpencar ke seluruh penjuru Negri untuk mencari Putri Ghaziyyah. Sementara itu, Putri Ghaziyyah sedang membacakan cerita untuk anahk-anak Tarashi. Mereka sangat senang dibacakan cerita oleh Putri Ghaziyyah. Para prajurit langsung menherubungi Putri Ghaziyyah dan anak-anak yang ketakutan. Anak-anak itu mulai menangis. Putri Ghaziyyah berusaha menenangkan mereka.

"Prajurit! Cepat pergi dari sini. Anak-anak ini ketakutan dengan laras senapan yang kalian genggam." Kata Putri Ghaziyyah.

"Ha..ha..ha... Mana mungkin, Putri! Ayahandamu, Maharaja Tara yang meminta kami agar menjebloskanmu ke dalam penjara bawah tanah!! Ha..ha..ha..!!" Ujar salah satu prajurit sambil meletakkan ujung senapan di depan kening Putri Ghaziyyah.

"Apa maksud ayah ingin memenjarai aku?" Tanya Putri Ghaziyyah kebingungan.

"Kau akan tau nanti. Sekarang cepat tangkap Putri dan masukkan ke Penjara bawah tanah!" Kata prajurit itu lagi.

Putri Ghaziyyah diseret menuju Istana. Putri Ghaziyyah meronta sementara disekitar mereka warga yang penasaran mulai keluar. Mereka melempari para prajurit dengan batu, krikil, atau barang apapun yang sedang mereka pegang.

"Lepaskan Putri!!"

Putri ditempatkan di penjara bawah tanah yang pengap dan lembab. Pintu penjara di gredel dari luar. Sementara Raja Tara berjalan angkuh menuju ruangan penjara tempat Putri Ghaziyyah dikurung. Putri Ghaziyyah memandang ayahnya dengan hati berdebar. Apa yang ayahnya inginkan?

"Ghaziyyah, jelaskan apa maksudmu memerintahkan Rakyat jelata untuk pindah ke Negri Aylani!" Kata Raja dengan suara menggelegar.

"Apa maksud ayah?" Tanya Putri Ghaziyyah pura-pura tidak tau.

"Jangan berpura-pura!! Aku tau kau yang memerintahkan Rakyat Tarashi kita untuk pindah ke Aylani! Apa maksudnya itu?!" Tanya Raja Tara.

"Baiklah, Ayah. Akan aku beri tau alasanku melakukan hal itu." Jawab Putri Ghaziyyah pada akhirnya.

"Ya! Apa itu?!"

"Ayah, Negri Tarashi memang sangat handal dalam segi permiliteran. Tapi di sisi lain, semua itu berkat hasil jerih payah Rakyat Tarashi juga. Mereka lah yang harus bekerja lembur untuk membuat senjata-senjata itu. Sedang kan ayah hanya duduk sambil memerintah pata pekerja yang sebenarnya sudah sangat kelelahan dan kelaparan. Selain itu, ayah juga hanya memberikan gaji hanya pada mereka yang mau menuruti apa yang ayah katakan." Jelas Putri Ghaziyyah

"Tentu saja ayah hanya memberikan gaji pada mereka yang mau bekerja. Apa iya kita harus menghambur-hamburkan uang hanya untuk dibagikan pada Rakyat yang tidak mau tunduk padaku?!" Kata Raja Tara tidak sabar.

"Tapi apa ayah pernah memikirkan apa yang akan ayah lakukan jika semua kemudahan dan kekayaan ayah dicabut, lalu ayah menjadi seperti Rakyat jelata yang harus membanting tulang sampai kelaparan dan hanya diberi gaji sedikit? Apa ayah tak pernah mau melihat kebawah dan memperhatikan keadaan rakyat Tarashi yang sedang dalam masa sulit ini? Terlebih sekarang adalah masa perang, Ayah. Banyak prajurit kita yang mati terbunuh hanya karena hal yang sebenarnya masih bisa dituntaskan tanpa perang. Rakyat Tarashi saat ini tidak punya uang bahkan hanya untuk sekadar makan. Bahkan setiap seminggu sekali aku harus membagikan jatah makanku untuk mereka. Tapi itu belum cukup. Satu-satunya yang menghiburku hanyalah kenyataan bahwa Rakyat Tarashi mau bertahan. Mereka hanya makan sekali sehari untuk menghemat persediaan. Aku juga sering membelanjakan uangku untuk membeli bahan makanan yang pada akhirnya akan aku berikan pada Rakyat Tarashi. Mereka hidup terlunta-lunta, Ayah. Apa ayah tak mau mengerti?" Kata Putri Ghaziyyah menjelaskan dengan raut wajah sedih.

"Ayah juga menetapkan pajak terlalu tinggi. Itulah yang membuat Rakyat Tarashi tak bisa bertahan. Bahkan untuk sesuap nasipun mereka belum tentu punya. Tapi ayah dengan biadab tetap memaksa Rakyat untuk membayar pajak yang kian hari harganya semakin meninggi. Bahkan sering aku bertanya pada Rakyat Tarashi tentang seberapa banyak pajak yang ayah tetapkan. Setelah mereka menyebutkan nominalnya, aku mengambil uang ku sendiri dan tabunganku untuk kubagikan pada mereka. Itu adalah uang yang mereka gunakan untuk membayar pajak. Jadi pada akhirnya, uang yang ayah dapatkan dari rakyat Tarashi adalah milik keluarga ayah sendiri."

Raja Tara tampak termenung berusaha mencerna kata-kata Putri Ghaziyyah. Tapi sepertinya Raja Tara tak mau terlalu peduli dengan kata-kata putrinya. Ia hanya memandang Putri Ghaziyyah sesaat, setelah itu melenggang pergi meninggalkan Putri Ghaziyyah sendirian dalam kegelapan penjara bawah tanah...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Maaf yah, kalo terlalu sedikit. Hehe :D

25 Aug
Balas

gpp kak, tp seruuu... lanjut yaa

26 Aug

Insya Allah yaaj ♥

26 Aug



search

New Post