Starlet blue

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Seven Twins and Me (prolog)

Hujan membashi bumi dengan lebat. Suara sirine menggaung. Sebuah rumah sedang dievakuasi oleh polisi. Mungkin, malam ini adalah mimpi buruk bagiku. Dan bagi orang yang menyayangi dirinya.

***

“Ara! Cepat turun!”

“Iya, Bang Atlas! Ara turun!” Balasku.

Buru-buru, memakai ransel berwarna ungu. berlari kecil, menuruni tangga.

“Selamat pagi...” Sapaku, dengan menduduki kursi makan.

“Selamat pagi...” Balas Abang-abangku.

Bang Athorn tersenyum. “Cie... sekolah baru...”

Aku menoleh. Membalas senyumannya.

“ kamu hari ini lucu banget, siiihhh.” Ucapnya, sambil mencubit kedua pipiku.

“sakit, bang.” Gerutukku.

Bang Athorn, melepas cubitannya. Ia terkekeh. “ maaf ya...”

Aku memutarkan bola mata malas. “ iya...”

Aku menatap Bang Alex.” Bang, nanti Ara masuk kelas mana?”

Menyeruput minumannya. “ Kamu masuk kels 10A.” Jawabnya. Aku mengangguk paham.

Bang arka berdecit. “ lihat! Sama ara, dia lembut. Sama kita!”

“ kamu, irikan?” tanya Bang Akra.

“kagak. Kata sapa?” Balas bang arka.

Aku menghela napas lelah. Wajahnya saja yang identik, tidak dengan sifatnya.

PS: InsyaaAllah lanjut. Semisal jarang upload, maaf ya. Soalnya aku anak pondok.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post