Pelan-pelan membuka mata untuk melihat apa yang tidak aku sadari dari dulu. Membuka mata bahwa keluarga adalah harta yang paling berharga. Rumah pun menjadi tempat terindah. Bukan rumah tempat berteduh saja, tapi tempat untuk menaruh setiap cita, tempat bercerita, tempat berbagi, tempat segalanya. Walau terkadang ada masanya tempat terindah itu tidak baik-baik saja.

Semakin bertambah usia, kini aku sadar realita kehidupan tak seindah dan semanis ekspektasi yang dibayangkan. Keadaan memaksa semua orang agar tetap tegar menjalaninya. Aku sadar banyak di luar sana yang mungkin tidak seberuntung diriku. Mungkin ada orang yang punya rumah tapi tak punya keluarga. Ada orang yang punya keluarga tapi tak punya rumah. Mungkin ada orang yang tak punya keduanya. Atau bahkan ada orang yang punya keduanya hanya saja dia tak bahagia. Menciptakan keadaan nyaman dalam sesuatu yang sulit, mungkin saja adalah hal yang mustahil untuk diciptakan.

Sungguh beruntung jika kamu adalah seseorang yang punya kebahagiaan atas keduanya. Kebahagiaan yang tak bisa dirasakan oleh banyak orang di luar sana. Karena banyak orang di luar sana yang menginginkan posisi seperti dirimu. Maka jagalah kebahagiaan itu dalam keluargamu selagi kamu bisa. Jangan membuat keadaan yang tak nyaman di dalamnya. Jangan biarkan ketidaknyamanan itu adalah sesuatu yang akan terjadi untuk selamanya.

Jika kamu adalah orang yang tidak seberuntung itu, jangan bersedih. Banyak orang di luar sana yang juga sama denganmu atau bahkan lebih tak beruntung darimu. Maka buatlah sebuah hal yang membuatmu bahagia walau kamu tak punya salah satunya atau bahkan keduanya. Kamu boleh membuat sesuatu yang lebih baik di tempat lain. Tapi apa yang kamu buat di tempat lain itu hanya kebahagiaan sementara. Jika kamu pulang pada keadaan awalmu, semuanya akan terasa kembali lagi ke sisi gelap dari dirimu. Tapi setidaknya ada satu hal yang dapat membuat sisi lainmu sedikit lebih terang.

Kamu bisa menyebutku orang yang beruntung dalam hal ini. Aku punya keluarga dan punya tempat indah itu. Aku tahu, semua itu pernah ada pada masa yang tidak baik. Mempunyai orang tua dan keluarga adalah anugerah terindah dari Tuhan untukku. Mempunyai keluarga yang lengkap adalah kebahagiaan yang sangat aku syukuri. Bercerita hal sepele, menonton televisi bersama, atau makan bersama. Itu adalah contoh hal-hal kecil yang dilakukan bersama keluarga yang akan menjadi kenangan yang sangat berharga. Hal-hal yang suatu saat akan sangat dirindukan. Hal-hal yang tak akan terganti oleh siapapun dan dengan apapun. Walau kadang dicampuri pertengkaran karena keegoisan masing-masing.

Orang yang memiliki keluarga dan rumah terindah itu adalah orang yang beruntung. Apalagi jika disertai dengan luapan cinta kasih di dalamnya. Kebahagiaan niscaya akan menghampiri. Keluarga adalah tempat ternyaman dan dirindukan untuk pulang.

Biodata penulis

Halo! Namaku Sri Nur Faizah lahir di Banjar, 11 Mei 2004. Kini aku bersekolah di SMA Negeri 2 Banjar, kelas XII IPA 4. Saat ini aku suka sekali menulis cerita dan menggambar. Kalian bisa menghubungiku melalui email: [email protected] atau No. WhatsApp: 0895337338595