Sofi Marshella Djuned

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Guru Bahasa Inggris

Assalamualaikum, untuk tema guru kali ini saya tidak akan membuatnya panjang lebar, karena sebagian ide sudah saya lupakan pada lomba antologi kedua di sekolah SMPN 5 Pamekasan.

Setiap murid pasti memiliki guru favorit, ya kan? Mungkin karena cara guru itu mengajar, caranya berbicara, atau hal lain dari guru tersebut yang membuat para murid tertarik.

Begitupun saya, pastinya juga memiliki guru favorit. Sebenarnya hampir semua saya suka cara mereka mengajar, jika bertanya guru yang paling nyaman untun diri saya sendiri... Yah, saya tidak bisa memilih. Hampir semua guru saya menyukainya, entah dari cara mereka mengajar, berbicara, ataupun menjelaskan.

Mungkin saya menyukai pelajaran Bu Widya. Kebetulan, Ia guru bahasa Inggris dan saya suka belajar bahasa Inggris. Setiap jam pelajarannya dimulai, entah bagaimana saya menjadi cukup semangat. Setiap kali beliau mengajar, saya selalu paham dengan cepat.

Bu Widya guru yang asik, di kelas kami terkadang dia bercanda dan bermain bersama. Apabila tersisa beberapa murid belum mengerjakan tugas pertemuan kemarin, Ibu memberi kami waktu untuk mengerjakannya. Saya yang selalu selesai lebih dulu hanya bisa berdiam diri dan bosan dalam pertemuan kali ini karena kami hanya mengerjakan tugas pertemuan kemarin, sesekali tertawa dan bergurau dengan Bu Widya untuk menghidupkan suasana kelas agar tidak selalu suram.

Berbeda dengan guru lain, yang mungkin beberapa dari kami tidak menyukainya. Bu Widya ini, walau beberapa murid di kelas kami tidak memahami bahasa Inggris, kami masih menyukai pelajarannya. Mungkin karena banyaknya jam kosong yang berlalu, itu juga karena beliau memberi materi dengan pelajaran simple sehingga lebih banyak jam kosong yang tersisa untuk kami.

Sejujurnya, kami sudah paham dengan mudah semua mater yang ibu berikan, selama kami mengerti apa dari kata bahasa Inggris tersebut, maka kami akan memahami materi dengan mudah.

Saya sebagai murid yang bisa dikatakan cukup ahli berbahasa Inggris, teman teman saya sempat merebut kertas ulangan saya selama Bu Widya tidak di kelas karena kepentingan lain. Yang saya lelahkan hanyalah berlari mengelilingi kelas hanya untuk mendapatkan kertas ulangan itu kembali. Setelah mendapatkannya, hanyalah tersisa bekas lipatan kertas dan injakan di kertas itu, untungnya saya masih bisa sabar.

Apabila pada ulangan tersebut Bu Widya sedang tidak sibuk dan mengawasi para murid, mungkin kami sesekali bercanda sehingga beberapa dari kami lupa mengerjakan ulangan dan malah asik bercanda. Bagi saya, itu cara Bu Widya mengalihkan perhatian kami untuk melihat seberapa fokusnya kami pada ulangan kali ini. Pada akhirnya, mereka masih mencoba merebut buku saya walau Bu Widya ada.

Perebutan jawaban seperti itu, sejujurnya menyenangkan bagi saya, walau cukup melelahkan. Bu Widya hanya bisa tersenyum dan tertawa kecil saat melihat saya yang berlari mengelilingi kelas untuk menghindari mereka yang ingin melihat jawaban, seperti tikus kecil membawa keju dan dikejar oleh beberapa kucing besar.

Tidak hanya itu, terkadang saat jam pelajaran baru dimulai, Bu Widya memberi kami beberapa nasihat yang sangat membantu. Terkadang Ia mengingatkan betapa berandalannya kelas kami, betapa nakalnya kelas kami. Saat ini, kelas 9D sedang dalam reputasi yang buruk.

"Kalian tau kenapa Hadwan dipindah ke kelas F? Itu karena kalian nak, cuman imbasnya diberikan ke Hadwan. Ingat itu, guru guru yang mengajar di kelas kalian memberi laporan ke wali kelas kalian. Kalau tidak berubah selama seminggu, kalian akan dipindahkan. Jangan senang kalian karena Hadwan pindah, nanti kalian tau sendiri rasanya." Itulah yang beliau katakan saat jam pelajaran terakhir pada hari Senin tanggal 20 November 2023 ini. Apa yang beliau katakan membuat kami sadar betapa nakal dan buruknya kelas ini, dengan banyaknya perkataan seperti itu dari para guru, itu membuat kami sadar dan berubah secara perlahan.

Hadwan sebagai ketua kelas kami hanya bisa pasrah, Ia merasa bersalah karena para guru berpikir dialah ketua dari siswa di kelas kami sehingga sampai saat ini murid siswa di kelas kami masih sama berandalannya.

Selama Hadwan dipindahkan ke kelas F selama satu semester ini, selama itu kami kemungkinan akan dapat perubahan secara perlahan... Saya berharap itu terjadi pada kelas kami, walau nantinya apabila terdapat acara tertentu kami tidak menjadi se-menyenangkan seperti dulu.

Mungkin hanya segitu yang bisa saya sampaikan, selebihnya mohon maaf apabila cerita ini cukup tidak nyambung akibat otak saya yang juga dipenuhi hal lain. Terimakasih sudah ingin membaca sampai akhir, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post