Siti Rahmadani Nasution

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Buku kusam di perpustakaan

Buku kusam di perpustakaan

Buku itu sebuah kumpulan-kumpulan atau himpunan kertas dan bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan, gambar atau tempelan yang mengandung banyak sekali ilmunya untuk pegangan kita di masa sekarang hingga penerus-penerus kita. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku biasanya disebut sebuah halaman.

"Buku" mendengar kata itu saja sudah membuat orang-orang mengartikan bahwa buku itu sesuatu yang sangat menjenuhkan dan tanpa di sadari mereka telah menjatuhkan harga diri sebuah buku yang mengandung beribu ribu ilmu.

Kami adalah kalangan anak-anak remaja yang berkembang di jaman milenial kebanyakan dari kami adalah remaja-remaja yang menyukai hal-hal yang baru,menarik dan tidak lepas juga dari sosial media.

Mungkin tradisi membaca buku di sudut perpustakaan yang sangat amat menenangkan akan tergantikan dengan tradisi membaca artikel di sudut cafe.

Buku hampir terlupakan padahal buku adalah sumber ilmu yang akan mengantarkan diri kita menjadi lebih baik. dari buku kita mendapatkan banyak pengetahuan.

buku adalah teman akrab bagi orang-orang yang menghargai kehadirannya.

Membuka setiap lembaran nya dan melihat lihat setiap paragraf dan mengeja setiap hurufnya.

Buku itu seperti kunci untuk ruangan yang asing dalam sebuah istana.

Itulah yang ditulis oleh "Franz Kafka".

seorang novelis dari Ceko yang dikenal sebagai salah satu tokoh literatur abad 20. Kalimat tersebut ia tulis dalam surat yang ditujukan pada Oskar Pollak, teman masa kecilnya yang seorang seorang sejarawan seni. Surat tersebut terbit pada November 1903.

Kami ini remaja yang berkembang di jaman milenial ini yang masih merasa bimbang dalam menentukan pilihan dan selalu mendahulukan nafsu yang selalu ingin mengikuti tampilan yang sedang trend dan tidak pernah mau tertinggal oleh trend di zaman ini.

Dan kami remaja-remaja sekarang yang kurang rasa empatinya pada buku.

Kami yang selalu lebih mendahulukan kesenangan yang kurang bermanfaat, seperti menghabiskan uang untuk penampilan sertaa menghabiskan uang saku hanya untuk bersenang-senang.

Di masa sekarang Sangat jarang kita menemukan remaja yang selalu menyisihkan uang saku nya hanya untuk sebuah buku.

Yang selalu berteman dengan buku di sudut perpustakaan atau pun di bawah pohon rindang.

Yang Hatinya selalu tersenyum sambil membuka kan setiap lembaran-lembaran buku itu dan di temani sunyi senyap di perpustakaan yang sangat menenangkan.

Bahkan buku bukan hanya tempat untuk menemukan ilmu buku juga tempat bisa menjadi bercerita tentang keluh kesah yang tertahankan.

Lihat lah buku-buku kusut yang kusut yang hilang harga diri.

Kertas-kertas yang mulai kusam dan selalu di robek oleh orang-orang yang tidak memiliki perasaan, menghargai sebuah buku aja susah apalagi menghargai manusia.

Buku adalah jendela dunia di mana kita bisa melihat isi dunia tanpa melakukan perjalanan, hanya cukup membaca sebuah halaman.

Kata-kata yang sangat familiar dan sangat sering di dengar namun tidak pernah di pahami maknanya.

Lihatlah Kami,para remaja yang sekarang banyak menganggurkan buku-buku

Karna di jaman sekarang juga sudah banyak terciptanya buku digital/ebook yang tercipta.

Meskipun begitu digitalisasi buku sudah dilakukan sejak 1940, buku digital baru diperjual belikan secara mainstream sejak 90-an, yakni oleh perusahaan Peanut Press.

Pertama kali membaca buku itu rasanya seperti saat kita sedang berkenalan dengan teman baru,kali kedua membacanya seperti sedang bertemu dengan teman lama.

Hal yang sangat sederhana, namun sudah jarang sekali kita melakukan hal-hal kecil yang begitu banyak manfaatnya.

Jangan asingkan buku tanpa mengetahui isi dalamnya cobalah berteman baik. awali saja dengan membaca buku-buku ringan kemudian mulai sedikit dengan buku-buku yang berat.

Lihatlah Pojok perpustakaan yang dulunya selalu di isi dengan banyak nya orang-orang untuk menghabiskan waktu dengan membuka lembaran-lembaran buku telah berkurang.

Sangat miris bukan?mulai sekarang cobalah biasakan dirimu untuk membacaa bahkan bukan hanya membaca buku saja cobalah hargai kehadirannya dan jadikan dia teman dekatmu karnaa sampai kapanpun buku akan selalu ada menemani manusia walaupun kehadiran nya tak di hargai.

Oleh:

Namaa. :Siti rahmadani nasution,

Ttl :11 November 2005

Alamat :Provinsi kepulauan Riau kabupaten Bintan.

Asal sekolah:Man Bintan (Xmipa2)

Nomor wa :083176851252

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post