GENERASI HARAPAN MELALUI

OPTIMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Perpustakaan adalah harta berharga yang memancarkan cahaya keilmuan dalam masyarakat. Mereka adalah jendela ke dunia pengetahuan, tempat generasi muda membangun panggung keberhasilan mereka. Namun, dalam era teknologi digital ini, peran perpustakaan sering terabaikan dan dilupakan. Menguatkan perpustakaan adalah investasi yang penting dalam mencetak generasi harapan.

Setiap sekolah, idealnya harus memiliki ruang perpustakaan yang lengkap dengan koleksi buku sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan. Meskipun sumber bacaan daring tidak kekurangan, namun kehadiran perpustakaan menjadi sebuah keniscayaan. Sebab, ekosistem literat, pembelajaran rekreatif, sumber informasi, dan salah satu wadah kegiatan literasi di sekolah adalah tersedianya perpustakaan yang memadai.

Salah satu peran utama perpustakaan adalah mengembangkan literasi informasi. Dalam dunia di mana informasi berlimpah, kemampuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dengan bijak adalah keterampilan yang penting.

Perpustakaan dapat memberikan pelatihan literasi informasi kepada masyarakat, membantu mereka memilah informasi yang akurat dari yang tidak, dan menghindari penyebaran berita palsu. Membaca adalah pintu gerbang ke pengetahuan. Perpustakaan berperan dalam mendorong budaya membaca di masyarakat. Program-program seperti klub buku, ceramah penulis, dan berbagai kegiatan membaca lainnya dapat menginspirasi orang untuk membaca lebih banyak. Perpustakaan juga dapat menjadi tempat yang nyaman dan menarik bagi anak-anak untuk mengeksplorasi dunia buku.

Sangat disayangkan, pada kenyataannya perpustakaan yang diharapkan di Indonesia masih jauh dari perpustakaan impian dan ideal. Masih sangat sedikit sekolah yang memiliki perpustakaan yang memadai, itupun biasanya hanya ada pada sekolah favorit atau swasta yang untuk biaya sekolahnya pun mahal. Pada kebanyakan sekolah, koleksi buku yang disediakan pada setiap sekolah hanya terpaku pada pemberian sumbangan dari pemerintah dan bahkan ada juga buku-buku yang sudah sangat lusuh yang masih dipajang pada rak perpustakaan karena terbatasnya buku dan juga ruangan yang belum memadai untuk suatu perpustakaan yang baik keberadaan perpustakaan juga sangat ironis, karena fungsinya tak lebih hanya sebagai tempat penyimpanan dan koleksi buku-buku serta untuk bahan referensi lainnya. Perpustakaan yang memberikan pelayanan yang baik dan menyediakan apa yang dibutuhkan, maka siswa pasti akan mendatangi perpustakaan tersebut. Dengan cara memberikan bacaan-bacaan yang menarik dan dengan suasana yang nyaman menimbulkan rasa minat baca.

Apa upaya perbaikan untuk menumbuhkan minat baca di sekolah tempatku belajar? Pertama, sekolahku membuat perpustakaan sekolah yang nyaman dan menarik dengan beragam buku yang sesuai dengan usia dan minat anak-anak, terutama kategori sekolah dasar. Selanjutnya memiliki area baca yang nyaman dan dilengkapi dengan kursi, meja, dan peralatan lain yang mendukung minat baca. Dewan gurupun, menjadwalkan waktu membaca secara berkala, baik dalam bentuk membaca bersama, membaca bebas, atau diskusi buku. Terkadang guru kelasku mengajak murid-murid di kelas berbicara tentang buku mereka atau membacakan cerita sebuah cerita. Sebagai bentuk budaya literasi, murid – murid akan menceritakan kembali tentang apa yang sudah kita baca, baik dari buku di perpustakaan sekolah, maupun membaca buku dari perpustakaan digital.

Selain itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perpustakaan. Ini dapat dilakukan melalui kampanye pendidikan dan promosi. Semua pihak harus memahami bahwa perpustakaan adalah investasi jangka panjang dalam masa depan. Mereka adalah tempat di mana generasi harapan kita dapat tumbuh dan berkembang.

Dengan kesadaran yang tinggi dalam membaca diperpustakaan maka akan menghasilkan generasi harapan yang optimal. Oleh karena itu, Saya berpendapat bahwa “Perpustakaan adalah jendela ke dunia pengetahuan. Menguatkan perpustakaan adalah kunci untuk mencetak generasi harapan yang cerdas, kreatif, dan berpikir kritis.”

Demikian tulisan ini essay singkat saya, semoga bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi pembaca, Terima Kasih.

BIOGRAFI

Namaku adalah Entin Khofifah. Saya lahir di Jember, pada tanggal 7 Juni 2013. Desa Rambipuji adalah tempatku di besarkan.