SITI NUR ALISA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KERJA KERAS BERBUAH EMAS

KERJA KERAS BERBUAH EMAS

Kerja keras itu seperti anda melakukan sesuatu dengan adanya tekad lebih untuk mencapai kesuksesan yang anda iginkan serta memiliki kemauan dan kemampuan untuk mencapai target pribadi yang dianggap sedikit melebihi batas kemampuan kita sendiri. Di era modern saat ini suatu hal tanpa di sertai kerja keras akan sia-sia apalagi jika kita sadari kegagalan yang terjadi pada era ini harus kita bangun kembali dengan sebuah kerja keras, tekad dan doa untuk mengubah suatu hal buruk pada diri dengan melawan ketakutan atau kelemahan pada diri kita ataupun untuk terus maju meskipun banyak orang yang menghina dan meremehkan kita.

Berdasarkan pengalaman, mengenai lomba MYRES (madrasah young riset competion), dulu saya tidak suka dengan tulis-menulis atau menciptakan suatu karya. Hingga pada suatu hari saya mendapat arahan dari guru saya untuk mengikuti karya tulis ilmiah, dimana saya sudah tau saya tidak ada keahlian dalam suatu karya tulis seperti itu, bahkan itu adalah hal yang saya takutkan. Saya takut akan karya tulis yang saya hasilkan tidak sesuai ekspetasi. Namun, saya tetap mengikuti karya tulis tersebut dengan dilandaskan rasa patuh terhadap perintah guru dan tekad untuk mengubah diri saya sendiri menjadi lebih baik.

Saya pernah mengalami kondisi yang cukup terpuruk yaitu pada saat penulisan karya saya yang pertama, saya hanya mengerjakan sendiri tanpa ada bantuan dari siapapun. Sedangkan teman-teman saya telah memiliki 1 hasil karya tulis karena adanya orang yang membimbing dia. Tapi karena adanya tekat saya terus berfikir bahwa kalau saya mau berusaha meskipun saya bukan seorang ahli karya tulis saya akan tetap bisa sukses, saya selalu berusaha, bekerja keras dan mencari sumber sumber informasi untuk penelitian saya. Hingga akhirnya jatuh pada waktu pengumpulan karya tulis tersebut h-9 hanya tinggal saya seorang yang belum mengumpulkan karya tersebut, disitu saya hanya bisa pasrah dan menangis di dalam sujud dan doa bahwa takdir tuhan selalu baik. Hujatan dan kritikan mulai muncul mengenai tekad saya yang terlalu ingin bisa menghasilkan sebuah karya, tapi tidak disangka ada satu pembina yang peduli dan membantu saya selama h-9 tersebut, dia memberikan arahan dan motivasi kepada saya bahwa saya bisa menghasilkan sebuah karya tulis. Saya terus bertekad diiringi doa yang tak kunjung putus, dan bertekad mengubah judul dan mencari berbagai sumber informasi diberbagai media sehingga saya bisa mengumpulkan proposal karya tulis saya tepat waktu, dalam kurun waktu yang tak lama pengumuman MYRES yaitu lomba riset nasional yang diikuti oleh kurang lebih 9.200 peserta itu hanya meloloskan 720 peserta di tahap 1 dimana tak di sangka-sangka nama saya berada di urutan ke 30 orang yang lolos dalam tahap 1 dilomba tersebut.

Berita mengenai kelolosan saya beredar di seluruh MTsN 1 Jember, air mata kebahagiaan mengalir dari pelupuk mata saya, cacian dan bullyan yang dulu terdengar kini menjadi suara tepuk tangan akan usaha yang telah saya lakukan. Saya terus bekerja keras dan mempunyai 1 tujuan tetap untuk bisa sukses hingga menjadi juara, saya pun melanjutkan tahap 2 yaitu mempresentasikan proposal dengan waktu 5 menit, namun saya dapat membuktikan dengan terus berlatih publick speaking dan bagaimana cara berpresentasj yang baik, sehingga pada saat pengumuman saya lolos tahap 2 yang hanya mengambil 120 peserta. Hingga sampailah pada tahap 3 yaitu penelitian, selama penelitian saya meninggalkan banyak pelajaran, hafalan pondok dan pemahaman materi, tapi saya tidak mengenal kata lelah. saya tetap melanjutkannya hingga saya berhasil menciptakan hasil karya yaitu pencegahan pernikahan dini dengan menerapkan aplikasi elsimil sebagai salah satu sarana Indonesia bisa menjadi negara emas ditahun 2045. Hingga saya ditawarkan menjadi duta elsimil oleh kepala BKKBN Jember, dan saya pun lolos tahap 3 menempati peringkat ke 8 dan lanjut ke tahap 4 dengan sisa pesaing hanya 76 peserta se-Indonesia ditingkat MTs. Saya akan terus bekerja keras dengan diiringi doa untuk bisa sukses dalam usaha yang saya perjuangkan, hingga saya dapat membuktikan pada banyak orang bahwa saya bisa dan dapat memotivasi orang lain untuk menumbuhkan serta mengobarkan semangat literasi pada generasi bangsa.

Dapat disimpulkan bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil dan kerja keras pasti akan membuahkan hasil emas atas apa yang kita lakukan. Kunci sukses adalah bekerja keras, usaha, serta doa. Jika anda bisa memiliki dan mengimbangi semua itu maka hasil yang anda dapat tidak akan pernah mengkhianati anda.

Kerja keras itu seperti anda melakukan sesuatu dengan adanya tekad lebih untuk mencapai kesuksesan yang anda iginkan serta memiliki kemauan dan kemampuan untuk mencapai target pribadi yang dianggap sedikit melebihi batas kemampuan kita sendiri. Di era modern saat ini suatu hal tanpa di sertai kerja keras akan sia-sia apalagi jika kita sadari kegagalan yang terjadi pada era ini harus kita bangun kembali dengan sebuah kerja keras, tekad dan doa untuk mengubah suatu hal buruk pada diri dengan melawan ketakutan atau kelemahan pada diri kita ataupun untuk terus maju meskipun banyak orang yang menghina dan meremehkan kita.

Berdasarkan pengalaman, mengenai lomba MYRES (madrasah young riset competion), dulu saya tidak suka dengan tulis-menulis atau menciptakan suatu karya. Hingga pada suatu hari saya mendapat arahan dari guru saya untuk mengikuti karya tulis ilmiah, dimana saya sudah tau saya tidak ada keahlian dalam suatu karya tulis seperti itu, bahkan itu adalah hal yang saya takutkan. Saya takut akan karya tulis yang saya hasilkan tidak sesuai ekspetasi. Namun, saya tetap mengikuti karya tulis tersebut dengan dilandaskan rasa patuh terhadap perintah guru dan tekad untuk mengubah diri saya sendiri menjadi lebih baik.

Saya pernah mengalami kondisi yang cukup terpuruk yaitu pada saat penulisan karya saya yang pertama, saya hanya mengerjakan sendiri tanpa ada bantuan dari siapapun. Sedangkan teman-teman saya telah memiliki 1 hasil karya tulis karena adanya orang yang membimbing dia. Tapi karena adanya tekat saya terus berfikir bahwa kalau saya mau berusaha meskipun saya bukan seorang ahli karya tulis saya akan tetap bisa sukses, saya selalu berusaha, bekerja keras dan mencari sumber sumber informasi untuk penelitian saya. Hingga akhirnya jatuh pada waktu pengumpulan karya tulis tersebut h-9 hanya tinggal saya seorang yang belum mengumpulkan karya tersebut, disitu saya hanya bisa pasrah dan menangis di dalam sujud dan doa bahwa takdir tuhan selalu baik. Hujatan dan kritikan mulai muncul mengenai tekad saya yang terlalu ingin bisa menghasilkan sebuah karya, tapi tidak disangka ada satu pembina yang peduli dan membantu saya selama h-9 tersebut, dia memberikan arahan dan motivasi kepada saya bahwa saya bisa menghasilkan sebuah karya tulis. Saya terus bertekad diiringi doa yang tak kunjung putus, dan bertekad mengubah judul dan mencari berbagai sumber informasi diberbagai media sehingga saya bisa mengumpulkan proposal karya tulis saya tepat waktu, dalam kurun waktu yang tak lama pengumuman MYRES yaitu lomba riset nasional yang diikuti oleh kurang lebih 9.200 peserta itu hanya meloloskan 720 peserta di tahap 1 dimana tak di sangka-sangka nama saya berada di urutan ke 30 orang yang lolos dalam tahap 1 dilomba tersebut.

Berita mengenai kelolosan saya beredar di seluruh MTsN 1 Jember, air mata kebahagiaan mengalir dari pelupuk mata saya, cacian dan bullyan yang dulu terdengar kini menjadi suara tepuk tangan akan usaha yang telah saya lakukan. Saya terus bekerja keras dan mempunyai 1 tujuan tetap untuk bisa sukses hingga menjadi juara, saya pun melanjutkan tahap 2 yaitu mempresentasikan proposal dengan waktu 5 menit, namun saya dapat membuktikan dengan terus berlatih publick speaking dan bagaimana cara berpresentasj yang baik, sehingga pada saat pengumuman saya lolos tahap 2 yang hanya mengambil 120 peserta. Hingga sampailah pada tahap 3 yaitu penelitian, selama penelitian saya meninggalkan banyak pelajaran, hafalan pondok dan pemahaman materi, tapi saya tidak mengenal kata lelah. saya tetap melanjutkannya hingga saya berhasil menciptakan hasil karya yaitu pencegahan pernikahan dini dengan menerapkan aplikasi elsimil sebagai salah satu sarana Indonesia bisa menjadi negara emas ditahun 2045. Hingga saya ditawarkan menjadi duta elsimil oleh kepala BKKBN Jember, dan saya pun lolos tahap 3 menempati peringkat ke 8 dan lanjut ke tahap 4 dengan sisa pesaing hanya 76 peserta se-Indonesia ditingkat MTs. Saya akan terus bekerja keras dengan diiringi doa untuk bisa sukses dalam usaha yang saya perjuangkan, hingga saya dapat membuktikan pada banyak orang bahwa saya bisa dan dapat memotivasi orang lain untuk menumbuhkan serta mengobarkan semangat literasi pada generasi bangsa.

Dapat disimpulkan bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil dan kerja keras pasti akan membuahkan hasil emas atas apa yang kita lakukan. Kunci sukses adalah bekerja keras, usaha, serta doa. Jika anda bisa memiliki dan mengimbangi semua itu maka hasil yang anda dapat tidak akan pernah mengkhianati anda.

Kerja keras itu seperti anda melakukan sesuatu dengan adanya tekad lebih untuk mencapai kesuksesan yang anda iginkan serta memiliki kemauan dan kemampuan untuk mencapai target pribadi yang dianggap sedikit melebihi batas kemampuan kita sendiri. Di era modern saat ini suatu hal tanpa di sertai kerja keras akan sia-sia apalagi jika kita sadari kegagalan yang terjadi pada era ini harus kita bangun kembali dengan sebuah kerja keras, tekad dan doa untuk mengubah suatu hal buruk pada diri dengan melawan ketakutan atau kelemahan pada diri kita ataupun untuk terus maju meskipun banyak orang yang menghina dan meremehkan kita.

Berdasarkan pengalaman, mengenai lomba MYRES (madrasah young riset competion), dulu saya tidak suka dengan tulis-menulis atau menciptakan suatu karya. Hingga pada suatu hari saya mendapat arahan dari guru saya untuk mengikuti karya tulis ilmiah, dimana saya sudah tau saya tidak ada keahlian dalam suatu karya tulis seperti itu, bahkan itu adalah hal yang saya takutkan. Saya takut akan karya tulis yang saya hasilkan tidak sesuai ekspetasi. Namun, saya tetap mengikuti karya tulis tersebut dengan dilandaskan rasa patuh terhadap perintah guru dan tekad untuk mengubah diri saya sendiri menjadi lebih baik.

Saya pernah mengalami kondisi yang cukup terpuruk yaitu pada saat penulisan karya saya yang pertama, saya hanya mengerjakan sendiri tanpa ada bantuan dari siapapun. Sedangkan teman-teman saya telah memiliki 1 hasil karya tulis karena adanya orang yang membimbing dia. Tapi karena adanya tekat saya terus berfikir bahwa kalau saya mau berusaha meskipun saya bukan seorang ahli karya tulis saya akan tetap bisa sukses, saya selalu berusaha, bekerja keras dan mencari sumber sumber informasi untuk penelitian saya. Hingga akhirnya jatuh pada waktu pengumpulan karya tulis tersebut h-9 hanya tinggal saya seorang yang belum mengumpulkan karya tersebut, disitu saya hanya bisa pasrah dan menangis di dalam sujud dan doa bahwa takdir tuhan selalu baik. Hujatan dan kritikan mulai muncul mengenai tekad saya yang terlalu ingin bisa menghasilkan sebuah karya, tapi tidak disangka ada satu pembina yang peduli dan membantu saya selama h-9 tersebut, dia memberikan arahan dan motivasi kepada saya bahwa saya bisa menghasilkan sebuah karya tulis. Saya terus bertekad diiringi doa yang tak kunjung putus, dan bertekad mengubah judul dan mencari berbagai sumber informasi diberbagai media sehingga saya bisa mengumpulkan proposal karya tulis saya tepat waktu, dalam kurun waktu yang tak lama pengumuman MYRES yaitu lomba riset nasional yang diikuti oleh kurang lebih 9.200 peserta itu hanya meloloskan 720 peserta di tahap 1 dimana tak di sangka-sangka nama saya berada di urutan ke 30 orang yang lolos dalam tahap 1 dilomba tersebut.

Berita mengenai kelolosan saya beredar di seluruh MTsN 1 Jember, air mata kebahagiaan mengalir dari pelupuk mata saya, cacian dan bullyan yang dulu terdengar kini menjadi suara tepuk tangan akan usaha yang telah saya lakukan. Saya terus bekerja keras dan mempunyai 1 tujuan tetap untuk bisa sukses hingga menjadi juara, saya pun melanjutkan tahap 2 yaitu mempresentasikan proposal dengan waktu 5 menit, namun saya dapat membuktikan dengan terus berlatih publick speaking dan bagaimana cara berpresentasj yang baik, sehingga pada saat pengumuman saya lolos tahap 2 yang hanya mengambil 120 peserta. Hingga sampailah pada tahap 3 yaitu penelitian, selama penelitian saya meninggalkan banyak pelajaran, hafalan pondok dan pemahaman materi, tapi saya tidak mengenal kata lelah. saya tetap melanjutkannya hingga saya berhasil menciptakan hasil karya yaitu pencegahan pernikahan dini dengan menerapkan aplikasi elsimil sebagai salah satu sarana Indonesia bisa menjadi negara emas ditahun 2045. Hingga saya ditawarkan menjadi duta elsimil oleh kepala BKKBN Jember, dan saya pun lolos tahap 3 menempati peringkat ke 8 dan lanjut ke tahap 4 dengan sisa pesaing hanya 76 peserta se-Indonesia ditingkat MTs. Saya akan terus bekerja keras dengan diiringi doa untuk bisa sukses dalam usaha yang saya perjuangkan, hingga saya dapat membuktikan pada banyak orang bahwa saya bisa dan dapat memotivasi orang lain untuk menumbuhkan serta mengobarkan semangat literasi pada generasi bangsa.

Dapat disimpulkan bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil dan kerja keras pasti akan membuahkan hasil emas atas apa yang kita lakukan. Kunci sukses adalah bekerja keras, usaha, serta doa. Jika anda bisa memiliki dan mengimbangi semua itu maka hasil yang anda dapat tidak akan pernah mengkhianati anda.

Kerja keras itu seperti anda melakukan sesuatu dengan adanya tekad lebih untuk mencapai kesuksesan yang anda iginkan serta memiliki kemauan dan kemampuan untuk mencapai target pribadi yang dianggap sedikit melebihi batas kemampuan kita sendiri. Di era modern saat ini suatu hal tanpa di sertai kerja keras akan sia-sia apalagi jika kita sadari kegagalan yang terjadi pada era ini harus kita bangun kembali dengan sebuah kerja keras, tekad dan doa untuk mengubah suatu hal buruk pada diri dengan melawan ketakutan atau kelemahan pada diri kita ataupun untuk terus maju meskipun banyak orang yang menghina dan meremehkan kita.

Berdasarkan pengalaman, mengenai lomba MYRES (madrasah young riset competion), dulu saya tidak suka dengan tulis-menulis atau menciptakan suatu karya. Hingga pada suatu hari saya mendapat arahan dari guru saya untuk mengikuti karya tulis ilmiah, dimana saya sudah tau saya tidak ada keahlian dalam suatu karya tulis seperti itu, bahkan itu adalah hal yang saya takutkan. Saya takut akan karya tulis yang saya hasilkan tidak sesuai ekspetasi. Namun, saya tetap mengikuti karya tulis tersebut dengan dilandaskan rasa patuh terhadap perintah guru dan tekad untuk mengubah diri saya sendiri menjadi lebih baik.

Saya pernah mengalami kondisi yang cukup terpuruk yaitu pada saat penulisan karya saya yang pertama, saya hanya mengerjakan sendiri tanpa ada bantuan dari siapapun. Sedangkan teman-teman saya telah memiliki 1 hasil karya tulis karena adanya orang yang membimbing dia. Tapi karena adanya tekat saya terus berfikir bahwa kalau saya mau berusaha meskipun saya bukan seorang ahli karya tulis saya akan tetap bisa sukses, saya selalu berusaha, bekerja keras dan mencari sumber sumber informasi untuk penelitian saya. Hingga akhirnya jatuh pada waktu pengumpulan karya tulis tersebut h-9 hanya tinggal saya seorang yang belum mengumpulkan karya tersebut, disitu saya hanya bisa pasrah dan menangis di dalam sujud dan doa bahwa takdir tuhan selalu baik. Hujatan dan kritikan mulai muncul mengenai tekad saya yang terlalu ingin bisa menghasilkan sebuah karya, tapi tidak disangka ada satu pembina yang peduli dan membantu saya selama h-9 tersebut, dia memberikan arahan dan motivasi kepada saya bahwa saya bisa menghasilkan sebuah karya tulis. Saya terus bertekad diiringi doa yang tak kunjung putus, dan bertekad mengubah judul dan mencari berbagai sumber informasi diberbagai media sehingga saya bisa mengumpulkan proposal karya tulis saya tepat waktu, dalam kurun waktu yang tak lama pengumuman MYRES yaitu lomba riset nasional yang diikuti oleh kurang lebih 9.200 peserta itu hanya meloloskan 720 peserta di tahap 1 dimana tak di sangka-sangka nama saya berada di urutan ke 30 orang yang lolos dalam tahap 1 dilomba tersebut.

Berita mengenai kelolosan saya beredar di seluruh MTsN 1 Jember, air mata kebahagiaan mengalir dari pelupuk mata saya, cacian dan bullyan yang dulu terdengar kini menjadi suara tepuk tangan akan usaha yang telah saya lakukan. Saya terus bekerja keras dan mempunyai 1 tujuan tetap untuk bisa sukses hingga menjadi juara, saya pun melanjutkan tahap 2 yaitu mempresentasikan proposal dengan waktu 5 menit, namun saya dapat membuktikan dengan terus berlatih publick speaking dan bagaimana cara berpresentasj yang baik, sehingga pada saat pengumuman saya lolos tahap 2 yang hanya mengambil 120 peserta. Hingga sampailah pada tahap 3 yaitu penelitian, selama penelitian saya meninggalkan banyak pelajaran, hafalan pondok dan pemahaman materi, tapi saya tidak mengenal kata lelah. saya tetap melanjutkannya hingga saya berhasil menciptakan hasil karya yaitu pencegahan pernikahan dini dengan menerapkan aplikasi elsimil sebagai salah satu sarana Indonesia bisa menjadi negara emas ditahun 2045. Hingga saya ditawarkan menjadi duta elsimil oleh kepala BKKBN Jember, dan saya pun lolos tahap 3 menempati peringkat ke 8 dan lanjut ke tahap 4 dengan sisa pesaing hanya 76 peserta se-Indonesia ditingkat MTs. Saya akan terus bekerja keras dengan diiringi doa untuk bisa sukses dalam usaha yang saya perjuangkan, hingga saya dapat membuktikan pada banyak orang bahwa saya bisa dan dapat memotivasi orang lain untuk menumbuhkan serta mengobarkan semangat literasi pada generasi bangsa.

Dapat disimpulkan bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil dan kerja keras pasti akan membuahkan hasil emas atas apa yang kita lakukan. Kunci sukses adalah bekerja keras, usaha, serta doa. Jika anda bisa memiliki dan mengimbangi semua itu maka hasil yang anda dapat tidak akan pernah mengkhianati anda.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post