Perpustakaan Mewujudkan Mimpiku Menulis Buku
Informasi Sejarah Indonesia sampai romansa terdapat dalam satu ruang yang berjajar-jajar rak dan berbaris-baris buku, bernama perpustakaan. Bila buku adalah jendela dunia, maka perpustakaan adalah gudangnya.
Sejuta harapan negara tertanam di setiap inci ruang perpustakaan, harapan akan kemajuan bangsa dengan latar belakang literasi. Sejuta inspirasi terlihat jelas dalam kata-kata yang saling berkesinambungan membentuk kalimat beribu faedah.
Dalam ukiran nama-nama penulis aku beharap, bila suatu hari nanti namaku akan terukir indah di atas cover buku, memberikan sejuta inspirasi dan hiburan bagi pembaca. Kutitipkan harapanku saat meninggalkan perpustakaan, menaruhnya di setiap sudut ruangan.
Tekadku semakin besar dan bertambah besar untuk menulis buku setiap kali berada di perpustakaan, membaca ribuan kata bermakna. Menghabiskan waktu lebih banyak di perpustakaan dengan mengamati kiat-kiat penulisan yang terkandung dalam sebuah buku.
Demi sebuah keabadian dalam bentuk karya, apa pun akan aku lakukan. Aku percaya betul, bila suatu hari nanti karyaku akan berjajar bersama ribuan karya penulis lainnya. Menjadi penghuni perpustakaan dan memberi manfaat.
Ketika aku mulai kehilangan pegangan, perpustakaan selalu mempunyai cara untuk membuatku teguh. Dalam setiap jalanku yang berkrikil saat menorehkan kisah-kisah, perpustakaan selalu menjadi tempat terbaik dalam setiap kata yang tercipta.
Rintangan yang aku hadapi tidaklah sedikit, ratusan kendala dan rendahnya dukungan kerap kali membuatku tak berdaya, tapi deretan buku di dalam perpustakan selalu memberiku energi untuk kembali menyelesaikan naskah.
Waktu yang aku butuhkan dalam menyelesaikan naskah cukup lama dan menguras pikiran, sehingga membuatku mengerti banyak hal mengenai dunia kepenulisan. Lambat-laun pun aku mulai terbiasa dengan rintangan serta semangat juang untuk berkarya.
Impianku semakin nampak jelas setiap waktu dan kini semua proses telah usai, mimpiku terwujud, namaku berjajar bersama penulis lainnya. Perpustakaan membantu setiap prosesku untuk menulis sebuah buku, memberiku kekuatan, inspirasi, serta kenyamanan di setiap kunjunganku ke perpustakaan.
Perpustakaan menjadi salah satu bagian terpenting dalam sejarah hidupku, untaian kata yang tersusun, peristiwa yang terjadi di kisahku, saksi bisu kegelisahan, patah, tumbang, dan bangkitnya diriku. Buku hanyalah benda, bila tidak dipergunakan dengan baik dan benar, maka tidak akan menjadi apa-apa dan perpustakaan adalah tempat mengalirnya ilmu abadi, memberi manfaat bagi umat manusia.
Semakin kita menghargai ilmu, maka semakin berkah pula pengetahuan yang datang kepada kita. Itulah yang aku lakukan, demi mewujudkan impian menulis buku, aku pun harus memahami kemulian ilmu yang terbungkus di dalam sebuah buku.
Perpustakaan menyediakan bahan baca yang dapat menuntun kita pada pemikiran yang tertata juga pengetahuan luas. Ketenangan serta kejernihan pikiran. Lantas, masih adakah alasan kita untuk tidak menjadikan perpustakaan sebagai rumah kedua, sahabat, dan tempat menenangkan pikiran.

Sinta Oktaviani. Gadis kelahiran Jepara, 15 Juni 2003, kini menuntut ilmu di SMAN 2 Banjar. Mendengarkan musik, membaca sambil berjalan, memandang langit, dan mengamati orang-orang di keramaian adalah kesukaannya.
Gadis penikmat keju ini dapat dihubungi melalui beberapa media sosial. Di antaranya melalui email: [email protected] dan whatsapp: 082320670755
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar