Menulis. Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar atau membaca kata "Menulis"? Mungkin ada yang berpikiran penulis buku favoritnya. Ada juga yang berpikir buku. Atau, ada juga yang berpikir menulis itu susah, harus pandai mengatur, menyesuaikan, dan mengolah kata.

Kalau aku? Apa yang aku pikirkan ketika mendengar dan membaca kata "Menulis? Yang pertama yang aku pikirkan, adalah tulisanku yang tidak maju-maju, tidak selesai. Hahaha... Langsung stres tuh. Tapi, saat tidak ada deadline yang mengejarku, aku berpikiran lain. Saat mendengar dan membaca kata "Menulis", aku langsung memikirkan stres yang hilang. Kenapa? Karena, bagiku menulis adalah tempat menyalurkan emosi, berbagi cerita, dan berkeluh kesah. Terserah kita mau menulis memakai berbagai macam majas dan tata bahasa. Pakai bahasa kita juga bisa.

Menulis adalah salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat. Dengan menulis, emosi kita berkurang, karena sudah disalurkan ke tulisan kita. Dengan menulis, kenangan kita tersimpan, karena ingatan kita tidak seabadi tulisan kita jika kita menyimpannya dengan baik.

Tidak perlu stres dalam menulis. Tidak perlu mentok ide karena kita tidak bisa mengolah kata-kata menjadi majas. Cukup pakai bahasa kita.

Mulailah menulis dengan kejadian yang kita alami. Baik itu kejadian baik atau buruk. Tuliskan saja. Percayalah, jika kita menyimpan tulisan-tulisan itu dengan baik, suatu saat nanti kita akan tersenyum ketika membaca tulisan lama dan mengingat kejadian-kejadian harian kita.

Mulailah menulis, kawan. Jadilah seperti air yang mengalir. Jangan pedulikan batu besar yang seolah-olah menghambat jalan kita. Sebenarnya, ia hanya menjadi "penghias" jalan kesuksesan kita. Menulislah, karena ia adalah sahabat yang terpercaya. Curhatanmu tidak akan bocor ke mana-mana karena tulisan tidak akan membocorkan rahasiamu. Menulislah, karena ia adalah sahabat yang tidak akan memarahimu. Menulislah, karena ia adalah sahabat yang membuatmu merasa tenang. Menulislah, karena MENULIS ITU MUDAH!