“Stop ‘Pergaulan bebas’ make a bright future”

Karya : Shabrina Lataniya Dalila

Pergaulan bebas merupakan kontraversi bagi masyarakat, karena telah merajarela, terutama dikalangan remaja. Hamil diluar nikah, perokok aktif, pengguna narkoba, peminum alkohol, sudah banyak terjadi sehingga membuat banyak dampak buruk dikalangan masyarakat, hal tersebut menjadikan fokus para remaja berubah drastis, kegelisahan dan permasalahan yang ada di kehidupan mereka menjadikan mereka stress dan depresi, pada akhirnya pergaulan bebas menjadi sarana pelarian.

Hal ini telah banyak merusak generasi muda, tak jarang pelaku dari pergaulan bebas ini memiliki perasaan takut dan gelisah. Salah satu kasus dari pergaulan bebas adalah penggunaan narkoba, narkoba bukan hanya merusak pengguna namun juga membunuh pengguna secara perlahan. Di mulai dari coba-coba, lalu kecanduan dan ketergantungan sehingga tidak bisa lepas, mulailah kerusakan pada mental, gangguan spikis, terganggunya organ dalam tubuh seperti gangguan irama jantung, gangguan paru-paru, hipertensi, dan lainnya.

Tak hanya narkoba, rokok pun ikut andil dalam kerusakkan mental dan tubuh, Anak usia sekolah atau remaja yang merokok seringkali akan mengalami gejala kurang fokus belajar, sulit memahami pelajaran karena mengalami penurunan daya tangkap, kurang aktif, mengalami gangguan kecemasan, hingga menyebabkan depresi. Penyakit paru-paru adalah efek dari perokok yang paling pertama merusak organ dalam tubuh akibat asap rokok, penyakit impotensi dan organ reproduksi, penyakit lambung, juga resiko stroke.

Adapun pergaulan bebas yang telah banyak terjadi adalah pacaran, telah banyak remaja yang berpacaran hingga luar batas, banyaknya kasus siswi hamil diluar nikah salah satunya yang sempat ramai diperbincangkan adalah kasus di ponorogo, hal tersebut sangat melanggar norma hukum, dan meresahkan banyak masyarakat Indonesia. Hal-hal ini masih saja banyak terjadi di kalangan remaja.

Kasus-kasus pergaulan bebas harus kita cegah dan bersihkan, karena rusaknya generasi muda yang tidak sedikit, para guru dan orang tua harus senantiasa mengedukasi, memberikan perhatian, dan kewaspadan kepada generasi muda ini, namun bukan dengan mengekangnya, guru-guru dan orang tua bisa membebaskan anak-anaknya tanpa melepaskan, membebaskan namun pastikan tetap dalam pengawasan.

Tak jarang remaja juga kurang perhatian dari lingkungan dan juga orangtua sehingga pergaulan bebas menjadi sarana perhatian bagi lingkungan dan keluarganya. Adanya edukasi kepada generasi muda akan memperbaiki pergaulan mereka serta akan membuat masa depan mereka cerah, tak lain tak bukan kita harus berkolaborasi antar anak dan orang tua, siswa siswi dengan guru, juga antar teman dengan tujuan saling mengajak kepada hal yang positif.

Dengan adanya kolaborasi antar generasi muda dengan orangtua akan membuat sebuah perubahan, sekiranya bukan hanya mengurangi pergaulan bebas maupun hal-hal negatif namun juga akan memunculkan sebuah ide, kreatifitas hingga gagasan baru yang akan menjadikan sebuah perubahan bagi generasi-generasi baru yang lebih baik di Indonesia.

Penulis adalah seorang siswi yang sedang menduduki bangku kelas sepuluh jurusan Multimedia di SMK Al Muslim Tambun Selatan, Shabrina Lataniya Dalila penulis yang kerap dipanggil Shabrina, ia lahir di Bekasi, 08 Mei 2007. Baginya menulis adalah sebuah ungkapan dengan sebuah makna, menulis juga mendukung mimpinya menjadi seorang jurnalis dan motivator. Shabrina telah menulis sejak kecil sebagai hobi, juga ada beberapa tulisannya yang ia posting di instagram @breena_thanea sejak 2019