SEKAR ARUM WIJI MANDIRI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

IBU SANG PAHLAWANKU

IBU SANG PAHLAWANKU

Tak ada yang bisa membesarkanku tanpa seorang ibu, yang selalu bekerja dari pagi hingga malam untuk mengurusku tanpa mengenal rasa lelah, selalu kerja keras untuk keluarga, selalu memberiku senyuman hangat dan sepatah kata yang membuatku semangat, kata-katanya selalu membuatku ceria dan belajar dengan sungguh-sungguh, ajaran darinya layaknya seperti guru yang sedang mengajar muridnya dengan penuh kasih sayang, selalu di doakan dan dilantunkan beberapa ayat-ayat Al-Qur’an, dengan penuh semangat aku selalu diajarkannya untuk sopan, berkata dengan baik, santun kepada orang yang lebih tua maupun yang muda, saling menghargai, pokoknya selalu diajarkan yang baik-baik.

Dari dalam dirinya aku sudah dipikirkan yang terbaik, bahkan aku ditawarkan untuk menjadi profesi yang tinggi seperti: dokter, tentara, guru, polisi, dan sebagainya, tak berhenti dari situ dia juga terus antusias untuk membuatku belajar dengan tekun, berprestasi, dan membuat orangtua, dan sekolah bahagia.

Tetapi mendengar keluhannya yang pasti ada di dalam hatinya karena kita sering nakal, tidak mendengarkan nasihat orang tua, dan pasti masih ada lagi. Benar-benar berat itulah yang namanya sebuah ujian untuk orang tua, memang harus aktif mendidik anak, mengingatkan jika ada suatu masalah, dan lain lain, tetapi itu sudah menjadi sebuah kewajiban menjadi ibu, apalagi ditambah jika ibu kita sedang kuliah sedangkan kita membutuhkan pertolongan, pasti ibu akan meninggalkan pelajarannya, ibu memang seorang wanita yang pasti kita butuhkan.

Ibu adalah pahlawan yang baik, kita harus menghormati dan tidak mendurhakainya karena dia yang mendidik dari kecil sampai besar, dia juga selalu memperhatikan gerak gerikku agar aku tidak melakukan hal-hal yang membuat celaka, aku selalu disuruhnya untuk sholat tepat waktu, mengaji, karena sudah sering melakukan kegiatan itu aku diberi tambahan untuk menunaikan sholat lail, awalnya aku susah untuk sholat lail tapi ibuku tanpa menyerah membujukku untuk sholat lail lama-lama aku agak terbiasa melakukannya, selama ini aku juga tau ibu selalu sabar, dan tetap teguh untuk menanggapi masalah yang dihadapi.

Ibu aku tak bisa membalas semua jasa-jasamu , walaupun begitu kau tidak menghiraukannya kau tetap bermimpikan aku menjadi anak baik, bertaqwa, dan berakhlakul karimah, tidak ada yang bisa menggantikan pengorbananmu, walau kau kuberi 100 lembar bunga, tetap saja tak bisa membayar tanda kasih sayangmu kepadaku.

Hanya berdoa kepada Allah yang dapat membuatmu ikhlas, bahagia, semoga aku tetap diberi jalan yang lurus dan benar agar aku dapat bertemu selalu denganmu, karena didikanmu membuat kami baik, dan terinspirasi dengan hati sabar dan indahmu, aku juga dapat berprestasi itu karena bantuanmu yang telah mendoakanku agar berprestasi, kau adalah sosok Wanita pahlawanku yang pernah ada di hatiku, TERIMAKASIH WAHAI IBUKU DAN SEMUA PENGORBANANMU BERSAMAKU.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post