Sayyidah Redha Hidayah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Bab 14, WHY?!

WHY?!

Why am I so afraid to lose you when You are not mine.

•••••••••••

"Dai.." panggil Zahra seraya melambaikan tangan.

Aku yang sedari tadi tengah duduk di tepi Danau, segera menghampirinya.

Senyuman darinya menyapa ramah diriku. Menggenggam erat tanganku lalu mengucapkan

beribu ribu terimakasih.

Dahiku

mengernyit, melepas genggaman erat tangannya, lalu memegang kedua pundak nya.

"Kenapa?" tanyaku seraya tertawa kecil.

"Daiiiiiiiiii, GUA BAKAL JADI MANUSIA PALING BAHAGIA DISINIII" ucapnya seraya

melepas peganganku di pundaknya.

Aku tersenyum, lalu mencubit kecil pipi lembutnya.

"Ada apa?" tanyaku ikut bahagia.

"Gua makasih banget sama lo hari itu,, karena looo..." ucap Zahra seraya kembali

mengenggam erat kedua tanganku.

Alisku terangkat, lalu bibirku mengulum senyum, "Emang nya aku pernah nolongin kamu

apa ya?" tanyaku.

"Lu ga inget? yang waktu itu,, gue minta tolong sampein surat ke orang yang gue suka"

Ucap Zahra seraya tersenyum lebar.

Senyuman di wajahku seketika sirna. Iya,,, tentu aku mengingatnya.

"Ya Allah Dai, kirain gue,, lu itu ga bakal mau nyampein surat itu,, eh nyatanya lu sampein,,

makasih yaa" lanjut Zahra seraya tersenyum manis.

Aku masih tetap berusaha untuk tersenyum,,

"Iya sama sama,, terus apa yang buat kamu seneng??" tanyaku seraya melihat kedua

pancaran matanya yang terlihat begitu bahagia, sepertinya aku dapat menebaknya.

Sebuah uluman senyum tercetak bebas di wajahnya, Matanya begitu memancarkan

kebahagiaan yang tak terkira.

"GUE,, DIAJAK KETEMUAN SAMA DIA"

"Ohh...." jawabku seraya tersenyum enggan. Benar,, dengan apa yang ku tebak.

Kini, aku sedang berusaha untuk terlihat tidak apa apa didepannya, turut bahagia dengan

kabar baik yang dibawanya.

"Se-Selamat Yak-!." Akhirnya, kata kata itu berhasil ku ungkapkan.

"I iya iyaa makasih Dai..." jawab Zahra seraya tersenyum.

"Tapi,, kayaknya gue ga bakal sanggup kalau cuma berdua,, gue pasti grogi,, eum lu mau

ga nemenin gue jalan sama dia??" Lanjutnya seraya mengangkat kedua alisnya.

Seketika mataku membesar,, sangat menolak ajakkannya.

"Dai ga bisa,, so soalnya Dai ,,-" ucapanku terpotong terselak teriakan dari nya.

"DAII PLIS, LU KAN SAHABAT GUE,, MAU YAA??? PLISS GUE MOHON SAMA LU"

"Maaf,,Dai ga bisa,, " jawabku seraya menundukkan pandangan ke aspal jalan.

"Kenapa??" tanyanya begitu memohon.

"enggak apa apa" jawabku seraya tersenyum enggan.

"Terus kenapa gak apa apa tapi gak mau?? pasti ada alasannya dong" ucap Zahra

mengkritik.

"Kamu kan bisa minta temenin Rai, Nay, Candy, atau engga buna,, kenapa harus Dai??"

Ujarku seraya menatap ke arah lain.

"Yang tau tentang ini cuma lo,, gue belum siap ngasih tau ke semuanya.." ucap Zahra yang

langsung mengenggam erat tanganku kembali.

Entahlah, aku sudah tidak bisa menceritakan betapa hancurnya perasaanku saat

mengetahui perihal tersebut.

"Dai,, lu kenapa??" tanya Zahra yang kini mulai merasa bahwa sikap ku jauh berbeda dari

menit menit sebelumnya.

"Gue salah ya?" tanya Zahra.

Aku menggeleng lalu kuusahakan untuk tersenyum ke arahnya.

"Enggak, Dai gak kenapa kenapa kok, lagian Dai juga lagi mikirin sesuatu" jawabku seraya

tersenyum.

"Mikirin apa? Sok atuh, Zahra siap dengerin kok" jawab Zahra seraya tersenyum.

"enggak,, gausah,, yaudah Dai mau nemenin lu ketemuan sama Ka Fadhil.." Jawabku

pasrah, karena takut di kira macam macam olehnya.

"HA?! SERIUS??" tanya Zahra dengan wajah berseri seri.

Aku hanya mengangguk.

"KYAA!! LU EMANG APIK BENER DAH, MAKASIH YAA DAII" Teriak Zahra yang langsung

memeluk tubuhku.

"Iya" jawabku seraya tersenyum.

"Nanti Sore, Zahra kerumah Dai ya hehe" ucap Zahra.

"Oke"

"Oke sampai ketemu nanti sore ya,,,ah makasih" ucap Zahra seraya memeluk tubuhku

kembali.

Mengapa aku sangat takut kehilangan seseorang yang belum dimiliki.

…….

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post