Salsabilah putri anandita

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kisah Penjual Ikan yang Sabar

Kisah Penjual Ikan Yang Sabar

Waktu itu pukul lima sore Pak budi pulang dari menjual ikan ikannya. Pak Budi hendak masuk rumah dan di sambut oleh Lina cucu pak Budi.

"Assalamu'alaikum Lina kakek pulang. "

" waalaikumsalam, wah kakek sudah pulang yah, gimana kek ikannya laku tidak? "

" Alhamdulillah Lina ikan kakek laku semua. "

" Alhamdulillah yah kek ikan kakek semua habis terjual. "

" Iya. "

"Yaudah ayuk masuk dulu kek, biar Lina masakin sesuatu. "

"Iya makasih yah Lina. "

"Sama sama kek. "

Sementara itu Vina anak pak Budi yang juga berjualan ikan merasa kesal karena dari pagi sampai sore belum ada pelanggan yang membeli ikan ikannya. Dan ia menyuruh suaminya Rifki untuk mencari tahu mengapa dari tadi tidak ada pelanggan yang membeli ikan ikannya.

Keesokan harinya pak Budi bekerja menjual ikan ikannya dan ia berangkat bekerja pagi pagi sekali.

"Lina kakek berangkat bekerja dulu ya. "

"Iya kek. "

"Bekal sekolah kamu sudah kakek siapkan di atas meja. "

"Iya kek terimakasih. "

"Iya sama-sama kalau begitu kakek berangkat kerja dulu yah. "

"Iya."

Dalam perjalanan menjual ikan pak Budi berhenti disuatu taman. Dan ia berpikir untuk menjual ikan ikannya disana. Di taman tersebut ikan ikan pak Budi sangat laku disana, sampai Rifki melihat hal tersebut dan memberitahukannya pada Vina.

"Vina ternyata ikan ikan mu tidak laku karena banyak orang yang membeli ikan pada Pak Budi. "

" Benarkah, bapak memang sedang mencari masalah yah denganku karna ia ikan ikan ku tidak laku ".(kata Vina sambil marah)

Vina pergi mendatangi pak Budi dengan marah dan membuang semua ikan ikan pak Budi ke dalam selokan. Seketika pak Budi menangis karna melihat ikan ikannya di buang.

" kenapa kau membuang ikan ikan ku Vina. "

"Karena bapak berjualan ikan, tidak ada yang mau membeli ikan ikan ku. "

"Vina rezeki itu sudah ada yang atur kamu nggk perlu khwatir. "

"Sudahlah pak aku malas bicara sama bapak. " (pergi)

Setibanya di rumah Vina terkejut melihat ikan ikannya semua mati dan dari situ ia sadar sudah salah menghancurkan dagangan pak Budi. Lalu ia pergi ke rumah pak Budi bersama suaminya yaitu Rifki untuk meminta maaf.

"Assalamu'alaikum." (ucap Vina dan Rifki)

"Wa'alaikumussalam." (sahut pak Budi)

" pak maafin Vina sudah salah menghancurkan dagangan bapak. "

"Iya Pak Rifki juga minta maaf. "

"Sudah sudah kalian sudah bapak maafkan. "

Dari situlah keluarga pak Budi seketika harmonis dan hidup bahagia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post