Menepis Kemustahilan dengan Ketekunan
Kalian pernah mendengar tidak sih? suatu kalimat " Orang pintar akan kalah dengan orang yang tekun atau rajin." Disini aku bukan bermaksud menciutkan kata "orang pintar." Tetapi, intinya adalah orang yang rajin akan punya semangat belajar yang lebih tinggi. Alhasil, mereka akan lebih cepat menyelesaikan pekerjaan, dan pantang menyerah. Karena, dengan rajin kita bisa menjadi pintar.
Nah, Karena kalimat itulah hingga saat ini, aku menjadi percaya pada diriku sendiri. Baiklah aku akan menceritakan, bagaimana proses ku dalam mempersiapkan diri, agar bisa mewujudkan mimpi di masa depan, yaitu dengan menjadikan diri menjadi lebih rajin.
Dari SMP, aku sudah mempunyai mimpi agar bisa kuliah tanpa menyusahkan orang tua, terutama dalam segi ekonomi. Jadi, Di tingkat SMA aku harus mendapatkan nilai yang tinggi. Karena itu aku memilih jurusan di tingkat SMA jurusan yang benar-benar bisa aku kuasai. Dan IPS adalah jurusan yang ku pilih. Karena menurutku dulu disana tidak terlalu banyak bertemu dengan angka. Disebabkan pelajaran yang berkaitan dengan angka dan rumus memang dari dulu tidak aku sukai.
Akan tetapi, saat aku meminta saran kepada guruku waktu di SMP tentang jurusan mana yang bagus aku pilih, mereka menyarankanku untuk masuk ke jurusan IPA. Dan itu masih kupertimbangkan, karena aku sngat tidak yakin, dijurusan IPA akan mendapat nilai tinggi.
Sampai dirumah, aku menceritakan pembicaraanku tadi dengan guruku kepada Ibu, dan Ibuku menyarankan agar mengikuti apa yang dikatakan oleh guruku, untuk mengambil jurusan IPA. Awalnya aku menolak dengan alasan tidak akan sanggup, karena aku rasa itu bukan bidangku. Tetapi Ibu meyakinkanku bahwa aku pasti bisa "Tidak ada yang tidak mungkin selama mau berusaha", Kata Ibuku. Baiklah jika sudah pilihan Ibuku, pasti itu baik, dan akhirnya aku memutuskan untuk mengambil jurusan IPA, walaupun dalam hatiku masih ada rasa takut untuk memasuki jurusan ini.
Dan hari pertama sekolah pun dimulai. Ya, tentu saja diawali dengan Matematika. Melihat teman-temanku begitu mudah dalam memahami materi, karena mereka memilih jurusan yang benar-benar sesuai dengan bidang mereka, itu membuatku sedikit berkecil hati. Bukan seorang atau dua orang saja yang antusias dalam pelajaran dengan angka dan rumus ini, tetapi hampir sekelas, itu membuatku panas dingin, merasa tidak yakin. Bagaimana mungkin aku akan mendapat nilai tinggi dan prestasi untuk mewujudkan mimpi yang selama ini aku rencanakan, jika bersaing dengan orang-orang yang benar-benar pintar di bidang ini. 'Mereka memang Pintar' pikirku.
Aku dulu memang pendiam, kadang agak takut bertanya, itu pun semakin didukung dengan posisi duduk ku yang berada di belakang. Aku berpikir, jadi untuk apa aku sekolah jika hanya untuk mengambil absen dan belajar tanpa bersuara mengekspresikan diri disini. 'Setidaknya jika tidak mengerti materi bertanyalah!! Jika seperti ini, Apa masih pantas aku menjadi siswa yang berprestasi disini?, Jika tidak lalu bagaimana dengan mimpiku?, Orang tuaku?. Dan pikiranku pun mulai berisik.
Tidak mau diam saja, Aku mencoba untuk bertanya kepada temanku yang paham tentang materi itu, 'mungkin sekalian agar bisa saling mengenali' pikirku. Dan untungnya temanku mau mengajarkanku tentang materi Matematika itu. 'Baiklah sekarang aku harus bersuara, aku harus aktif dalam belajar.' tekadku dalam hati, aku akan buktikan pada ibuku bahwa pilihan Ibuku tidak salah, aku bisa berprestasi disini untuk mewujudkan mimpi. Orang tuaku dan guruku percaya bahwa aku bisa bertahan di jurusan ini, lalu kenapa aku tidak percaya pada diriku sendiri.
Aku bersyukur, posisi bangku tempat dudukku sekarang dipindahkan ke depan, karena memang ada pergantian posisi tempat duduk, Dan semenjak itu aku benar-benar mulai bersuara, mencoba untuk bertanya, memberanikan diri. Dan pastinya saat itu aku juga berusaha untuk menjadikan diriku menjadi anak yang rajin belajar, aku berpikir 'aku tidak lebih pintar dari mereka, jadi aku harus lebih rajin dari mereka.' Mulai saat itu aku akan berusaha bersungguh-sungguh dalam mewujudkan impianku.
Seluk beluk dalam jurusan ini kulalui, aku pernah hampir menyerah di jurusan ini, aku pernah mengadu pada Ibuku 'aku tidak sanggup dijurusan ini bu.' Aku menangis saat itu. Bagaimana tidak, nilai ulanganku dalam pelajaran inti ada yang tidak mencapai KKM. Ibuku diam dan menatap ku dengan tatapan sendu. "Jika mau pindah jurusan tidak apa-apa, kata Ibuku." Ibuku berkata dengan wajah yang sedikit sedih. Tiba-tiba aku tercekat, 'apa yang sudah aku katakan', pikirku. Aku benar-benar bodoh. Melihat wajah itu Aku tidak berani lagi mengatakan apa-apa pada ibuku tentang keluhan selama ini.
Dan semenjak itu, tekadku benar-benar besar, aku mulai berpikir lebih positif lagi, dan yakin dengan diri, 'aku pasti bisa'. Aku mulai mencoba untuk menyukai mata pelajaran yang ada di jurusan ini, Aku mulai belajar dengan tekun, 'Jika mereka bisa, kenapa aku tidak bisa'. Ditambah lagi aku menemukan suatu kalimat seperti yang telah kusebutkan dari awal, telah membuatku semakin tekun lagi belajar yaitu 'Orang yang pintar, akan kalah dengan orang yang tekun atau rajin'. Dan,, Aku berhasil menjadikan Matematika pelajaran yang dulu tidak aku sukai menjadi pelajaran yang paling aku sukai saat ini.
Dan berkat tekadku yang besar, dan mau tekun dalam belajar, aku berhasil mendapat apa yang mustahil dalam pikiranku untuk mendapatkannya, yaitu nilai tertinggi, Aku bersyukur bisa membuktikan pada orang tuaku bahwa aku bisa. Dan dengan langkah awal ini, semoga saja bisa membantuku dalam menggapai impianku, yaitu kuliah tanpa menyusahkan orang tuaku dengan biaya, dan tentu saja melanjutkan impian yang lain pula setelah itu untuk orang-orang yang kusayangi.
Aamiin…
BIODATA PENULIS
Perkenalkan, Nama saya Rilla Anggraini, biasa dipanggil Rilla, lahir di kabupaten Pesisir Selatan pada tanggal 30 Maret 2007 Saya bersekolah di MAN 3 Pesisir Selatan, Saya sekarang kelas 10, Hobi saya menulis Diary, kata-kata mutiara, dan apapun tentang menulis.
Instagram: Rilla Anggraini
Email: **(censored)**
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar