Rein Syahrani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Miracle in Cell No. 7

Miracle in Cell No. 7

Saya akan menceritakan kisah inspiratif dari film adaptasi Korea ke Indonesia berjudul "Miracle in Cell No. 7"

Dodo adalah seorang penjualan balon yang mempunyai keterbatasan/berkebutuhan khusus. Pak Dodo sangat menyayangi dan berperan sebagai ayah yang baik terhadap anaknya yang bernama Ika. Pak Dodo dan Ika selalu menjalani hari-hari mereka dengan rasa syukur dan senang. Setiap hari Pak Dodo selalu mengantar Ika ke sekolah memakai sepeda dengan balon yang dikaitkan di belakang sepedanya. Pak Dodo juga selalu menjemput Ika setiap hari.

Konfliknya berawal dari Pak Dodo yang disewa untuk membuat balon di acara ulang tahun petinggi negri. Saat itu, anak petinggi tersebut sedang mencari anjingnya, tetapi tiba-tiba Ia tersandung tali, lalu kepalanya terbentur meja, dan tercebur ke dalam kolam berenang. Ketika masuk ke dalam rumah untuk memberikan balon, Pak Dodo melihat anak yang terjatuh ke dalam kolam berenang. Tentunya Pak Dodo langsung menolong anak tersebut, mengangkatnya keluar dari air, dan mencoba membangunkannya. Tiba-tiba Pak Dodo teringat dengan kata-kata istrinya yang sudah tiada saat melahirkan Ika, yaitu "Kalau baju basah harus segera dilepas agar tidak sakit" saat Pak Dodo ingin melepas baju anak itu, tiba-tiba salah satu pembantu tersebut melihat itu dan memanggil tuannya. Karena kesalahpahaman akhirnya tuan rumah tersebut memanggil polisi.

Waktu pulang sekolah tiba, Ika menunggu ayahnya menjemput karena Pak Dodo selalu berpesan untuk menunggunya. Hari semakin sore tetapi Pak Dodo tak kunjung datang dan akhirnya Ika diantar pulang oleh gurunya. Saat pulang Ika melihat muka ayahnya di televisi yang tertuduh membunuh dan melecehkan anak petinggi tersebut. Ika langsung ke lokasi kejadian bersama Ibu tetangga yang sangat dekat dengannya. Saat sampai di lokasi, Ika memanggil-manggil ayahnya, tetapi berakhir Pak Dodo harus tetap dibawa ke kantor polisi dan mengikuti sidang. Pak Dodo kalah dalam sidang dan akhirnya dipenjara untuk seumur hidup. Di penjara Pak Dodo memiliki teman-teman yang sangat baik dan peduli terhadapnya. Tentu saja Pak Dodo menceritakan anaknya yang bernama Ika.

Pengajian yang Ika ikuti ternyata mempunyai acara untuk mengunjungi lapas. Saat di lapas Ika melihat keberadaan ayahnya, begitupun Pak Dodo. Teman-teman Pak Dodo menyadarinya dan menyusun strategi untuk membawa Ika ke sel dimana Pak Dodo tinggal. Mereka membawa kardus besar untuk membawa Ika dan Ika menyetujuinya setelah mendengar mereka adalah teman ayahnya. Rencana berhasil dan setiap Ika mempunyai acara untuk mengunjungi lapas pasti Ia akan selalu dibawa untuk menemui ayahnya. Mereka sangat senang bisa bertemy satu sama lain.

Suatu hari kepala kepolisian (Pak Hendro) mengetahui hal tersebut, Ia membiarkanbya karena Ia merasakan rasanya kehilangan anak. Akan tetapi jika seperti ini terus dan pihak kepolisian mengetahuinya bisa berbahaya. Akhirnya Pak Hendro menawarkan Ika untuk dirawat dan tinggal dengannya agar bisa bertemu ayahnya dengan aman. Istri Pak Hendro sangat senang dengan kedatangan Ika dan merawatnya dengan baik seperti anak sendiri.

Singkat cerita, Pak Hendro mengajukan sidang ulang dan ternyata diterima. Setiap hari Ika dan teman-teman Pak Dodo melatih Pak Dodo apa yang harus dikatakan disaat sidang nanti. Tak terasa sudah harinya untuk sidang, tetapi tiba-tiba Pak Dodo diancam oleh petinggi tersebut, katanya kalau Ia tidak mengaku salah, anaknya (Ika) akan dalam bahaya. Pada akhirnya Pak Dodo mengaku salah dan dihukum mati. Mendengae hal itu semua orang yang ada di lapas merasa sedih, tetapi Ika tidak mengerti apa itu hukuman mati. Pak Dodo hanya bilang padanya bahwa Ia akan pergi jauh dan menemuinya lagi suatu hari.

Satu hari sebelum hukuman Pak dodo berjalan, teman-teman Pak Dodo membuat balon udara untuk Ika dan Pak Dodo kabur dari lapas. Balon udara jadi dan berhasil diterbangkan, tetapi sayangnya talinya menyangkut di kawat. Walau begitu Ika dan Pak Dodo tetap senang karena akhirnya mereka bisa naik balon udara. Pada akhirnya Pak Dodo meninggalkan Ika untuk selamanya.

10 tahun berlalu, Ika menjadi jaksa yang hebat dan membela ayahnya yang dituduh di masa lalu. Ika memenangkan sidang tersebut, Ia menangis dan meminta maaf kepada mendiang ayahnya karena tidak bisa membelanya saat itu. Pak Hendro dan istrinya juga ikut menangis bahagia karena mereka bangga Ika bisa membela ayahnya dan membesarkan Ika dengan baik.

Pesan dari cerita ini adalah kita harus tetap mengingat perjuangan orang tua kita. Berbuat baik dan adil, serta tidak sembarang menuduh orang lain.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post