Rayhan PPY

Halo, namaku Rayhan Putra Perdana Yuri Aku adalah penulis amatiran yang sedang berusaha Salam kenal semuanya! -Rayhan-...

Selengkapnya
Navigasi Web
'Aku Terlalu Sibuk Berkarya' oleh Rayhan Putra
Apakah kita harus lupa menjaga kesehatan kita hanya untuk berkarya terus-menerus?

'Aku Terlalu Sibuk Berkarya' oleh Rayhan Putra

Siapa sih yang gak suka berkarya?

Oke, aku mengerti dan menghormati siapa aja yang gak suka berkarya.

Sekarang aku akan focused talk sama orang-orang yang suka berkarya.

Kita selalu punya ide-ide yang terinspirasi dari beberapa kejadian yang dialami, atau diamati oleh kita. Lalu, setiap kita juga pasti punya satu atau dua keterampilan yang diminati oleh kita. Sehingga, ide dan keterampilan berpadu menjadi satu bentuk yang sempurna yaitu karya.

Sudah ya, kita stop penjelasan tentang “karya” disini aja (kalian juga sudah tahu ini).

So, I will give you one question…..

Apakah pola sehat kalian terganggu akibat sibuk berkarya?

Tergantung ya, maksudku tergantung kita sedang berkarya tentang apa.

Misalkan, berdasarkan pengalamanku, aku berkarya dengan menulis jurnal ilmiah tentang seberapa bergunanya air yang ada di suatu kawasan pegunungan. Nah, maka dari hal tersebut, aku dan teman-teman (karena waktu itu berkelompok) mulai menganalisis seperti apa kualitas airnya, kita buat rangkuman data yang kita cari di jurnal-jurnal, lalu kita tuliskan dalam satu bentuk data (ujung-ujungnya jurnal lagi sih..).

Setelahnya, kami mempresentasikan hasil data di depan juri (karena masih SMP, bukan kuliah yang melakukan penilaian berdasarkan dosen) dan di akhir, kami merebut penghargaan jurnal terbaik.

Sederhana sekali kalau diceritakan, padahal aslinya sangat panjang dan perlu perjuangan yang besar untuk pencapaiannya.

Nah, disini yang aku mau ceritakan kepada kalian.

Pada dasarnya, ketika kita melakukan sebuah penelitian, itu dibutuhkan sekali mental dan raga yang sehat. Masalahnya, di dalam penelitian itu kita harus mengkalkulasikan sebuah data, mencari jurnal yang tepat sesuai dengan tema penelitian yang kita lakukan, kemudian kita harus mencari bahasa yang tepat ketika menulis sebuah hasil penelitian karena bahasa jurnal harus benar-benar formal dan baku, tidak seperti bahasa novel yang selalu diiringi dengan majas atau bahasa yang aku gunakan di dalam artikel ini.

Bagaimana ‘tuh? Pusing bukan?

Inilah yang kita harus seimbangkan antara kita harus fokus berkarya dan fokus menjaga pola hidup sehat kita.

Dalam berkarya, kesehatan diri dapat terganggu dari hal-hal yang sederhana. Seperti, begadang, mengerjakan sambil makan fast food untuk mengganjal perut yang kosong, berdiam diri di kamar tanpa melakukan sesuatu gerakan kecuali tidur dan kembali ke meja, dan lain sebagainya. Maka dari itu, kita sebagai manusia harus mau menyeimbangkan antara pola hidup sehat dan fokus dalam berkarya. Aku tahu, bahwa dengan gaya hidup yang “kurang baik” itu seringkali menunjukkan hasil yang memang melebihi orang-orang yang standar. Tapi, bukankah akan lebih baik lagi jika kita mau menjaga badan kita?

Oke, ada satu hal lagi yang harus diperhatikan selain menjaga kesehatan raga.

Iya, kesehatan mental namanya.

Ada kejadian yang aku pernah jalani ketika aku sedang menulis jurnal, yaitu terus menerus mencari referensi yang tepat dan merangkumnya dalam satu tempat data. Namun, bukannya mudah tapi malah menimbulkan perasaan yang bergejolak berupa stress dan semacamnya. Belum lagi, pernah aku membanting keyboard komputer ketika mengetik (mana punya sekolah lagi) akibat pusing mau menuliskan apa. Bahkan, ada perasaan yang bercampur aduk berupa marah, sedih, dan kecewa akibat data yang gak bisa tersimpan karena komputer yang “lola.” sehingga menimbulkan efek trigger berakibat perasaan yang benar-benar meledak dikala itu. Guru pembimbingku berusaha menenangkan aku dan terus menyemangatiku sambil bercerita bahwa ada seseorang yang menghapus skripsi “pacarnya” karena kesal (agak lain yang satu ini).

What’s next after these things?

Mengelola emosi kita sangatlah penting ketika kita berkarya. Memang, untuk yang satu ini sering sekali muncul ketika kita sedang berinovasi, karena mencoba membuat sesuatu yang penting. Belum ditambah lagi dengan ketika kita sudah selesai membuatnya dengan susah payah, lalu gagal, mental kita terpancing. Oke untuk pertama kali percobaan. Kalau kedua, atau ketiga, bahkan seterusnya, bagaimana dengan kondisi mental kita saat itu?

Mari kita luruskan.

Mental itu harus diperkuat, dengan cara terus menambahinya dengan masalah-masalah yang memang ada yang kecil ataupun yang besar. Berarti, kita harus mencoba “menenangkan” mental kita. Cobalah untuk mengucapkan kalimat ini di dalam hati ketika ada masalah yang datang kepada kita (kalau bisa, kalian jangan merasa aneh karena bagian ini memang cringe):

“Ok, aku tahu kamu adalah masalah. Kamu tidak akan terus berada di dalam diriku karena aku akan mengatasinya. Tapi, aku tahu kamu tidak bisa dihilangkan dari kehidupanku. Kamu diperintah oleh-Nya, kamu dibuat oleh-Nya, kamu didatangkan oleh-Nya. Tuhan tahu aku bisa membuatmu pergi dariku. Maka dengan itu, aku akan menjalankan jalan yang sudah dibuatkan oleh-Nya. Kamu akan pergi dariku jika aku akan mengatasinya.”

It looks like self-healing, right?

Atau, kalau mau yang lebih simpel, cukup katakan pada diri kalian:

“Kamu datang dari Tuhan, aku gak bisa protes sama yang membuatnya. Makanya, aku akan berterima kasih kepada Tuhan karena kamu telah datang.”

Terus, mungkin kalian akan bertanya:

“Sekarang, kesimpulannya apa?”

Kesimpulannya, kita harus menyeimbangkan/menyelaraskan antara fokus berkarya dengan fokus menjaga kesehatan mental dan raga. Cukup, sampai di sana. Karena, pada dasarnya kita-pasti-sudah pernah mengalami, dan tahu cara mengatasinya. Jujur saja, aku menuliskan ini gak menggunakan referensi eksternal, yang asal main copy paste.

Jadi, ya gitu (hehe, bingung banget buat melanjutkannya).

Toh, ini adalah gagasanku. Aku hanya ingin menyebarkan informasi lewat tulisan ini.

Sebelum kalian selesai membaca ini, aku mau “titip” pesan ke kalian.

Selalu jaga kesehatan kalian, dan teruslah berkarya, karena dengan tubuh sehat, karya kita akan meningkat!

Terimakasih aku sampaikan kepada kalian yang semua

Sampai jumpa di artikel yang lainnya!

BIODATA DIRI

Aku gak jago mengenalkan diri di dalam sebuah artikel , nama aku Rayhan Putra Perdana Yuri yang biasa dipanggil dengan Rayhan atau PPY (inisial seluruh nama belakangku). Aku lahir di Cimahi di hari Kamis, tanggal 30 bulan April tahun 2009.

Kini (saat menuliskan) aku menuntut ilmu di SMP QSBS Al-Kautsar 561 Kab. Tasikmalaya, dan aku menginjak kelas 9 (mohon doanya teman-teman biar lulus dengan nilai yang bagus).

Untuk kontak dan-konsultasi-pikiran, kalian bisa menghubungiku:

E-Mail: [email protected]

[email protected]

No.Telepon: 082114720676 (jangan dibuat aneh-aneh)

Terimakasih sudah mau membaca artikelku!

Salam hangat dari penulis amatiran!!

-Rayhan PPY-

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post