"Pengen deh punya circle kayak mereka. Udah famous nongkinya di tempat keren, fashionable, banyak cowonya.” ucap pelajar-pelajar yang melihat hanya berdasarkan cover suatu circle.

Masa remaja adalah masa labil seorang manusia, dimana tindakan yang dilakukan kebanyakan adalah pengaruh dari suatu pergaulan. Sikap remaja juga dapat tercermin dari lingkungan tempatnya berada. Apalagi di zaman ini, ilmu teknologi melejit pesat sehingga membuat ruang lingkup aktivitas remaja semakin meluas. Banyak faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku remaja. Faktor tersebut dapat berdampak positif, tetapi dapat juga berdampak negatif. Karenanya, remaja harus pandai dan cermat dalam memilah pergaulannya di masa peralihan menuju dewasa. Hal tersebut perlu dilakukan para remaja agar tidak terjerumus dalam lubang gelap pergaulan bebas.

Ya, siapa sih yang tidak pernah mendengar istilah pergaulan bebas? Dari bocah sampai kakek-nenek yang tua renta, pasti pernah mendengarnya. Pergaulan bebas menjadi salah satu problematika terbesar yang harus dihindari oleh para remaja dan harus diperangi oleh para pendidik generasi muda. Sebelum berangkat sekolah, orang tua selalu mengingatkan anaknya untuk baik-baik di lingkungan sekolahnya, memilih pergaulan yang baik agar kelak juga terbawa menjadi orang baik. Pemerintah dalam berbagai kesempatan ataupun kegiatan yang diadakan juga ikut berseru tentang pergaulan bebas, terutama dampak-dampak negatifnya. Dengan kata lain, pemerintah berharap anak-anak bangsa kelak tumbuh berjaya di pergaulan yang tepat. Poster-poster anti-pergaulan bebas juga tidak luput dari dinding-dinding sekolah, disertakan pula nomor telepon guru BK agar siswa dan siswi dapat berkonsultasi dengan leluasa.

Konten-konten ala tips memilih teman dalam pergaulan juga banyak beredar, ikut menghiasi fyp media sosial. Para komunitas pemerhati remaja ikut bergerak, membuka layanan untuk remaja yang ingin curhat dan mengadakan event-event positif guna meningkatkan produktivitas anak-anak muda. Banyak usaha yang telah dilakukan, tidak kurang remaja yang paham akan pengertian dan bahaya pergaulan bebas. Lantas, kenapa sih kasus pergaulan bebas masih marak terjadi? Angka kehamilan di luar nikah semakin meningkat, kasus narkoba naik turun tidak kunjung bertemu titik terangnya, dan angka putus sekolah kian meninggi pula.

Kurangnya kesadaran para remaja itu sendiri menjadi salah satu potensi yang berpengaruh besar atas masalah-masalah tersebut. Mulai dari situlah pendidikan moral serta agama menjadi sangat penting, tidak hanya sekadar peringatan tetapi juga proses menyadarkan. Keimanan menjadi unsur penting yang harus ditumbuhkan dalam hati seorang remaja. Kesadaran akan sesuatu yang mengawasi atau ingat akan keberadaan Tuhan. Iman adalah pondasi perbuatan, jauh daripada pengawasan para orang tua ataupun guru. Keimananlah yang akan membimbing remaja dalam segala aktivitasnya.

Keimanan atau kesadaran diri akan membimbing remaja dalam menemukan circle positifnya atau mungkin justru bertemu circle yang positif dapat meningkatkan keimanan. Keimanan atau kesadaran dan circle yang positif akan saling melengkapi dalam langkah memerangi pergaulan bebas. Pilihlah teman yang baik sebagai pedoman, teman yang dapat meningkatkan kualitas keimanan dan mendukung keberhasilan di masa depan.

“Permisalan teman (circle) yang baik dan buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR Bukhari dan Muslim)

Berteman dengan circle yang sehat didasari keimanan yang kuat dapat menjadi wasilah untuk meraih kesuksesan. Remaja dapat fokus meraih impiannya dengan dukungan circle sehat, ibadah, serta keimanan juga dapat melancarkan segala tujuan demi tergapainya masa depan yang indah dan cerah.

Jadilah generasi berkualitas dengan keimanan kuat demi kejayaan agama dan bangsa tercinta. Udahlah, tepiskan dulu segala godaan keburukan. Bisikan setan memang berat. Mari fokus perbaiki pendidikan! Tetap sadar terhadap segala perbuatan yang dilakukan, terus berjuang demi kebaikan masa depan. Ingatlah akan keberadaan Tuhan agar perilakumu tetap terkendali aman.

TENTANG PENULIS

Assalamualaikum, Hola! Kalian disini bersama Raihanah El Firdausi, lebih suka dipanggil El. Aku lagi menempuh pendidikan di bangku kelas 10 SMA Muhammadiyah 3 Jember. Aku terlahir di Malang pada 25 April 2006, di rumah sederhana seorang bidan. Kini, aku telah berusia 16 tahun. Teman-teman bisa menghubungi aku lewat alamat email [email protected] dan nomor WA 082132026855. Bisa juga berteman denganku di Instagram @haihanel. Sampai jumpa di kesempatan selanjutnya!