Raihanah El Firdausi

Raihanah El Firdausi disini, kelas 10 di SMA Muhammadiyah 3 Jember...

Selengkapnya
Navigasi Web
Gemar Membaca, Cemerlang Generasi Bangsa

Gemar Membaca, Cemerlang Generasi Bangsa

“Duh, tinggal comot referensi dari internet saja. Tidak usah dibaca.”

“Aku males baca, ntar ujung-ujungnya juga lupa.”

“Buat apa baca buku? Di media sosial udah banyak berita, tinggal scroll.”

Apakah teman-teman pernah mendengar alasan-alasan tersebut? Syukurlah kalau tidak, mungkin kalian berada di lingkungan yang gemar membaca. Tahukah teman-teman, bahwa Indonesia berada di zona darurat literasi. Menurut data UNESCO, minat baca Indonesia sangat memprihatinkan dengan persentase 0,001%. Artinya, dari 1000 orang penduduk negara kita, hanya ada satu orang yang memiliki minat baca. Ketika teknologi melejit tinggi, justru minat baca bangsa pelan-pelan mulai merosot. Jika darurat literasi terus dibiarkan tanpa adanya solusi, maka siapakah yang akan menjadi para cendikiawan bangsa selanjutnya?

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya darurat literasi Indonesia. Mulai dari kurangnya referensi bacaan, munculnya teknologi yang tidak diimbangi dengan kebijakan dalam penggunaan dan minimnya edukasi membaca di lingkungan sekitar. Produksi buku di Indonesia belum maksimal, harga buku mahal, fasilitas perpustakaan masih terbatas. Ditambah semangat belajar yang rendah, membuat masyarakat saat ini jadi semakin malas membaca. Masyarakat seringkali terlalu menggantungkan diri pada teknologi, apalagi setelah munculnya sosial media. Segala informasi memungkinkan untuk diakses hanya dalam beberapa detik. Singkat, cepat dan ¬instan, membuat minat masyarakat terhadap bacaan seperti buku dan lain-lain yang isinya cenderung lebih banyak dan panjang semakin menurun.

Berita atau informasi yang tersebar luas di media sosial pun tidak sepenuhnya benar dan dapat dipertanggung jawabkan, sehingga banyak yang bersifat hoax, berita bohong yang meresahkan masyarakat, bahkan pemerintah. Berbeda dengan buku, jurnal atau artikel yang dapat dipertanggungjawabkan referensinya, meski tidak 100% sesuai dengan realita, tapi setidaknya telah dilakukan riset dan crosscheck. Dari sana, muncul ide-ide kritis, serta timbul semangat untuk terus mencari tahu dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Dengan membaca, informasi yang kita dapatkan akan semakin lengkap, menyeluruh, tidak setengah-setengah. Pemahaman yang terbentuk sempurna.

Lewat membaca, maka jendela dunia terbuka di depan mata. Wawasan tentang dunia terbentang di hadapan kita, akal yang diasah akan semakin terbuka. Raga di Indonesia, tapi wawasan telah berkeliling ke seluruh penjuru dunia, itulah manfaat membaca. Selain itu, bagi penderita depresi, mental breakdown, dan stress, membaca dapat menjadi salah satu media healing yang terbukti bermanfaat. Ketenangan, kebaikan, ilmu, dan wawasan yang didapatkan melalui membaca dapat mengusir kecemasan jauh-jauh dari kita. Menciptakan masyarakat yang sehat mental, akal dan keilmuannya.

Nah, mengenai era digital dimana teknologi semakin berkembang, literasi justru tidak boleh tertinggal. Rasa malas membawa buku yang berat dan merepotkan tidak boleh lagi menjadi alasan. Hari ini adalah era literasi digital. Buku dalam bentuk dokumen dapat kita akses di berbagai media internet maupun aplikasi. Langkah-langkahnya praktis, dapat dibaca dimana saja, kapan saja. Semakin mudah bagi kita untuk menumbuhkan kebiasaan membaca.

“Sebaik-baik teman duduk adalah buku, membaca buku-buku yang baik berarti memberi makanan rohani yang baik.” —Buya Hamka

Mungkin menjadi negara maju dengan segudang teknologi dan industri rasa-rasanya agak susah untuk kita wujudkan. Namun, mewujudkan suatu negera dengan masyarakat yang cerdas, cermat, kritis dan gemar membaca dapat kita usahakan saat ini juga. Mulailah dengan memotivasi diri sendiri, lalu orang lain, terapkam kebiasaan membaca di lingkungan kita. Membaca bukan hanya mencerahkan masa depan kita, tapi juga masa depan bangsa, serta dunia.

TENTANG PENULIS

Assalamualaikum, Hola! Kalian disini bersama Raihanah El Firdausi, bisa dipanggil El atau Hanel. Aku lagi menempuh pendidikan di bangku kelas 10 SMA Muhammadiyah 3 Jember. Aku terlahir di Kota Malang pada 25 April 2006, di rumah sederhana seorang bidan yang dinaungi pohon lebat. Kini aku berusia 16 tahun. Teman-teman bisa menghubungi aku lewat alamat gmail [email protected] dan nomor WA 082132026855. Bisa juga berteman denganku di Instagram @haihanel. Sampai jumpa di kesempatan selanjutnya, sukses untuk semua!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post