QOIS ACHMAD TSAQIF AT TAHRIR

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Wisata Kuliner, dari Soto Dok Lamongan hingga Terang Bulan, Membuatku Ketagihan

Wisata Kuliner, dari Soto Dok Lamongan hingga Terang Bulan, Membuatku Ketagihan

Oleh Qois Achmad Tsaqif At Tahrir

SD Luqman Al Hakim, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur

Aku sebenarnya seseorang yang suka pilih-pilih makanan. Meski begitu, aku sebenarnya suka banyak makanan. Dengan demikian, aku akan menceritakan kisah kulinerku.

Akan kumulai dengan cerita tentang perjalanan di Jogja. Sabtu itu, kami jalan-jalan ke Jogja mengantar kakak ke UGM untuk tes masuk perguruan tinggi. Perjalanan pun dilanjutkan untuk ziarah ke makam Kyai Haji Mufid Mas'ud di Pandanaran dan makam wali di Gunung Pring, Muntilan.

Sebelum tiba di lokasi ziarah, kami mampir makan siang di sebuah rumah makan Joglo Ojolali. Aku memilih memesan bakso, sedangkan kakak-kakakku selain memesan bakso juga memesan mie ayam. Ibu dan saudaraku dari Jogja memesan soto bathok, sejenis soto yang diwadahi bathok.

Pada malam minggu, kami ke Teras Malioboro. Di pusat kuliner itu aku membeli minuman milo hangat. Bapak dan kakak membeli nasi gudeg. Kami pulang hampir tengah malam.

Agenda hari berikutnya, minggu pagi itu adalah ke pantai Parangtritis, lalu ke Malioboro, dan ke Tebing Breksi. Setelah dari pantai, kami mampir ke gudeg Bu Tjitro, untuk makan pagi walaupun agak kesiangan. Di sana ada beberapa menu makanan yang ditunjukkan dalam daftar menu.

Aku memilih makan opor ayam. Tetapi setelah opor disajikan, ternyata sedikit berbeda dengan buatan ibu. Warna kuahnya coklat abu- abu. Namun, rasanya masih tetap sama dengan buatan Ibu.

Ibu dan kakak kakakku memilih makan gudeg. Setelah makan, aku sempat foto-foto di sana. Lalu kami lanjut menuju Tebing Breksi. Dalam perjalanan ke Tebing Breksi, kami melewati persawahan dan berhenti sebentar di Tebing Breksi untuk menikmati es krim.

Sehari-hari, ada beberapa menu kesukaanku. Biasanya tiap pulang sekolah lebih awal, aku mampir makan soto telur di warung Soto Dok Lamongan yang letaknya dekat dengan sekolahku. Itu sudah kebiasaanku sejak PAUD. Keunikan Soto Dok adalah ketika pesanan sudah jadi, botol kecap akan dihantamkan ke meja, yang akan menghasilkan suara dok yang sangat keras. Sebenarnya, rasanya seperti soto biasa, dan aku sangat menyukainya.

Kuliner lain yang kusuka adalah otak-otak bandeng yang biasanya hanya bisa kumakan jika bapak membawanya sebagai oleh-oleh dari bepergian, atau diberi oleh temannya. Otak-otak bandeng biasanya dibeli dari Semarang. Namanya otak-otak bandeng Djuwana. Rasanya manis-manis sedikit pedas dan gurih, hingga membuat aku ketagihan.

Kuliner lain yang kusuka adalah opor ayam yang biasa dimasak ibuku. Aku juga suka ikan lele dan perkedel yang menjadi lauk sayur sop. Sedangkan untuk pelengkap sayur bening , aku lebih suka dadar jagung yang biasa dibuat ibuku.

Makanan ringan nusantara yang kusuka adalah brem yang meleleh dimulut, tahu pong yang biasa kubeli di Kediri, serta terang bulan yang biasanya dijual di pinggir jalan di sekitar kota Nganjuk. Bagian pinggirannya yang Crunchy dan coklatnya yang meleleh di mulut, serta kenyalnya terang bulan selalu membuatku ketagihan.

Itulah potongan kisah kulinerku. Aku tidak tahu apakah selera kulinerku berbeda dengan orang biasa atau tidak. Yang pasti, aku akan terus mencoba kuliner nusantara yang beragam.

Naskah Lomba Juli 2022

Tema : Aku Suka Kuliner Nusantara

PROFIL PENULIS

Qois Achmad Tsaqif At Tahrir dilahirkan di Nganjuk, pada tanggal 9 Maret 2011. Dia adalah anak dari ayah Achmad Kanapi, S.Ag. dan Ibu Nurrohmah Puji Mastuti, S.Pd. Bungsu dari tiga bersaudara ini sudah menduduki kelas lima di SD Luqman Al Hakim Kabupaten Nganjuk Jawa Timur. Kegemarannya pada angka dan pernah beberapa kali mengikuti lomba dan kejuaraan dalam bidang matematika dan IPA tidak menyurutkan kegemarannya untuk terus berburu buku. Dia juga aktif mengikuti pelatihan Sasisabu di Media Guru dan sudah menerbitkan karya solo buku kumpulan cerpen berjudul Misteri Kunci Apartemen di tengah kesibukannya daring dan mengikuti olimpiade MIPA di masa pandemi Covid-19. Juga mengikuti lomba Hi-Fest. Penulis adalah salah satu pemenang lomba yang tergabung dalam buku antologi berjudul Anak Indonesia Cinta Buku; Ramadan Ceria; Yuk Membuka Dunia dengan Buku; Aku Cinta Lingkunganku; Rumahku Istanaku; Bapak Ibu Guru Kami Rindu Belajar dan Bertemu; Kami Buku dan Perpustakaan; UNTUK INDONESIA: Sebuah Kisah, Cita-Cita, dan Harapan; Jasa Guru Membekas di Hati; Ibu, Kasihmu Sepanjang Zaman; Seribu Impian Sejuta Harapan, Pramuka Muda Berkarya, dan Aku Berpuisi, Maka Aku Ada, Kisah Inspiratifku Membaca Buku, serta Aku Berwisata Aku Bahagia, ini sangat menyukai komik dan buku cerita serta beberapa buku lainnya tentang sains. Penulis bisa di hubungi di nomor WA Ibu 081294508377 dan email Ibu [email protected].

PHOTO PENDUKUNG

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post