QOIS ACHMAD TSAQIF AT TAHRIR

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Rindu Investasi, Bertemu dan Belajar Bersama Lagi

Rindu Investasi, Bertemu dan Belajar Bersama Lagi

Oleh Qois Achmad Tsaqif At Tahrir

SD Luqman Al Hakim Nganjuk Jawa Timur

Aku merindukan masa-masa bersama teman-temanku di sekolah. Keringat yang menetes di sekolah adalah tanda kenikmatan tersendiri. Kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah tidak bisa dilupakan, antara lain dalam kegiatan olahraga.

Saat itu kami berolahraga sesuai kemampuan dan kegemaran kami dengan senang hati. Kegiatan kungfu yang mudah dipelajari, juga kelas tambahan atau bimbingan belajar yang menjadi sarana menambah ilmu pengetahuan. Misalnya saat menghadapi lomba mata pelajaran.

Aku juga merindukan guru-guruku, ustadz ustadzahku. Aku rindu bertatap muka secara langsung. Salah satunya adalah ustadz Dahlan. Guru paling lucu yang aku kenal. Aku pun juga rindu guru bahasa inggrisku dulu, ustadz Fakhrul dan ustadzah Enggar.

Saat-saat lain yang aku rindukan tentang sekolah adalah bermain bersama teman. Kadangkala waktu jam istirahat, kami bermain petak umpet. Adakalanya juga kami bertanding sepak bola di halaman sekolah.

Anak laki-laki dari kelasku cukup pemarah, jadi kadang perselisihan dalam pertandingan antar kelas pun tak terhindarkan. Biasanya kelasku menang karena banyak yang jago bermain sepak bola. Tetapi adakalanya kelasku kalah karena kurangnya kerjasama tim. Ini terjadi karena anggota timku hanya memikirkan soal menang. Hal ini juga disebabkan mereka taruhan atau semacam perjanjian, siapa yang menang pertandingan, boleh menempati lapangan selama seminggu.

Kadang dalam sepak bola itu, tim teman kelasku juga melawan tim kakak kelas. Biasanya jika pertandingan antar kelas, aku hanya jadi pendukung sebab aku hanya bermain untuk bersenang-senang, dan juga tendanganku tidak beraturan. Biasanya temanku akan memarahi kalau aku salah tendang. Itulah alasan lain aku tidak ikut pertandingan antar kelas.

Hal lainnya yang aku rindukan ketika di sekolah adalah hari di saat para siswa berinvestasi. Hari itu dinamakan business day. Pada hari itu, sesuai jadwalnya, beberapa siswa akan berjualan makanan dan minuman yang mereka bawa dari rumah.

Dari situlah pengetahuanku tentang berjualan atau berdagang bertambah. Sekarang aku tahu tentang investasi. Ternyata hal ini juga bermanfaat untuk mengisi tabungan pada rekening bank milikku.

Dalam bussines day (hari berjualan), salah satu temanku yang ikut berjualan bernama Keenan. Dia meiliki toko HP di rumahnya. Seperti yang kita ketahui bahwa di toko-toko HP dikota memiliki mesin penjual minuman, atau tempat pendingin yang berisi es krim bukan? Nah, es krim yang dia punya dijual saat business day. Saat itu es krimnya laris terjual.

Biasanya ada yang memesan es krim lebih dulu sebelum berjualan. Jumah pemesan yang lebih dulu dibatasi, hanya boleh dua orang.

Ada pula temanku yang menjual gorengan. Biasanya yang menjual gorengan selalu ada di pinggir. Tidak banyak anak yang membeli gorengan dengan alasan tidak sehat, padahal makan es krim terlalu banyak juga tidak sehat.

Hal ini membuat lampu ideku menyala. Aku punya ide untuk membuat es krim sendiri. Resep kubuat dengan bahan berupa susu seharga enam ribu lima ratus sebanyak dua bungkus. Lalu dicampur dengan tepung maizena dan bubuk coklat.

Aku dapat menghasilkan cukup banyak es krim. Apalagi kalau ditambah teh pucuk seharga tiga ribu. Dengan cara seperti ini daganganku bisa laris terjual. Mengetahui betapa menguntungkannya hal itu, teman-teman pasti ingin mencobanya 'kan?

Sayangnya sejak pandemi ini berlangsung, aku tak dapat berjualan dan pemasukanku jadi menurun. Dan dampak yang lain adalah aku tidak bisa bertemu teman- teman dan guruku. Apakah teman-temanku para pembaca juga sedih? Yang bisa kita lakukan hanyalah berdo'a supaya pandemi Covid-19 berakhir. Sehingga suatu hari nanti kita dapat bertemu, belajar dan berinvestasi lagi. Terimakasih sudah membaca isi hatiku ini.

#Naskah Lomba Agustus 2021

#Tema Lomba :Bapak-Ibu Guru, Kami Rindu Belajar dan Bertemu

Nganjuk, 9 Agustus 2021

PHOTO PENDUKUNG

PROFIL PENULIS

Qois Achmad Tsaqif At Tahrir dilahirkan di Nganjuk, pada tanggal 9 Maret 2011. Dia adalah anak dari ayah Achmad Kanapi, S.Ag. dan Ibu Nurrohmah Puji Mastuti, S.Pd. Bungsu dari tiga bersaudara ini sudah menduduki kelas lima di SD Luqman Al Hakim Kabupaten Nganjuk Jawa Timur. Kegemarannya pada angka dan pernah beberapa kali mengikuti lomba dan kejuaraan dalam bidang matematika dan IPA tidak menyurutkan kegemarannya untuk terus berburu buku. Dia juga sudah pernah mengikuti pelatihan Sasisabu di Media Guru dan sedang berusaha menyelesaikan naskahnya di tengah kesibukannya daring di masa pandemi Covid-19. Penulis adalah salah satu pemenang lomba yang tergabung dalam buku antologi Anak Indonesia Cinta Buku, buku Ramadan Ceria dan buku Yuk, Membuka Dunia dengan , Aku Cinta Lingkunganku, dan Rumahku, Istanaku ini, sangat menyukai komik dan buku cerita serta beberapa buku lainnya tentang sains. Penulis bisa di hubungi di nomor WA Ibu 081294508377 dan email Ibu [email protected].

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post