Sudah lama sekali aku tidak berwisata, tepatnya sejak Covid-19 mewabah di Indonesia. Padahal sebelumnya di setiap liburan sekolah, aku selalu menghabiskan waktu dengan berwisata. Berwisata bagiku sangat menyenangkan karena bisa membuat hati riang gembira. Kegiatan berwisata membuat hubunganku dengan ayah dan ibu semakin dekat, karena menjadikan kami punya banyak kesempatan berbincang tentang berbagai hal yang kami temui di tempat wisata. Kami juga berkesempatan mengobrol sambil nongkrong makan dan minum di sela-sela berwisata.

Saat aku selesai ujian kelas 4 SD dan mau kenaikan kelas, saat itulah aku terakhir kali berwisata ke luar kota. Secara kebetulan waktu liburanku bertepatan dengan acara rekreasi di kantor ayahku, yang memang selalu diselenggarakan setiap satu tahun sekali. Kemudian ayahku mengajak aku dan ibuku untuk ikut pergi ke Yogyakarta bersama seluruh keluarga karyawan di tempat ayahku bekerja. Waktu itu aku masih baru pertama kali pergi ke Yogyakarta, jadi bagiku pengalaman itu sangat mengagumkan. Aku pergi dengan banyak orang menggunakan armada bus.

Kantor ayahku memilih untuk pergi ke kota Yogyakarta karena pada tahun sebelumnya sudah pergi ke pulau Bali. Tidak kalah dengan pulau Bali, bagiku kota Yogyakarta juga menjadi tempat wisata terbaik. Selain terkenal dengan berbagai peninggalan kerajaan-kerajaan tradisional, kota Yogyakarta memiliki banyak pantai yang indah. Di kota Yogyakarta, aku menghabiskan waktu dengan pergi jalan-jalan ke berbagai lokasi wisata yang menarik dan terkenal.

Hari pertama berwisata di Yogyakarta, aku mengunjungi Candi Borobudur. Sebuah candi peninggalan kerajaan Buddha pada masa Mataram kuno. Aku menyukai candi Borobudur karena arsitekturnya yang bagus dan detail. Ada banyak relief atau gambar di setiap dinding candi. Aku membayangkan seandainya aku bisa membaca maksud dari gambar-gambar itu. Di lokasi wisata Candi Borobudur terlihat ada sebuah komunitas seni gamelan sedang mempersembahkan alunan musik yang sangat enak didengar. Setiap pengunjung bisa mendengarkan sambil berjalan maupun berhenti sebentar.

Selain pergi ke Candi Borobudur, aku juga pergi ke Candi Prambanan. Candi Prambanan memiliki arsitektur yang sama uniknya dengan Candi Borobudur. Meskipun bentuk keduanya berbeda, karena Candi Prambanan dibuat oleh kerajaan Hindu. Bentuk Candi Borobudur melebar dan besar, sedangkan Candi Prambanan menjulang tinggi ke atas, Di lokasi Candi Prambanan aku bertemu dengan turis asing untuk meminta berfoto bersama. Orangnya ramah dan murah senyum.

Setelah mengunjungi dua tempat wisata hingga sore hari, akhirnya aku harus beristirahat di penginapan. Di sepanjang perjalanan menuju penginapan, aku mencoba memakan nasi gudeg. Gudeg adalah makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda, mempunyai rasa gurih dan manis.

Hari kedua di kota Yogyakarta, aku pergi ke pantai Indrayanti dan Drini. Walaupun ombaknya sedikit besar, tetapi pantai Indrayanti mempunyai pasir yang putih dan halus, mirip dengan pantai yang ada di pulau Bali. Di pinggiran pantai Indrayanti, aku bermain ombak dan berfoto selfie. Sedangkan di pantai Drini ombaknya kecil dan aku bisa bermain naik kano atau perahu kecil.

Setelah seharian bersenang-senang di pantai, pada malam harinya aku pergi ke pasar Malioboro. Pasar yang sering dikunjungi oleh para wisatawan. Di pasar Malioboro, tidak lupa aku membeli oleh-oleh untuk saudara, teman dan guruku. Aku membeli beberapa kaos, gantungan kunci dan kue bakpia untuk dibagi-bagi.

Aku sangat senang bisa berwisata ke Yogyakarta walaupun hanya dua hari, tetapi membuat hatiku selalu mengenang dan rindu. Semoga secepatnya aku bisa berkunjung kembali ke Yogyakarta dan lebih berlama-lama, agar aku leluasa mengunjungi banyak tempat-tempat wisata yang menarik lainnya.

BIODATA PENULIS

Putri Sekar Ayu adalah siswa kelas 7 SMP Negeri 9 Pasuruan. Sebelumnya pendidikan Sekolah Dasar penulis ditempuh di SDN Petamanan Pasuruan. Penulis merupakan anak tunggal dari pasangan Dwi Sujatmiko dan Novi Diana Fitri yang lahir pada tanggal 26 April 2009 di Desa Petamanan, Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan Jawa Timur.

Bagi penulis pendidikan agama juga penting. Sehingga selain bersekolah, penulis juga tercatat sebagai santri di Madrasah Diniyah Al Arif Babatan Pasuruan tingkat IV. Hobbi yang ditekuni penulis adalah membaca, menulis dan membatik. Berbagai event perlombaan membatik dan karya tulis ilmiah telah diikuti dan beberapa di antaranya telah menjadi finalis dan juara.

Untuk menghubungi penulis bisa melewati kotak person sebagai berikut:

· E-mail : [email protected]

· No. WA : 081246310099