Putri chakiki

Tetap semangat dalam menulis,ingat tujuan utama kita menulis untuk apa? saat kita mempunyai tujuan dalam menulis, seberapa besar hambatan yang ada, kita akan me...

Selengkapnya
Navigasi Web
Malaikat Tak Bersayapku

Malaikat Tak Bersayapku

Malaikat Tak Bersayapku

Ibu merupakan rumah pertama bagi seorang anak sebelum dilahirkan ke dunia. Sembilan bulan ibu mengandung kita di dalam rahimnya dan mempertaruhkan nyawa ketika melahirkan, mengasuh serta merawat kita. Ibu selalu memberikan yang terbaik untuk kita. Ibu tulus, ikhlas sepenuh jiwa dan raga memberikan kasih sayang dan perhatiannya, tanpa pamrih dan mengharap imbalan apa pun dari kita.

Ibu merupakan guru pertama bagi kita dan orang pertama tempat bertanya tentang apa pun yang belum kita mengerti dan pahami. Orang pertama yang menemani kita serta memberikan pelajaran hidup serta membangun pondasi diri kita tentang akhak, perilaku, dan sikap kita, bisa diartikan sebagai pendidikan budi pekerti. Memberi semangat saat kita sedang sedih atau pun kehilangan harapan. Ibu selalu bilang "Jangan pernah mengatakan aku tidak bisa, tapi katakan aku pasti bisa". Saat kita mengatakan "Aku tidak bisa" itu bisa diartikan kalau kita sudah putus asa. Akan lain halnya bila kita mengatakan "Aku pasti bisa", ada semangat untuk melakukan apa pun yang kita bisa supaya berhasil.

Proses pendidikan serta tumbuh kembang seorang anak untuk modal kehidupannya kelak sangat dipengaruhi bagaimana seorang ibu menjalankan perannya pada kehidupan kita.

Ibu saya sangat tegas terhadap anaknya mengenai masalah pendidikan. Menurutnya pendidikan itu sangat penting untuk masa depan kami. Semua anaknya harus menjadi orang yang berpendidikan.

Ibu saya merupakan seorang wanita yang cerdas, telaten, penyabar, dan penyayang. Beliau berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Meskipun beliau hanya lulusan sekolah dasar, tapi bagiku cara berpikirnya melebihi seorang lulusan sarjana.

Memiliki 7 orang putra dan putri bukanlah hal yang mudah dalam merawat dan mendidik kami. Tapi beliau sudah membimbing 4 putrinya untuk bisa menjadi sarjana dengan nilai cumlaude semua. Bahkan putri ke 4 yang sudah menjadi sarjana ini dulunya waktu sma masuk kelas akselerasi,hanya butuh waktu 2 tahun untuk bisa menamatkan pendidikan SMAnya. Satu putra yang baru masuk kuliyah, satu putra yang sekarang duduk di kelas 12 dan merupakan siswa yang mengikuti progam SKS, sekolah SMA hanya 2 tahun, dan satu putri yang sekarang kelas 8.

Ibu laksana cahaya yang berkilau, walaupun tertutup akan adanya kegelapan ia tetap akan memancarkan cahaya sendiri. Ibu pasti selalu memikirkan anaknya di setiap detik dalam langkahnya. Ibu adalah malaikat tanpa sayap yang selalu menjaga serta membimbing kita hingga dewasa tanpa mengeluh. Orang yang sukses hari ini merupakan hasil dari perjuangan dan doa seorang ibu.

Kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya sungguh tiada batasnya. Seluruh pengorbanan yang ia berikan kepada kita, baik tenaga, waktu, harta, fikiran semata-mata hanya demi kita. Ia memecahkan kesedihan pada saat kita merasa jatuh, menjadi penopang raga kita yang sekali waktu runtuh, dan tanpa kita minta memberikan seluruh cintanya, ibu adalah penerang sejati bagi anaknya.

Sebuah pepatah mengatakan “Kasih Ibu Sepanjang Masa Kasih Anak Sepanjang Galah”. Artinya kasih sayang seorang ibu yang diberikan kepada anaknya itu selamanya seumur hidup, sedangkan kasih sayang anak yang diberikan kepada orang tuanya itu memiliki batasan.

Engkau sosok yang selalu menjadi sumber inspirasiku

Setiap tetesan air mataku selalu menjadi kesedihanmu

Engkau yang pertama mengetahui betapa rapuhnya aku

Walau mereka melihatku tegar dan selalu tersenyum

Sering dari mulut ini membantah setiap perkataan darimu

Bahkan nada tinggi terkadang secara spontan aku lontarkan padamu

Walaupun perkataanku itu melukai hati mu

Tapi kau tetap memaafkan anakmu

Setiap nasihat dan perkataanmu

Semua demi kebaikanku

Maafkan aku ketika emosi ini tak dapat aku kendalikan

Maafkan aku ketika nasihatmu tidak aku hiraukan

Engkaulah malaikat tak bersayapku, walaupun tidak setiap detik engkau bersamaku tapi aku yakin doamu selalu menyertaiku.

Terimakasih ibu...

Profil Penulis

Putri Chakiki, biasa dipanggil kiki. Kiki lahir di kediri, 21 September 2008. Sekarang dia berumur 13 tahun. Hobinya adalah menggambar dan cita-citanya ingin menjadi seorang seniman.

Kiki adalah anak ke 7 dari 7 bersaudara. Saat ini dia sedang menempuh pendidikannya di MTsN 7 Kediri. ia juga aktif dalam kegiatan jurnalistik.

Bila berkenan silakan memberikan kritik dan saran ke alamat di bawah ini

E-mail : [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

bagus bangat

08 Dec
Balas

Terimakasih

12 Dec

keren kak

08 Dec
Balas

Terimakasih

12 Dec

Kerennn

08 Dec
Balas

Terimakasih

12 Dec



search

New Post