Putri chakiki

Tetap semangat dalam menulis,ingat tujuan utama kita menulis untuk apa? saat kita mempunyai tujuan dalam menulis, seberapa besar hambatan yang ada, kita akan me...

Selengkapnya
Navigasi Web

#1 Inilah Keluargaku

Pagi yang cerah, sinar mentari yang hangat dan masuk melewati celah-celah jendela mengiringi hari ini.

Kring!, kring!, kring!, dering alarm dipagi haripun terdengar.

“Drey!, cepat bangun dan matikan suara alarm itu!”, seru kakak sambil membuat sarapan.

“iya-iya, aku bangun”, jawab Audrey sambil mematikan alarm.

“Cepat, katanya mau ke sekolah” jawab kakak.

“Oh iya, aku lupa kalau hari ini mau ke sekolah”, jawab Audrey dengan terkejut. Audrey langsung turun dari tempat tidur dan langsung ke kamar mandi.

Itu tadi adalah kakakku, Vera seperti itulah dia biasanya dipanggil. Dia siswa kelas 2 SMA, berumur 17 tahun dan merupakan seseorang yang mengurusku menggantikan posisi kedua orang tuaku yang sudah meninggal dan juga peran kakak pertamaku yang sedang bekerja di luar negeri. Dia mempunyai hobi yang sama denganku yaitu berenang, nonton film, dan menggambar. Biasanya aku dan kakak pergi ke pemandian untuk berenang, dan terkadang kami suka membuat tantangan seperti menahan nafas, mencapai dasar kolam, berlomba siapa yang tercepat, dll. Kalau nonton film biasanya kami beli cemilan dulu, dan kami selalu menonton film di kamar dalam keadaaan gelap. Film favorit kami adalah film horror. Kalau soal menggambar kami itu seperti rekan tim, kalau aku menggambar dia yang bagian coloring.

Ryan, kakak pertamaku. Seorang pengusaha, memiliki perusahaan air mineral di beberapa titik di luar negeri.. Sosok yang bertanggung jawab yang selalu memenuhi kebutuhan kami. Dia pulang ke rumah 2 tahun sekali tiap lebaran. Kak Ryan adalah satu-satunya laki-laki di keluarga kami. Dia memiliki hobi yang lumayan aneh, suka bekerja dan belajar.

“Bekerjaa! Belajar! Pantang mundur, Majuuu terus!”

Itulah yang selalu dia ucapkan untuk menyemangati harinya.

“Drey, turun.. sarapan! habis itu berangkat jangan sampai telat!”, suruh kak vera sambil menyiapkan makanan.

“Iya kak, Audrey juga masih siap-siap nih, santai aja”, balas Audrey sambil bersiap-siap.

“iya, tapi cepat. Udah hampir jam 7”, balas kak vera kembali.

“masih jalan nih”, balas Audrey sambil menuruni tangga.

Seperti biasa kak vera selalu memperhatikanku, mulai dari hal-hal kecil seperti ini. Hal inilah yang membuatku sangat mengagumi dan juga menghormatinya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post