Nelah Putri Yani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

LIANA STORY #Part 3

Hallo๐Ÿ‘‹ Selamat pagi ๐Ÿ˜Š LIANA STORY come back ๐Ÿฅฐ Happy reading ๐Ÿค—

-

-

-

Pagi hari ini Liana terlihat begitu ceria. Bahkan dirinya tidak bosan-bosan berdiri didepan cermin. Mungkin Liana terlalu senang karena seminggu tidak masuk sekolah.

"Liana! kamu dimana?"

Ketika mendengar seseorang yang sejak dari tadi ditunggunya, Liana segera keluar dari kamar dan berlari menuruni anak tangga dengan tidak sabaran.

"Jangan lari, nanti jatuh." Tegur Devan yang melihat gadisnya pecicilan.

"Iya---eh!"

Baru saja dibilangin malah kejadian, untung Devan segera menangkap tubuh Liana. Kalau enggak mungkin hal yang tidak diinginkan bisa terjadi.

"Udah dibilangin susah banget." Devan menatap Liana kesal.

"Ya maaf." Kata Liana berlalu meninggalkan Devan.

Devan hanya berdecak melihat Liana yang meninggalkannya begitu saja.

"Kenapa?" Tanya Devan bingung melihat perubahan wajah liana yang murung.

"Bawa mobil ya?"

"Hm iya." Jawab Devan diakhiri senyuman kecil.

Sedangkan Liana tersenyum kecut.

"Gapapa kan?" Tanya Devan ragu.

Liana tersenyum. "Gapapa." Jawab Liana. "Udah sana masuk, aku gak mau telat ya." Titah Liana.

"Mau aku bukain pintu mobilnya?" Tawar Devan yang dibalas gelengan kepala.

"Aku manusia biasa, bukan tuan putri." Kata Liana, kemudian langsung dan duduk di kursi penumpang belakang.

"Pagi Li."

Setelah menutup pintu mobil Liana dapat sapaan dari seseorang. Siapa lagi kalo bukan Sindy.

"Pagi juga sin." Sapa Liana balik.

"Udah siap?" Tanya Devan setelah duduk di kursi pengemudi.

"Udah." Jawab Sindy, tapi tidak dengan Liana yang hanya menganggukkan kepalanya singkat.

Mobil pun mulai maju meninggalkan area rumah Liana. Dan sekarang waktunya Liana menatap keluar jendela. Jika tatapannya lurus ke depan pasti akan melihat hal yang menyakitkan.

"Aw!"

"Sindy kenapa?"

Kan.

Liana menoleh. Penasaran apa yang sedang terjadi pada sahabat kesayangan pacarnya itu.

"Jari aku kejepit resleting tas." Jawab Sindy diakhiri ringisan.

" Sini tangan kamu," Pinta Devan.

Liana melihat Devan meniup-niup jari Sindy, yang sesekali menciumnya membuat Liana tersenyum kecut.

Miris.

Jangan tanyakan seperti apa perasaan Liana sekarang. Sakit sangat sakit. Sudah menjadi nyamuk sekarang malah menjadi penonton menyesakkan.

Menyedihkan sekali bukan?

-------- BERSAMBUNG ---------

Terimakasih yang sudah baca โ˜บ๏ธ tunggu part selanjutnya yaa ๐Ÿค—

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren kak

27 Feb
Balas

Kak Liana Story #Part 4 belum ada yaa? atau cuma sampai # Part 3?

01 Mar
Balas

Udah up kok chek ya

02 Mar

kutunggu lanjutann nya ka

28 Feb
Balas

Udh up di chek ya

02 Mar



search

New Post