Buku adalah jendela dunia. Di mana ilmu terdapat di dalamnya. Membaca bukan hal yang membosankan. Karena dari membaca itulah manusia bisa mendapatkan pengetahuan yang luas. Hidup itu seperti sebuah buku. Penuh misteri jika kamu tidak berani membuka lembarannya. Sama dengan kehidupan manusia. Jika kamu tidak berani mengambil langkah untuk memulai lembaran baru, maka kehidupanmu pasti akan membosankan.

Aku bukanlah orang yang suka membaca buku. Hanya di waktu tertentu saja aku membacanya, seperti di sekolah. Aku lebih suka mendengarkan orang bercerita, karena membaca itu membosankan. Dengan canggihnya teknologi zaman modern ini ada banyak platform yang digunakan untuk menulis dan membaca. Hal itu membuat manusia mudah untuk berkarya dan bisa membuat orang mengubah mindset mereka tentang buku.

Cerita ini bermula saat aku sedang memandangi gelapnya malam dan riuhnya suara kendaraan. Awalnya aku hanya seorang diri, namun seketika itu ada suara yang mengganggu ketenanganku. Dia adalah sahabat kecilku yang sedang membaca buku. Aku merasa sedikit risih dengan suara khasnya, bahkan dengan tingkahnya seperti seorang kasmaran. Aku terheran bagaimana dia bisa membaca buku tanpa adanya gambar di dalamnya.

Saat tengah bersantai dengan gadget, aku mulai tertarik dengan promosi cerita yang lewat di beranda medsosku. Sejak saat itu aku mulai meluangkan waktu untuk membaca lewat handphone. Terkadang karena terlalu lama aku memandangi layar handphone membuat mataku merasakan sengatan yang menusuk. Sebab itulah aku memilih untuk berhenti membaca dan mencari kesibukan lain.

Suatu hari, ketika aku melihat-lihat di toko buku, ada sebuah buku yang menarik mata jeliku. Buku itu memiliki sampul yang menarik terutama pada warnanya. Karena ketertarikan itu aku langsung membelinya. Setelah lamanya aku memandang buku itu aku jadi penasaran dengan isinya. Tetapi aku terlalu malas untuk membacanya, karena pasti di dalamnya tidak ada gambar seperti buku cerita anak-anak. Lama bergelut dengan pikiranku, aku mulai berani untuk membukanya. Perlahan bola mataku mulai bergerak sampai aku menghabiskan separuh waktuku untuk membaca. Menariknya setiap lembaran mengandung banyak motivasi yang membuat diriku sadar akan pentingnya kehidupan, mental dan masa depan. Sejak saat itu hatiku tergerak dan perlahan aku mulai bisa menata jalanku agar suatu saat mimpiku tercapai.

Dari sebuah buku ini diriku belajar bahwa kemisterian dalam hidup harus aku gali dan disinilah kisah kehidupanku di mulai serta menemukan titik terang untuk mengubah jalan kehidupan. Sampul buku itu mengubah jalan pikiran dan kehidupanku. Aku jadi tahu apa yang harus aku lakukan untuk diriku saat ini dan untuk masa depanku. Buku bukan hanya sekedar bacaan yang berbaris huruf abjad. Buku adalah teman yang berharga. Di dalam buku itu tersirat banyak pelajaran yang bisa diambil dan dimanfaatkan. Maka perbanyaklah membaca karena hal itu akan membuatmu menemukan jati dirimu. .

Biografi Penulis

Nazhif Syafa Ar Rummi merupakan seorang siswi dari MAN 2 JEMBER. Saat ini dia tengah duduk di bangku kelas X. Dia lahir pada tanggal 15 Agustus 2006 tepatnya di Jember, Jawa Timur. Untuk mengenal lebih jauh bisa menghubungi

Email : [email protected]