Najma Kamila Hambali

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

RINDU BERSUA

RINDU BERSUA

Halo teman-teman, namaku Najma. Disini aku akan curhat tentang pengalamanku waktu pandemic covid-19 mulai merajalela sampai sekarang.

Waktu pagi hari, aku mendengar bahwa sudah ada sekolah yang ditutup karena covid-19 di kabupatenku. Waktu itu aku mulai sedih.

“Huh, kenapa yah kok sekolah harus ditutup. Semoga aja sekolahku juga nggak ditutup. Aamiin.” batinku.

Setelah itu aku sarapan dan langsung berangkat ke sekolah menggunakan sepadaku. Kepalaku memikirkan banyak hal. Apakah sekolahku akan ditutup juga atau tidak, tetapi aku tetap positif thinking bahwa sekolahku tidak akan ditutup.

Setelah sampai sekolah aku menyapa beberapa temanku, mengobrol, dan masuk ke masjid menyiapkan barisan untuk sholat Dhuha.

Sholat Dhuha pun selesai, aku dan teman-temanku bergegas memasuki kelas masing-masing. Hari itu adalah hari pertama PTS (Penilaian Tengah Semester). Jadi aku harus menyiapkannya, dan tidak boleh memikirkan hal yang macam-macam.

PTS pun dimulai, aku langsung menaruh tas dibelakang kelas dan mengerjakan soal dengan teliti.

Sesi pertama sudah selesai, waktunya istirahat sebentar, lalu sesi ke 2.

Setelah sesi ke 2 selesai, waktunya makan siang. Aku dan teman-temanku mengantri untuk mengambil makanan yang sudah disediakan. Pada waktu aku menunggu barisanku mengambil makanan, aku mendengar bahwa sekolah kami akan ditutup selama dua minggu dan murid-murid akan belajar dirumah. Waktu itu perasaanku biasa saja, karena hanya dua minggu, bukan 1 bulan.

Aku makan seperti hari-hari biasa. Setelah selesai makan, aku berdo’a dan lansung ke meja temanku, membicarakan bahwa kami akan belajar di rumah selama dua minggu.

Setelah jam makan siang selesai, aku kembali ke maja dudukku. Aku merapikan meja yang penuh dengan buku dan alat tulis. Setelah semuanya selesai merapikan meja, kami berdo’a dan menuju kelas mengaji masing-masing.

Sebelum jam mengaji dimulai, kami mengobrol dengan topik yang masih sama, yaitu belajar di rumah selama dua minggu.

“Oi, kita nggak akan berjumpa lagi selama dua minggu, dadah….” kataku sambil tertawa.

Aku tidak menyadari bahwa tawa itu akan menjadi sedih ketika waktu terus berjalan.

Kami mengaji seperti biasa. Setelah selesai mengaji guru kami mengingatkan bahwa dua minggu kedepan kami belajar di rumah dengan tugas-tugas yang disampaikan lewat WhatsApp.

Kami pulang kerumah masing-masing. Setelah sampai rumah, aku ganti baju dan bersiap-siap untuk mengaji sore.

Setelah selesai mengaji, aku pulang dan mandi. Lalu belajar dan selesai belajar aku tidur.

Itulah keseharianku sebelum adanya pandemi covid-19.

Satu minggu pun berlalu, aku mulai merasa bosan di rumah. Tiba-tiba ada kabar bahwa kakakku akan pulang dari pesantren, aku senang sekali. Aku menyambut kakakku dengan gembira. Tetapi hari-hari selanjutnya aku mulai bosan, karena kakakku selalu membuat aku kesal.

Beberapa hari kemudian, ada kabar buruk terjadi. Bahwa tutup sekolah yang direncanakan hanya dua minggu, ternyata diundur satu minggu lagi. Aku merasa sedih, sudah bosan dirumah dua minggu, eh, ditambah lagi. Aku rindu dengan teman-temanku. Rindu tertawa, rindu bingung dengan soal-soal, hingga rindu mengobrol dengan mereka.

Tetapi setiap kabar buruk pasti ada kabar baiknya. Kakakku satunya lagi, ternyata juga pulang dari pesantran. Aku sangat senang sekali. Jadinya aku gak bakalan bosan lagi deh.

Hari-hari berlalu, semua kakak-kakakku main HP semua, jadinya aku gak ada teman. Aku mulai bosan lagi.

Bulan demi bulan pun berlalu. Kakakku mulai kembali ke pesantrennya masing-masing. Aku merasa sedih, tapi tidak apa-apa. Karena mereka seperti itu demi masa depannya.

Aku sendirian dirumah, hanya ada ayah, ibu, dan nenek. Pagi hari mereka ke sekolah masing-masing, dan aku belajar dan bersama nenekku di rumah.

Itulah keseharianku belajar daring dirumah, dan terimakasih teman-teman telah membaca curhatanku ini.

Semoga pandemi covid-19 ini cepat hilang dari muka bumi dan melakukan aktivitas seperti biasa dan dapt bertemu dengan teman-teman dan guru-guru. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post