Naisya Nabilah Agatha

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Tidak Mudah untuk Menggapai Impian

Tidak Mudah untuk Menggapai Impian

Oleh: Naisya Nabilah Agatha

Banyak impian-impian yang ingin kugapai. Dan aku tahu bahwa menggapai impian itu tidak mudah. Butuh perjuangan dan usaha yang harus dilakukan untuk menggapainya. Setiap orang pasti memiliki impian atau cita-cita yang ingin mereka gapai di masa depan. Mungkin ketika kita saat sekolah terkadang kita di tanya oleh guru kita. Guru kita mengatakan "Besok kalau sudah besar mau jadi apa?" menurutku pertanyaan itu bukan sembarang pertanyaan. Mungkin saat kita masih kecil waktu kita masih berada dalam taman kanak kanak atau yang biasa di kenal dengan TK kita bisa dengan mudah menjawab pertanyaan itu. Misalnya "Saya ingin jadi dokter bu", "Saya ingin jadi polisi bu", "Saya ingin jadi pilot bu".

Tetapi, ketika kita sudah memasuki masa remaja jawaban seperti itu susah untuk dikatakan. Karena banyak dari kita yang mulai bingung akan cita-cita yang sebenarnya ingin digapai. Mungkin ada beberapa anak remaja yang memang bisa menjawab pertanyaan itu dengan mudah karena anak itu benar-benar sudah yakin bisa meraih cita-citanya. Itu semua sudah di rencanakan dengan matang oleh anak itu. Kita harus mempunyai target apa yang kelak harus kita capai. Entah itu ingin menjadi apa dan sebagainya untuk masa depan.

Aku sendiri memiliki impian atau cita-cita yang besar. Mungkin beberapa orang akan menertawakanku akan hal itu karena aku bukan berasal dari golongan orang yang kaya. Ibuku hanya seorang guru swasta di Madrasah Ibtidaiyah. Dan ayahku sudah meninggal. Mungkin orang beranggapan bahwa tanpa ayah aku tidak akan bisa mewujudkannya. Tetapi, aku masih punya ibu. Ibu adalah seorang yang akan selalu menemaniku dan memberi dukungan apa yang ingin kugapai. Ibu selalu memberikanku semangat dan doa. Dan aku yakin bahwa ayahku disana juga akan bangga terhadapku jika aku bisa mewujudkannya. Betapa bahagianya ayahku dan ibuku jika aku benar-benar bisa menggapai cita-citaku. Aku sangat sayang dan cinta mereka semua.

Usaha-usaha yang telah kulakukan demi meraih cita-cita tidaklah mudah. Tetapi, itu semua Insya Allah akan mudah karena bantuan doa dari ibuku. Waktu aku masih berada di Sekolah MI atau Madrasah Ibtidaiyah aku selalu mendapat rangking tiga besar. Aku juga mengikuti kegiatan lainnya seperti mengikuti lomba olimpiade, lomba pidato, lomba puisi, dan lomba MTQ. Ketika aku bersekolah di MTs NEGERI 9 JEMBER ini aku juga masih tetap berusaha menjadi anak yang aktif dalam berbagai kegiatan. Alhamdulilah selama aku bersekolah aku selalu masuk ranking tiga besar. Aku juga sering di ajak oleh ibu guru untuk mengikuti kegiatan olimpiade. Entah itu olimpiade IPA atau IPS.

Aku juga aktif dalam organisasi di sekolah. Aku bergabung menjadi anggota OSIM atau yang biasa dikenal dengan OSIS. Aku juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja atau yang biasa disebut dengan PMR. Alhamdulilah di dalam PMR aku dipilih sebagai sekretaris. Sedangkan di kelas, aku dipilih sebagai wakil ketua kelas dan alhamdulillah aku juga selalu ranking satu di kelas. Aku juga pernah mengikuti program belajar bahasa Inggris di Kampung Inggris, Pare, Kediri.

Berbagai usaha tersebut di sekolah yang ku harapkan agar bisa mendorongku untuk bisa menggapai cita-citaku. Selain untuk menggapai cita-cita sebenarnya usaha yang kulakukan tadi itu juga sebagai untuk menambah pengalamanku. Aku bisa di katakan bukan anak yang ambis. Aku sebenarnya hanya murid yang biasa-biasa saja. Tetapi, banyak teman-temanku yang bilang bahwa aku adalah anak yang ambis. Tetapi, itu semua tidak benar. Menurutku, belajar itu hal yang biasa yang harus kita lakukan dan itu bisa dikatakan sebagai kewajiban sebagai seorang pelajar.

Aku memiliki banyak cita-cita yang ingin kugapai. Aku ingin menjadi anak sholehah yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Aku ingin menjadi dokter yang sukses, ingin menjadi independent woman, ingin menjadi wanita yang berkelas, dan aku ingin menjadi orang yang cukup bukan orang kaya. Kenapa cukup? Karena kata ibuku menjadi orang yang cukup itu kita akan selalu terpenuhi. Contohnya, ketika kita ingin membeli sesuatu pasti uangnya akan cukup, kita ingin membantu sesama pasti juga cukup, semuanya akan cukup.

Harapanku semoga cita-cita yang selama ini aku impikan bisa terwujud dengan berbagai usaha yang telah kulakukan. Semoga Allah SWT meridhoi dan mengabulkan doa-doaku selama ini. Aku sangat berterimakasih kepada orang tuaku khususnya ibuku yang selama ini memberi support atau dukungan kepadaku. Dan aku juga berterimakasih karena aku di kelilingi oleh orang-orang yang baik yang memberiku dukungan juga.

Biodata penulis

Nama: Naisya Nabilah Agatha

Kelas: IX D

Sekolah: MTs NEGERI 9 JEMBER

TTL: Jember, 03-03-2008

Alamat email: [email protected]

No.Telepon: 085737388990

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post