Naila Shafa Salsabila

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Coretan Dari Hati Untuk Prestasi

Prestasi. Terdengar tidak asing bagi kita, terutama bagi para remaja. Remaja yang selalu berlomba-lomba meraih prestasi, dengan mengandalkan sebuah nilai. Ranking dan raport, menjadi patokan utama mereka dalam meraih prestasi.

Menurut saya, itu sebuah tindakan yang cukup menyiksa batin. Terobsesi dengan tulisan yang pada akhirnya akan hilang karena tintanya yang memudar. Itu hal tidak berguna. Tulisan itu hanya uraian sederhana seseorang. Mata pelajaran hanya memuat pengetahuan umum. Akan tetapi, pengetahuan umum tersebut yang kelak akan menguasai segalanya. Tingkat seberapa tinggi dan rendahnya pendidikan seseorang, dipengaruhi oleh hasil dari pengetahuan umum yang sudah mereka pelajari. Aturan tidak akan menyamakan kita, justru kita yang harus menyamakan diri dengan aturan tersebut.

Meraih prestasi, itu sebenarnya hal mudah apabila menikmati setiap prosesnya. Prestasi bukan hanya mendapatkan nilai tinggi, banyak penghargaan, dan juara kelas. Menurut saya, prestasi adalah sebuah pencapaian yang dilakukan sepenuh hati. Tentunya hal tersebut dapat dinikmati diri sendiri dan memberikan apresiasi kepada orang lain. Dengan mudahnya, prestasi bisa kita mulai dari beberapa kebiasaan seseorang. Bisa juga hobi.

Meraih prestasi, itu ibarat menahan tali. Dengan susah payah, orang yang menahan tali itu menggunakan cara sulit untuk mempertahankan talinya. Sebenarnya, bisa dengan mudah kita tahan menggunakan sebuah penahan. Menggunakan batu atau tongkat besi yang ditancapkan di tanah dan diikat tali. Dari sini kita tahu, bahwa meraih prestasi tidak memerlukan cara yang sulit. Kita bisa menggunakan perantara untuk meraihnya. Tapi, tali tersebut akan bermasalah apabila ada mencoba merusaknya. Masalah kebersihan hati.

Sejak duduk di bangku sekolah dasar, saya terobsesi akan nilai. Tanpa sadar saat itu saya mengubur dalam-dalam keahlian saya di bidang seni. Memasuki sekolah menengah pertama, saya dihadapkan oleh pelajaran seni budaya, yang dari awal tidak pernah saya pelajari di sekolah dasar. Saya belajar banyak tentang seni rupa. Sampai akhirnya saya tertarik dan berakhir mempelajari lebih dalam. Saya mulai menekuni hobi melukis saya, mencari sumber informasi untuk menambah ilmu. Dari beberapa sumber tersebut, saya melihat banyaknya karya dari ilustrator digital yang membuat saya iri dengki. Saat itulah saya merasa tertantang untuk merendahkan lukisan itu. Dengan meniru.

Itulah masalahnya. Adanya keinginan menjadi yang terbaik di antara yang terbaik menggelapkan hati. Hati yang tidak bersih merusak segalanya, sebuah prestasi akan hancur apabila hati kita kotor. Saya mulai sadar, saya mengubah cara berpikir dan mulai menggunakan imajinasi dalam melukis.

Berubah sebelum dibalas itu menyenangkan. Tidak perlu adanya penyesalan, hanya perlu berhenti sebelum terlewat. Semudah itu, jika kita tidak sadar pasti ada orang lain yang sadar. Jika mereka tidak mengatakan dengan kata-kata, bisa kita baca dengan tatapan mata mereka. Bisa dipahami, bahwa meraih prestasi itu tidak sulit, jika setiap prosesnya dinikmati. Selain itu, perlunya hati yang bersih dalam prosesnya. Bukan hanya dalam meraih prestasi, melainkan juga di semua kegiatan.

Profil Penulis

Naila Shafa Salsabila, namanya. Seorang siswi yang saat ini tengah menempuh pendidikan di SMP Negeri 1 Warungasem. Gadis kelahiran 4 Mei tahun 2010 asal Kota Batang ini merupakan anak pertama dari Bapak Agus Winarto dan Ibu Susasi. Hobinya dua, menulis dan melukis. Mulai tertarik dengan dunia kepenulisan sejak kelas tujuh, berawal dari kebiasaan membaca novel fiksi remaja. Dan beralih mengikuti beberapa lomba menulis cerita. Prestasinya yang paling dibanggakannya tetapi belum terpuaskan, adalah bisa menginspirasi orang lain dengan gambarnya. Sebuah gambar dengan coretan sederhana yang kelak akan membuat orang lain takjub dan membuatnya menjadi pelukis terkenal di masa depan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post