nadya zhafira

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Perjuangan Kedua Orang Tua Zhafira dalam Pendidikannya

Perjuangan Kedua Orang Tua Zhafira dalam Pendidikannya

Oleh : Nadya Zhafira

Gadis cilik kelahiran 2009 itu mulai tumbuh dan berkembang menjadi remaja yang tangguh. Remaja itu bernama Zhafira. Ia merupakan anak tunggal dari kedua orang tuanya. Tentu tidak mudah baginya untuk bisa mencapai titik saat ini. Selain ia belajar dengan tekun, tak lupa juga ia dibantu dengan restu kedua orang tuanya.

Setelah Zhafira lulus dari Sekolah Dasar, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di pondok. Ia memilih SMP Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo untuk menjadi tempat ia menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Sekolah itu merupakan sekolah internasional, namun berbasis pondok.

Tak lama setelah Zhafira mendapatkan pengumuman bahwa ia diterima di sekolah tersebut, ia pun mendapat pengumuman tanggal yang mengharuskan ia berangkat ke pondok. Hari demi hari ia jalani dengan rasa sedih, karena tak lama lagi, ia harus berpisah dengan kedua orang tuanya. Berbagai kegiatan ia lakukan untuk mengisi harinya agar ia tidak merasa sedih.

Akhirnya, tepat pada tanggal 6 Juli 2021, ia harus berangkat menuju pondok tersebut yang berada di Sidoarjo. Perjalanan cukup panjang harus ia tempuh untuk bisa menuju ke kota itu. Saat di mobil, beberapa kali Zhafira meneteskan air mata yang menandakan bahwa ia sedih akan berpisah dengan kedua orang tuanya. Setelah tiba di pondok, Zhafira pun berpamitan kepada kedua orang tuanya.

Tak lama setelah itu, dari pihak sekolah pun mengadakan beberapa tes yang harus dilalui untuk bisa menjadi siswa akselerasi. Saat tes awal, Zhafira tidak yakin bahwa ia bisa menjadi salah satu siswa akselerasi. Pada malam sebelum tes tahap pertama itu dilakukan, ia meminta doa kepada kedua orang tuanya agar diberi kemudahan dan kelancaran. Namun nyatanya, setelah tes tahap awal, Zhafira pun lolos ke tahap berikutnya.

Beberapa tahap ia lalui, hingga pada suatu hari, pihak sekolah mengumumkan nama-nama siswa yang berhasil menjadi siswa akselerasi. Alhamdulillah, nama “Nadya Zhafira” termasuk pada salah satunya. Saat malam hari setelah diniyah, ia memutuskan untuk menghubungi kedua orang tuanya untuk memberi kabar tersebut. Ia berterimakasih atas segala dukungan, doa, dan restu yang telah diberikan oleh kedua orang tuanya hingga Zhafira bisa menjadi salah satu siswa akselerasi.

Selain itu, sejak awal masuk pesantren, Zhafira sudah berniat untuk mengikuti penjurusan tahfidz. Namun, untuk masuk ke jurusan tersebut, ada banyak sekali tes yang harus dijalani karena jurusan itu adalah jurusan unggulan di pondoknya.

Suatu pagi, tiba-tiba ustadzah yang mendampingi Zhafira memanggil beberapa nama yang salah satunya termasuk namanya. Ada sekitar dua puluhan lebih nama yang dipanggil pada saat itu. Awalnya Zhafira cukup kaget, kenapa namanya dipanggil, namun ternyata nama-nama yang dipanggil itu adalah anak-anak pilihan yang sudah dipilih untuk mengikuti tes masuk tahfidz.

Sejak saat itu, aku sudah mempersiapkan banyak sekali hal yang kemungkinan akan diujikan, seperti materi tajwid, gharib, memantapkan bacaan Al-Qur’an ku, dan bahkan tiap malam sebelum tidur dan pagi hari setelah shalat tahajud, aku selalu murajaah hafalan yang sudah pernah aku hafalkan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Hingga tiba saatnya dimana tes tahfidz itu dilaksanakan. Pada malam sebelumnya, ia sudah menghubungi kedu orang tuanya untuk meminta doa agar ia diberi kemudahan dan kelancaran saat tes besok. Satu persatu teman-teman Zhafira mulai berdatangan ke masjid tempat tes itu dilaksanakan. Setelah semua teman-temannya datang, yang awalnya rasa percaya diriku cukup tinggi karena Zhafira merasa ia bisa, tiba-tiba rasa itu hilang karena teman-teman yang mengikuti tes tahfidz bersamanya itu ternyata teman-teman yang memang dikenal cukup pintar dan alim. Ia sempat bertanya pada salah satu teman yang duduk di sebelahnya, dia sudah memiliki celengan hafalan sebanyak 5 juz. Disitulah aku sudah mulai sangat anjlok, karena ia hanya memiliki celengan juz 30 dan juz 1 yang hanya setengah pada saat itu. Tiba saatnya nama Zhafira dipanggil untuk mulai melakukan tes. Ia maju dengan perasaan pasrah dan mengikuti tes itu dengan kemampuan yang ia bisa.

Alhamdulillah saya bisa melewati tes itu dengan cukup baik. Hari demi hari hanya ku isi dengan berdoa dari pagi hari hingga malam hari agar aku bisa keterima tahfidz. Tak lupa juga aku meminta do’a kepada kedua orang tuaku di rumah yang selalu mendukungku.

Beberapa minggu setelah tes itu dilaksanakan, tiba saatnya pengumuman siapa saja yang bisa masuk ke jurusan tahfidz itu. Pagi hari saat halaqah pagi dilaksanakan, ada delapan nama yang dipanggil yang didalamnya ada nama Zhafira dan di suruh pergi ke masjid menemui Ustadzah Silvi (Ustadzah Koordinator Tahfidz saat itu). Awalnya ia dan ketujuh temannya sangat kaget kenapa namanya dipanggil. Ternyata setelah menemui Ustadzah Silvi, Ustadzah Silvi mengatakan bahwa, ia dan ketujuh temannya yang dipanggil tadi bisa masuk ke jurusan tahfidz di pondoknya. Zhafira sangat bersyukur sekali bisa masuk ke jurusan unggulan di pondoknya, yaitu jurusan tahfidz. Sama halnya seperti pada saat ia keterima menjadi salah satu siswa akselerasi, saat malam hari, ia menghubungi kedua orang tuanya untuk mengucapkan terima kasih.

Tepatnya pada tanggal 25 Mei 2023 lalu, Zhafira lulus dari SMP/MTs. Ia merupakan salah satu siswa akselerasi. 2 tahun ia lewati dengan penuh suka duka. Canda, tawa, dan terkadang diselingi dengan tangis ia lalui. Bagi orang lain, mungkin hal ini dianggap remeh. Namun bagi Zhafira, waktu 2 tahun yang ia lalui itu sangatlah berharga. Zhafira sangat berterimakasih kepada kedua orang tuanya yang selama ini sudah memberi doa, dukungan, semangat, dan tak lupa juga restu kepada Zhafira.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post