Nadya Aurellya Azzahra

Hallo, panggil aja aku Aurel. Sekilas tentang bio aku, disini aku mengikuti lomba literasi sasisabu, hobi aku memang menulis sekaligus membaca. Impian aku dari ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Larut Di Dalam Sebuah Luka

Larut Di Dalam Sebuah Luka

Larut Di Dalam Sebuah Luka

Karya : Nadya Aurellya Azzahra.

Timpukan emosi yang tidak kunjung reda membuat seorang gadis bernama Zeva Lakana harus mengendalikan dirinya sendiri, membuat isi pikiran Zeva kali ini harus memikirkan bagaimana keluarga nya bisa kembali utuh seperti kala itu. Tidak hanya itu, Zeva juga memikirkan bagaimana nasib dirinya hingga mentalnya yang selalu dihantam oleh setiap masalah hidup. Hanya rintihan suara tangisan yang kala itu memenuhi seisi kamar. Dengan sisi dinding yang dapat dijadikan sebuah tempat senderan dan arahan mata yang melihat di satu sudut tersendiri. Membuat larutan luka didalam hati Zeva menjadi dalam. Terlalu larut di dalam luka, sehingga melupakan tentang apa itu sebuah keadaan yang sedang terjadi.

Detik demi detik dan menit tiap menit membuat Zeva menghabiskan sisa malam itu untuk merenung didalam bilik kamarnya sembari berlarut di dalam dekapan tangisan. Zeva adalah seorang gadis yang sungguh ceria, rendah hati, pintar, cerdas, dan gemar selalu untuk belajar, ia selalu dapat memprioritaskan harapan orang tuanya sehingga lupa untuk memprioritaskan dirinya sendiri. Di setiap jenjang sekolahnya, ia pasti selalu mendapatkan hasil yang terbaik dan menerima nilai - nilai yang baik. Dan tidak hanya itu, dia selalu berjuang untuk memenuhi harapan kedua orang tuanya yang selalu tidak puas dengan keberhasilan Zeva, malam demi malam ia lakukan untuk belajar hingga tengah malam bahkan ia melakukan itu sampai dini hari, sehingga cukup tinggi menguras sebuah energi di dalam tubuhnya. Zeva dibenci oleh teman - temannya, dikarenakan Zeva yang mempunyai tingkat kerajinan tinggi membuat Zeva selalu ingin belajar, belajar, dan belajar, sehingga tidak ada yang mau berteman dengannya. Bahkan dengan kedua orang tua nya yang selalu kasar kepada Zeva, memukul, melempar serpihan kaca, ataupun memarahi Zeva habis - habisan. Tidak ada sisi terbaik didalam kehidupan gadis ceria ini, hanya dengan memalsukan sebuah senyuman manis yang mengembang dibibir cantiknya, yang membuat Zeva berharap bahwa orang lain dapat melihat Zeva baik baik saja, tidak ada masalah apapun itu.

Pada pagi hari ini, sebuah senyuman matahari dengan sinar - sinar yang begitu indah, seraya Zeva menyeduh secangkir coklat panas di tempat favoritnya, yaitu meja belajar. sudah menjadi ciri khas Zeva setiap pagi hari, untuk duduk di kursi meja belajar nya dengan senantiasa membuka kedua jendelanya, untuk menjadikan celah agar kamarnya mendapatkan cahaya matahari yang sinarnya tidak dapat di bohongi keindahan nya. Setelah cukup melakukan kegiatan seperti ini, Zeva bersiap untuk memilih menghirup udara segar di luar rumah. Zeva segera menggunakan jaket yang terkait di belakang pintu kamarnya, ia lalu bergegas untuk keluar dari kamarnya dan segara berjalan menuruni tangga rumahnya. Baru saja Zeva melangkahkan kakinya di lantai tangga terakhir, suara orang tua Zeva yang bertengkar hebat membuat Zeva terbelalak saat itu juga. Membuat perasaan pagi ini menjadi kacau balau, kedua orang tua nya yang melampiaskan emosi nya kepada Zeva dengan mencaci makinya, serta memberikan pembicaraan yang tidak seharusnya terlontarkan.

"Anak ga berguna kamu itu, bikin susah setiap hari, harusnya kamu enggak usah lahir di dunia ini biar mama sama papa enggak berantem terus kaya gini. Sejak kamu lahir selalu ada aja kesialan yang datang di keluarga ini." Ucapan kata yang satu persatu dilontarkan keluar oleh papanya, membuat Zeva tertegun sejenak untuk menencerna perkataan tersebut. Zeva tidak berani berucap satu pun kata, ia tetap berdiri di tempat yang akan ia langkahkan tadi, dengan sedikit bergelinang air mata, membuat Zeva bertutur kecil "Apakah aku memang anak pembawa sial?"

Sedikit demi sedikit Zeva harus segera bisa mengkondisikan isi pikirannya saat ini, ia berjalan menelusuri taman yang selalu di kunjungi pada saat Zeva merasa benar benar bahwa dunia tidak pernah memberi keadilan kepadanya, di saat yang bersamaan, ada seorang keluarga dengan seorang kedua anaknya berada di satu taman yang dikunjungi oleh Zeva, keluarga tersebut terlihat seperti keluarga cemara, berjalan sembari menggenggam tangan kedua anaknya, berjalan menelusuri taman tersebut, bermain kursi ayun dengan di beri bantuan dorongan oleh seoarang ayahnya, dan sembari diberi suapan makanan oleh sang ibu. Melihat hal tersebut Zeva sangat senang, melihat orang lain senang membuat hatinya menjadi gembira, meskipun dibilik kegembiraan nya ada sesuatu yang tidak seharusnya menjadi kegembiraan tersendiri. Melihat kedua anak tersebut terbawa terbahak bahak dengan berlari lari bersama sang ayah, menjadikan Zeva sekilas membentuk senyuman yang begitu menginginkan hal tersebut.

Tetapi kenyataannya,

Hal tersebut tidak akan lagi didapatkan Zeva, tidak ada moment terbaik di keluarganya, tidak ada masa masa yang pernah Zeva lakukan seperti yang sedang ada dihadapan nya saat ini. Orang tua Zeva memang sungguh tidak mengharapkan seorang anak perempuan, tetapi itu semua berbanding terbalik dari yang mereka harapkan. Tepat pada tanggal 26 Mei 2005, Zeva telah lahir di dunia ini, tangisan Zeva kala itu yang begitu lugu dan polos, tidak mengetahui jika ternyata ia tidak di harapkan di keluarga ini. Meskipun kedua orang tuanya terlalu jahat bagi Zeva, tetapi Zeva selalu bersikap baik kepada mereka berdua, tidak ada perasaan kesal dan berharap untuk membalaskan dendamnya, bahkan ia merasa bahwa itu ungkapan rasa sayang mereka kepada diri Zeva. Zeva mempunyai keinginan untuk menjadi seorang Psikolog agar dapat menyembuhkan mental setiap orang, dan berbeda dengan harapan orang tuanya yang menginginkan bahwa Zeva tidak perlu untuk melanjutkan kuliah.

"Gapapa, yang terpenting orang lain bisa mempunyai sebuah mental yang sehat"

perkataan Zeva saat 2 tahun yang lalu.

Tidak semua nya mempunyai keberuntungan dan tempat singgah yang baik untuk dilalui, banyak yang kekurangan terhadap hal tersebut, tidak ada yang bisa menyikapi hal seperti ini, menjadi seorang yang mempunyai banyak masalah membuat dirinya harus menanggung luka luka itu semua, membuat dirinya tidak ingin menanggung luka tersebut kepada orang lain, dan berakhir nya luka tersebut menjadi larutan luka - luka yang tersimpan di sebuah beluk kehidupannya. Bahkan dirinya sendiri sangat tidak meyakini bahwa dia adalah orang tersial di dunia ini. Tragisnya Zeva Lakana adalah seorang yang penuh dengan serpihan serpihan goresan luka yang tersayat di dalam benturan hatinya, dengan trauma yang begitu buruk harus ia alami di dalam kehidupan sehari - harinya, tidak ada yang bisa menghapus semua lukanya dan tidak ada yang bisa menghapus semua deritanya, hanya dirinya sendiri yang dapat merangkul luka luka itu menjadi sebuah kedamaian. Seperti layaknya Hidup adalah sebuah teka teki yang tak seindah gurat merah langit senja. Dan aku yang berharap dunia dapat memberikan keadilan kepadaku namun hanya menyisihkan lara. Yang dianggap kebahagiaan ternyata penderitaan, semangat telah hilang, mulut tak lagi berbicara dan berakhir kesedihan. Menyisahkan beberapa pilu pucuk penderitaan, serta mengharapkan bulir - bulir kebahagiaan yang abadi. Tidak ada yang bisa bertahan dengan kehancuran seperti ini, tidak ada sebuah masalah yang dapat di selesaikan seorang diri.

Saat ini kehidupan Zeva telah berakhir di dalam semesta ini, karena tingkat depresi yang cukup sangat tinggi sehingga memutuskan untuk mengakhiri kehidupan dengan nasib yang sangat malang, meninggalkan jejak - jejak kebaikan yang tersimpan di dirinya, meskipun terdapat jejak - jejak kehancuran. Memilih untuk mengorbankan dirinya daripada orang lain, memilih untuk tidak menyapa senyuman mentari saat pagi hari, dan memilih untuk tidak menelusuri sebuah taman tempat kenyamanannya. Kini penderitaannya telah berakhir di muka bumi ini, tetaplah menjadi bintang yang bersinar gemerlap di langit malam yang indah. Menjadi berlian dengan kekilauannya.

Selayaknya kesalahan, maka akan ada penyesalan yang terbait di akhir nanti. menuntun dan mengingat ulang tentang kesalahan yang mereka perbuat kepada gadis yang tidak mengetahui apapun itu. Terciptanya keburukan terhadap mereka, menyelimuti permintaan maaf yang tidak ada guna, meneteskan air mata selayaknya tidak mempunyai kesalahan satupun. Seolah - olah ingin menarik kembali raga yang telah lenyap dari permukaan bumi. Suara - suara tangisan yang tidak lagi dapat di maafkan, janji - janji yang tidak selalu di ingkari, kesempurnaan yang selalu ingin terlihat sempurna. Menjadikan selayaknya tidak mempunyai sifat terpuji di balik ini semua, tidak dapat berfikir secara layak atas dasar yang telah di lakukan. Melontarkan setiap pembicaraan yang seharusnya tidak harus di ucapkan kepada seorang anak. Menjadikan suatu penyesalan terberat di kehidupan mereka, tidak ada lagi yang lebih berat daripada penyesalan seumur hidup ini. Dan menjadikan sebuah pelajaran yang kelam dalam sebuah kehidupan selanjutnya.

Zeva Lakana, kebahagiaan mu akan selalu abadi di tempat keabadian, terukir dengan sangat jelas dalam jemari keabadian, meliputi beberapa kisah kehidupan yang tidak dapat di ukir melalui apapun, bilik dinding adalah saksi bisu, tumpuan buku - buku merupakan saksi perjuangan mu untuk memprioritaskan harapan orang tua, taman bunga yang menjadi jejak berkeluh sementara di pijakan semesta. Usai sudah ketidakadilan mu terhadap kehidupan, semesta, dan keluarga. Kini, bersenang - senanglah di tempatmu saat ini, jadikan lah tempat kebahagiaan mu selain di dunia. Cerita tentangmu sudah kutulis dan berakhir dalam kutipan ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post