NADHIFAHZIZAH KHAIRUNNISA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Hakikat Menyucikan Hati demi Menggapai Prestasi

Hakikat Menyucikan Hati demi Menggapai Prestasi

Konsep sucikan hati adalah sebuah konsep yang sering kali orang abaikan, namun ternyata memiliki dampak yang mendalam terhadap kemampuan seseorang untuk mencapai suatu prestasi yang tinggi. Penyucian hati adalah proses pemurnian diri dari segala bentuk pikiran negatif, kebencian, iri hati dan emosi yang dapat menghambat kita untuk mengembangkan potensi yang tinggi. Seseorang yang mempunyai hati yang bersih lebih mampu fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Ia pasti memiliki motivasi yang kuat untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Dalam perjalanan menuju kesuksesan sering kali mereka takut untuk mengambil sebuah keputusan dan takut mencoba hal baru yang belum pernah mereka coba. Itu semua berasal dari pikiran negatif mereka tentang tanggapan orang terhadapnya. Mereka terlalu fokus pada kekurangan diri sendiri tanpa melihat apa kelebihan dalam diri. Dalam perjalanan mencapai prestasi tak jarang kita temui berbagai hambatan, rintangan, dan tantangan di pertengahan jalan.

Sucikan hati membangun motivasi intrinsik yang dapat mendorong seseorang untuk mencapai prestasi tinggi karena alasan pribadi, bukan karena tekanan dari luar. Tidak hanya itu, sucikan hati juga dapat memperkuat hubungan social karena dapat memunculkan sikap empati kepada orang lain dan memudahkan seseorang untuk berinteraksi serta menjalin kerja sama. Maka, pencapaian prestasi tidak terjadi secara individu melainkan berkolaborasi dengan orang lain. Menerima kenyataan dan memaafkan diri sendiri serta orang lain merupakan proses pensucian hati. Jika diri selalu meratapi kegagalan, itu hanya membuat mereka jatuh dan akhirnya tidak memiliki semangat untuk berkembang. Saya selalu memegang motivasi ini: Anggaplah suatu kegagalan merupakan proses menuju kesuksesan. Apa pun hasilnya, kita harus bangga terhadap setiap langkah yang kita lalui, hargai dirimu yang selalu berusaha menjadi yang terbaik. Bila memang waktunya, prestasi akan tercapai”.

Lantas, apa hakikat menyucikan hati untuk menggapai prestasi tersebut? Menyucikan hati tidak hanya dengan berpikir positif dan melakukan hal-hal positif saja, namun seseorang juga dapat menyucikan hati dengan mendekatkan diri kepada Tuhan seperti berdoa dan beriktiar untuk dapat meraih sebuah prestasi. Kita harus bisa menyelingi ibadah dengan usaha. Usaha seperti apa? Yaitu dengan belajar bersungguh-sungguh. Karena suatu keajaiban pasti ada untuk mereka yang berusaha. Jika sudah berusaha namun belum meraih apa yang mereka inginkan, maka hal terakhirnya yang bisa dilakukan hanya tawakal, yakni menyerahkan segala keputusan kepada Tuhan. Ingatlah, jalur langit tidak akan pulang dengan tangan kosong begitu saja.

Seseorang dapat memulai kegiatan belajar dengan mulai menentukan jadwal belajar. Dengan begitu, proses belajar dapat berjalan maksimal. Pada intinya, seseorang hanya perlu konsisten, karena konsisten itu sangat penting. Jika mereka tidak konsisten, maka prosesnya juga kurang maksimal. Belajar tidak harus membaca buku saja tetapi belajar juga bisa secara digital melalau website atau pun aplikasi. Seseorang dapat menyucikan hati dan pikiran dengan mengikuti kegiatan-kegiatan positif seperti mengikuti kajian, pengajian akbar, melakukan kegiatan aksi sosial dan lainnya. Tepat setelah ini kita akan menghadapi bulan suci Ramadan, kita bisa memanfaatkan bulan ini sebagai ajang untuk mensucikan hati dan lebih mendekatkan diri kedapa Tuhan apalagi di bulan Ramadan ini adalah tantangan bagi siswa SMP kelas akhir. Mereka mulai mempersiapkan ujian semester dan ujian Madrasah/Sekolah. Biasanya menjelang kelulusan ini mereka akan memikirkan melanjutkan sekolah dimana. Namun terkadang mereka dihadang pilihan antara sekolah satu dengan sekolah lain. Untuk itu, mereka pasti gencar memanjatkan doa, beribadah, dzikir dan bahkan melaksanakan puasa sunnah (bagi umat muslim). Hal itu dinilai kurang baik, karena sejatinya, ibadah merupakan sebuah kewajiban bahkan sudah menjadi kebutuhan dalam hidup setiap umat beragama.

Menyucikan hati dengan melalukan hal-hal positif akan membawa kita menuju jalan kesuksesan. Penerapan perilaku menyucikan hati pada kehidupan sehari-hari dapat mengubah pola pikir seseorang dari yang takut gagal, takut mencoba hal baru, hingga minder terhadap gunjingan orang lain adalah kunci dari menuju sebuah kesuksesan. Tidak ada batasan untuk seorang mencapai sebuah prestasi. Jika mereka gagal dalam sebuah ajang lomba seperti olimpiade, mereka hanya perlu ikhlas atau berlapang dada. Hal itu sesuai dengan peribahasa “Setiap orang ada masanya, dan setiap masa ada orangnya”. Mereka dapat mengambil itu sebagai pembelajaran dan pengalaman. Jangan takut dan jangan patah semangat, terus gapailah semua prestasi yang kamu inginkan. Jangan dengarkan omongan orang-orang di belakangmu. Ingatlah! Jika kamu gagal, hadapi dengan Ikhlas dan lapang dada serta anggaplah itu sebuah proses yang dapat menjadikanmu sukses.

Biodata Penulis

Hallo teman-teman, kenalin aku Nadhifahzizah Khairunnisa. Biasanya aku dipanggil Diva dan ada juga yang memanggilku Nadhifa. Saat ini aku menempuh Pendidikan di MTs Negeri 1 Banyuwangi. Aku duduk dibangku kelas 9 SMP. Aku sangat menyukai menulis, terkadang saat aku belajar aku suka membuat catatan yang rapih dan cantik. Bisa dibilang catatan aesthetic gitu. Beberapa teman dan guruku juga terkadang memuji hasil catatan ku. Karena menurutku catatan yang rapih membuat kita lebih semangat belajar. Selain suka menulis aku suka menonton drama korea, dan juga mendengarkan musik. Aku punya sedikit kata-kata untuk menambah motivasi kalian nih! “jika kamu sudah memutuskan untuk menekuni sebuah bidang, jadilah konsisten, itu adalah kunci kesuksesan yang sebenarnya” - B.J Habibie -. “Sang juara bukanlah mereka yang tak terkalahkan, melainkan yang sanggup bangkit dari pahitnya kekalahan” - Najwa Shihab -. Untuk dapat mengenalku lebih dekat, bisa hubungi media sosialku.

Instagram :@diipp_a

Email :[email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post