Dewasa ini, siapa sih yang tidak tergantung pada teknologi? Harus kita akui bahwa tidak ada kalangan yang tidak tergantung pada teknologi . Dari tua, bapak bapak , ibu ibu dan bahkan anak kecil sudah memiliki gadget semua. Gadget tentunya tidak bisa tidak kita anggap sebagai teknologi paling canggih abad ini. Siapa sih yang tidak terpikat dengan kehebatannya, dengan segala fiturnya memudahkan kita untuk menjalani kehidupan ini. Bahkan sekarang pemerintah telah mulai menerapkan kebijakan dengan menggunakan handphone. Seperti munculnya aplikasi My pertamina yang pada seluruh prosesnya itu menggunakan handphone. Namun, dibalik semua kenyamanan yang diberikannya itu, terdapat efek buruk yang sangat susah disadari dan dihindari oleh masyarakat.

Kita semua sudah tau dengan baik apa efek buruk itu. "Kecanduan" adalah efek buruk yang kita tau itu tetapi tidak mau mengakuinya apalagi menghindarinya. Kita semua sudah terlena dengan kecanggihan si kotak besi kecil ini sehingga membuat kita sangat susah untuk lepas dari itu. Terutama untuk anak kecil dibawah umur, sering saya lihat banyak anak kecil dibawah umur sudah kecanduan oleh handphone. Hal ini disebabkan oleh pemikiran anak kecil yang sangat kepo dan rasa ingin taunya terhadap lingkungan sekitar sangat tinggi. Disaat dia memegang HP dimana segala jenis informasi terdapat di sana, maka rasa ingin tau yang sangat tinggi itupun terisi dengan segala informasi yang dia terima. Tidak tau baik atau buruk, tanpa ada pengawasan yang tepat dari orang tua dan tidak adanya pembatasan dari penggunaan HP maka dia akan menerima informasi yang seharusnya tidak diketahui oleh anak seumurannya.

Saya tekankan disini bahwa sangat susah untuk bisa lepas dari HP, maka yang harus kita lakukan adalah bukan lepas dari HP. Tetapi manfaatkan HP itu sebagai sarana dalam mengembangkan diri kita dan tingkatkan prestasi kita. 𝙈𝙚𝙣𝙜𝙪𝙗𝙖𝙝 𝙣𝙤𝙡 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙨𝙖𝙩𝙪, 𝙨𝙖𝙩𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙨𝙚𝙧𝙖𝙩𝙪𝙨, 𝙨𝙚𝙧𝙖𝙩𝙪𝙨 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙨𝙚𝙧𝙞𝙗𝙪. HP menguasai kita dengan kecanggihannya dan tanpa sadar kita selalu bergantung padanya. Maka kita hanya harus menguasainya kembali. Jangan biarkan pikiran kita tergerus oleh kecanggihan di dalam HP. Kitalah yang menguasainya, menemukan bakat kita di dalam nya dan mengasahnya. Menemukan hobi kita di dalamnya dan melatihnya. Menemukan kelemahan dan kelebihan kita lalu memanfaatkannya. Itu semua bisa kita lakukan dengan HP, tergantung bagaimana dan apa yang akan kita lakukan dengan teknologi canggih ini. Membiarkan diri kita terlena dan lelap dengan kecanggihannya atau menguasainya dan mengasah diri kita. Menggunakannya untuk mengenali diri kita, mempelajari hal yang kita senangi, melatihnya dengan giat dan temukan sarana untuk berkarya dan berprestasi.Dengan begitu 𝙣𝙤𝙡 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙪𝙗𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙨𝙖𝙩𝙪 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙩𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙨𝙚𝙧𝙖𝙩𝙪𝙨.