Muhammad Irsyad Al-Bikri
Belum menuliskan informasi profilenya.
Selengkapnya
Dunia Terbalik
Awal mula aku tahu kalimat tersebut dari sebuah sinetron di salah satu stasiun televisi ternama. Lucu rasanya melihat tingkah laku para pemeran, dan anggapanku itu hanyalah sebuah lawakan saja. Tak ada hal seperti itu di dunia nyata, walau di sinetron tersebut terfokus pada dunia yg diisi oleh laki-laki yang mengurus anak dan istri yang mencari nafkah. Tapi, konteks pembahasannya bukan ke sana. Konteks yang akan kita singgung yakni pada judul sinetron tersebut, Dunia Terbalik.
Dunia sekarang sedang berada pada fase itu, dimana hal yang benar dianggap salah dan yang salah dianggap benar. Contoh, kalau mayoritas melakukan sebuah kesalahan dianggap bercanda. Minoritas? Penghinaan, pelecehan dan sebagainya.
Saat mengajak kepada hal yang baik dibilang sok alim, lantas mereka yang dengan sengaja melakukan keburukan?
Lantas, saat posisi dunia yang seperti ini apa yang harus kita lakukan. Berpikir dengan akal sehat dan tetaplah berbuat baik sembari berkata di dalam hati, "mending menjadi sok baik, daripada sok kafir." Tetaplah menjadi asing, sebagaimana hakikat agama yang kita pegang sekarang. Datang dalam keterasingan lalu akan pergi juga dalam keadaan asing.
Irsyad, si fakir ilmu yang masih minim pengetahuan*Ingin menyinggung penegak hukum, namun apalah daya takut dianggap belum berkapasitas untuk menyinggungnya
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar