Muhammad Ataya Mahya Nadhif

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Orang Tua Kedua

Orang Tua Kedua

Orang Tua Kedua

Oleh : Muhammad Ataya Mahya Nadhif

Saat baru terlahir, hal yang bisa kita lakukan mungkin hanya menangis. Seiring berjalan waktu, kita mulai belajar untuk merangkak, berbicara, berjalan, dan berlari. Kemudian, saat umur 5 tahun, kita memasuki masa sekolah pertama, yaitu Taman Kanak-kanak (TK). Pada masa ini, kita akan diajarkan banyak hal dasar seperti menulis, membaca, beribadah, menggambar, dan masih banyak lagi.

Banyak dari kita saat ditanya “siapa guru pertamamu?” akan menjawab “guru saat TK”. Kalau dipikir lebih dalam, jawaban tersebut kurang tepat. Sebenarnya guru pertama kita adalah kedua orang tua, khususnya ibu. Bahkan ibu memiliki julukan “Al-Ummu madrasatul ula” yang berarti ibu adalah madrasah (sekolah) pertama bagi anaknya. Karena ibu adalah orang paling berjasa dalam hidup kita. Ia mengandung kita selama 9 bulan, mengajarkan budi pekerti sejak kecil, dan mengajarkan hal penting lainnya.

Jika orang tua mendapat julukan sebagai “guru pertama”, maka guru kita di sekolah mendapat julukan “orang tua kedua”. Karena perannya di sekolah seperti orang tua kita di rumah. Saat berada di sekolah, mereka yang bertanggung jawab untuk menjaga dan mengurus kita. Mereka juga mengajarkan hal-hal baik seperti sosok orang tua kita. Aku bersyukur karena di madrasahku memiliki banyak guru-guru hebat dan penyayang. Mereka dapat mendidik murid-muridnya menjadi anak yang pintar dan berprestasi. Bisa dibilang aku juga salah satu murid yang berhasil dididik oleh guru-guruku. Aku berhasil mendapat banyak prestasi berkat bimbingan dari guru-guru yang hebat.

Sebelum bertemu dengan guru-guru hebat di MTsN 2 Jember, aku termasuk siswa yang biasa saja. Sebenarnya aku sering didaftarkan olimpiade Matematika oleh sekolahku, tetapi tidak pernah menang. Namun, semua itu berubah setelah aku masuk MTsN 2 Jember. Berkat bimbingan dari guru-guru dan tekad belajar lebih membara, aku sudah beberapa kali menjuarai olimpiade Matematika. Selain itu, aku juga sering memenangkan lomba menulis bulanan dan menjadi Duta Literasi MTsN 2 Jember.

Sejauh ini, menurutku prestasi yang paling membanggakan adalah MYRES. Aku dan temenku, Chevy, berhasil lolos sampai ke tahap tiga atau peringkat 30 besar. Meskipun akhirnya kami tidak berhasil lolos ke tahap empat (terakhir), tetapi hal tersebut sudah sangat membanggakan. Karena perlombaan ini tingkat nasional dan kami berhasil lolos sampai 30 besar dari ribuan peserta lainnya.

Salah satu guru yang sangat aku suka adalah Pak Ridwan Khamid. Beliau adalah guru seni budaya. Dulu aku pernah ikut sebuah grup musik yang Bernama Ansambel. Grup ini seperti beranggotakan kurang lebih 30 orang. Konsep grup ini seperti sebuah orkestra, tetapi bisa dibilang tidak menggunakan alat-alat musik mewah seperti orkestra asli. Sebenarnya grup ini dibentuk untuk tampil di beberapa acara, sehingga hanya bersifat sementara. Kurang lebih kami berlatih selama empat bulan untuk tujuh lagu. Setiap sore hari kami selalu latihan selama satu setengah jam. Aku sangat suka dengan beliau karena humoris dan effort yang dikeluarkan untuk mengajari kami sangat besar. Terlebih lagi kami terdiri dari banyak siswa, pasti tidak mudah untuk mengatur tempo, kekompakan, dan timing. Bahkan pernah saat rekaman suara, beliau tidur di sekolah karena masih belum selesai. Padahal aku dan yang lainnya sudah pulang jam sembilan malam. Berkat bimbingan beliau, kami telah belajar banyak hal. Kami belajar untuk kompak, fokus, disiplin dan aku menjadi semangat untuk belajar alat-alat musik.

Biografi

Muhammad Ataya Mahya Nadhif, lahir di Kabupaten Jember Jawa Timur pada 14 Oktober 2009. Ia adalah putra kedua dari Nugroho Hadi Prasetyo dan Ika Iffah Ilmiah.

Saat ini, ia sedang menempuh pendidikan di MTsN Jember 2 kelas IX H. Buku solo yang pernah ditulisnya adalah “Sketsa Alur Kehidupan.” Untuk antologi sudah belasan jumlahnya.

Ia dapat dihubungi melalui email: [email protected] dan No.Wa: 085172087501.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post