Muhammad Ataya Mahya Nadhif

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Generasi Smart, Generasi Bijak

Generasi Smart, Generasi Bijak

GENERASI SMART, GENERASI BIJAK

Oleh: Muhammad Ataya Mahya Nadhif

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya untuk menjadi pemuda yang berguna di masa depan. Untuk menjadi pemuda yang berguna, kita bisa memulainya dengan hal-hal kecil seperti belajar, membantu orang tua, tekun ibadah, dan selalu bersemangat. Namun, banyak sekali anak yang tidak mau melakukan kegiatan positif tersebut. Mereka hanya mau menatap layar handphone, dan aku pernah di fase itu.

Saat awal pandemi, aku hanya bersekolah sampai pukul 11.00 WIB. Sehingga aku punya banyak sekali waktu luang. Namun, aku tidak bisa memaksimalkan waktu luang tersebut. Setiap hari kegiatanku hanya bermain, bermain, dan bermain handphone atau komputer. Mungkin kalau dihitung dari bangun sampai tidur, dalam sehari aku bisa menatap layar handphone dan komputer selama 12 jam, bahkan mungkin lebih. Saat Bulan Ramadhan, keseharianku menjadi lebih parah lagi. Biasanya aku main bersama kakakku dari siang hingga pagi hari. Kami tidur setelah salat shubuh dan bangun pada siang hari. Sehingga saat itu aku seperti kelelawar, tidur di siang hari, dan beraktivitas di malam hari. Selain itu, kebiasaan ini juga sangat buruk bagi kesehatan organ-organ tubuh. Setelah Bulan Ramadhan selesai, aku bisa menghilangkan kebiasaan itu. Namun, aku masih memiliki kebiasaan untuk menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar handphone atau komputer.

Akan tetapi semua itu berubah semenjak aku masuk sekolah baru, MTs Negeri 2 Jember. Karena sekolahnya sudah kembali offline dan aku masuk kelas PDCI (Peserta Didik Cerdas Istimewa) atau akselerasi. Sekolah yang biasa ditempuh 3 tahun menjadi 2 tahun. Kami dituntut untuk belajar lebih keras dari kelas lain. Aku pulang sekolah pukul 15.30 WIB, setelah salat maghrib harus mengerjakan PR. Sehingga waktuku bermain handphone menjadi berkurang. Mungkin sekarang kalau dihitung dari bangun sampai tidur, aku bermain handphone tidak sampai 5 jam. Waktu yang mungkin masih terlalu banyak bagi seorang pelajar untuk bermain handphone. Namun, setidaknya bisa lebih baik dari yang dulu.

Awalnya aku mengeluh, karena dulu saat SD aku ingin cepat-cepat masuk MTs supaya tidak pulang sore. Namun aku teringat dengan nasihat Imam Syafi’i “Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan pahitnya kebodohan”, sejak saat itu aku menjadi lebih semangat dalam belajar. Aku juga menjadi lebih baik lagi dalam beribadah.

Salah satu kegiatan belajar yang aku suka adalah kerja kelompok. Karena saat mengerjakan bisa sambil bercanda dengan teman. Kegiatan ini membuatku tidak bosan saat mengerjakan tugas. Di kelasku hanya ada 7 laki-laki, biasanya yang ikut kerja kelompok hanya 5 anak. Biasanya kami mulai kerja kelompok setelah maghrib sampai pukul 21.00 WIB. Pelajaran yang paling sering kerja kelompok adalah Bahasa Indonesia. Momen yang paling kuingat adalah membuat teks prosedur tentang permainan tradisional. Saat itu kelompokku mendapat permainan buayaan-buayaan. Saat mempraktekkannya aku sampai terjatuh karena harus lari dari buayanya. Meskipun ada kejadian yang tidak enak, tetapi aku tetap menikmatinya.

Kini aku pun mengerti. Bahwa cara jitu untuk mengurangi handphone atau komputer adalah memperbanyak kegiatan. Kegiatan itu bisa berupa mengerjakan tugas sekolah, mengikuti lomba, membantu orang tua, dan bermain dengan teman. Generasi smart, generasi bijak!

Biografi

Muhammad Ataya Mahya Nadhif, dilahirkan di Kabupaten Jember Jawa Timur pada 14 Oktober 2009. Ia adalah putra kedua dari Nugroho Hadi Prasetyo dan Ika Iffah Ilmiah.

Saat ini, ia sedang menempuh pendidikan di MTsN Jember 2 kelas VII H. Buku antologi yang pernah di tulis adalah “Merdeka” (2022), “Aksara Menjadi Karya” (2022).

Ia dapat dihubungi melalui email: [email protected] dan No.Wa: 085230249084.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post