M. Sulhan Jihad Al-Fathoni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Guruku,sang pelita hidupku
Salam cinta penuh semnagat guruku!

Guruku,sang pelita hidupku

Guruku, Sang Pelita Hidupku

Oleh; M. Sulhan Jihad Al-Fathoni

SMP IT Ash-Shiddiiqi Jambi

Guru! Siapa sih guru itu?.Menurut kalian mungkin hanya sebatas sebuah provesi biasa.Atau mungkin hanya sebatas manusia yang memiliki ilmu pengetahuan luas walau terbatas.yang mengajarkan kita banyak hal tentang sesuatu, penuntun kita menuju masa depan yang cerah. Jika itu yang kalian pikirkan sekarang, kalian salah dalam mengungkapkan maknanya.

Kalian tahu matahari? .Matahari adalah satu dari  jutaan hingga miliaran bintang di tata surya kita. Panas mentari pagi dapat menghangatkan tubuh yang lemas dan tidak bertenaga menjadi  semangat dan bergairah. Cahayanya sebagai penerang dan penyingkap dikala gelapnya malam telah menutupi. Terangnya lantas menyebar dari ufuk timur sampai ufuk barat. Dari kutub utara sampai kutub Selatan. Dari atas langit sampai permukaan tanah. Begitu juga guru, beliau adalah motivator dan pripurlara handal, yang menyemangati kita ketika sedih dan menyerah, di saat semua orang sedang sibuk dengan diri mereka sendiri. Beliau adalah penerang bagi jalan kita yang berbelok dan menanjak gelap lagikan suram, hitam nan legam menuju jalan yang lurus tanpa belokan. Terang juga benderang, cerah lagikan indah.

Bagaikan cat, kuas, dan kanvas. Kita ini sebagai kanvasnya, guru sebagai kuasnya, dan ilmu sebagai catnya. Kanvas tanpa warna putih bersih, ialah kita yang dahulu tidak mengetahui apapun, kosong. Tidak berpengetahuan datanglah sebuah kuas dengan cat yang berwarna warni yang melukis kanva dengan motif, bentuk dan warna yang indah nan beragam, begitulah guru. Dialah yang mengajarkan kita berbagai ilmu pengetahuan melukisnya sedikit demi sedikit menjadi satu kesatuan harmonis lagikan indah. Berbeda dan saling mengisi, bersatu padu dalam jiwa dan tubuh nan kokoh. Mengalir di sepanjang perjalanan hidup kita. Saat tidur kita pasti butuh ilmunya. Saat bangun dan kerja. Apalagi saat melaksanakan ibadah-ibadah penting. Sudah pasti, jadi guru punya peranan besar bagi kehidupan kita, baik di dunia maupun di akhirat.

Menurut kalian mana yang kalian lebih mengerti, diajar oleh guru atau membaca sendiri. Yah, pasti diajar oleh guru, bukan?. Guru tidak hanya memaparkan apa yang terdapat di dalam buku saja, tetapi satu demi satu sampai kata demi katanya ia rincikan. Mengemukakannya dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh mereka, anak-anak muridnya. Ia sabar dalam menjelaskan apapun kepada yang tidak paham. Ia jawab semua pertanyaan bagi yang ingin tahu. Dan itu semua ia lakukan dengan Ikhlas untuk cita-cita kita di masa depan.

Tetapi, apa yang terlihat di luar belum tentu sama dengan isi dalamnya. Expresinya selalu menampakan kebahagiaan dan penuh senyuman. Namun hatinya tidak, tubuhnya tidak. Apalagi kepalanya. Badannya terasa pegal akibat terlalu sering mengajar. Matanya lelah karena kurang tidur. Hatinya sakit gegara terus menerus dihujam oleh tombak ejekan, hujatan, dan perilaku buruk sang murid. Namun,apa yang dia lakukan?. Ia dengan sabar menenangkan keributan tersebut, menasehati murid-muridnya dan mengajari mereka dengan penuh kasih sayang. Ia membimbing anak muridnya agar di masa depan kelak dapat menjadi seseorang yang bisa dibanggakan oleh agama. Masyarakat hingga dunia. Sang Kolonel Sudirman yang gagah nan perkasa lahir dari kesabaran dan ketabahan sang guru. Sang Muhammad Al-Fatih (Mehmed) yang disiplin, berani, berjiwa pemimpin serta pantang menyerah lahir dari pengorbanan panjang sang guru. Nabi Muhammad, sang manusia paling sempurna sekalipun memiliki guru.

Jadi, ingat selalu ya kawan-kawanku!. Hormatilah selalu gurumu. Karena segala keberkahan ilmu yang telah kalian dapatkan, terpusat pada sebesar apa ridho guru kepada kita. Patuhilah mereka sebagaimana engkau mematuhi orang tuamu. Janganlah kalian membantah perkataan mereka,  kecuali dengan cara yang lembut dan sopan. Rendahkan dirimu dan suara mu dihadapannya. Jangan menyela jika ia sedang menjelaskan, dan jangan pernah kalian menggibah dan membicarakan aibnya dari belakang.

Ingat! Guru bukan hanya seorang manusia biasa yang dapat kalian remehkan. Tetapi guru adalah kuncinya segala kunci Syukron atas segalanya dan tetap semangat!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post