M.MASHUDUL HAQ SUGA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ibuku tersayang
Nama: M.Mashudul Haq Suga

Ibuku tersayang

Tanggal 22 Desember, diperingati sebagai Hari Ibu. Di hari itu semua memperingati bagaimana peran Ibu yang sudah memberikan kasih sayang tanpa pamrih kepada anaknya. Semua sibuk untuk memberikan penghargaan pada Ibu. Sesaat aku merasa bingung dan berfikir apa yang harus ku berikan pada Ibuku.

Saat itu jam dinding menunjukkan pukul 5 sore, aku beranjak pulang dari tempat ku mengaji. Ku kayuh sepedaku dengan santai. Aku berhenti di sebuah toserba, disaat aku ingin membeli pensil, tiba-tiba aku melihat di etalase ada sebuah bros yang mungil dan cantik.

"Ibu keliatan cantik memakai bros itu" gumamku. Lalu kulihat harga yang tertera pada bros itu. Aku pun berfikir, bagaimana aku mendapat uang untuk membeli bros itu ya?

Kemudian aku pun cepat-cepat pulang, sesampainya di rumah, aku melihat kalender dan ternyata masih ada waktu untuk aku menabung. Aku pun mulai menyisihkan uang jajanku yang diberikan oleh ibu. Aku ingin membeli bros itu sebagai kado untuk Ibuku di Hari Ibu.

Hari demi hari, aku terus berhemat hingga tibalah moment yang ku nantikan. Ternyata uangku telah cukup. Tak berapa lama aku pun kembali ke toko itu. Dan membeli bros tersebut. Lalu dibungkus dengan kertas kado dan diletakkan pita kecil berwarna pink di atasnya. Sungguh terlihat cantik sekali. Aku pun bergegas pulang.

Sesampainya aku di rumah, aku pu langsung mencari ibu. Lalu mengajaknya untuk duduk di ruang keluarga. Ibu bertanya "Ada apa nak?"

Sambil kucium tangan ibu, aku pun mengeluarkan kado yang telah aku siapkan untuknya. "Ibu,maafkan anakmu di hari yang istimewa ini,aku tidak bisa memberikan apa-apa,hanya hadiah kecil ini yang dapat ku berikan". Dan ibu pun menangis dengan apa yang aku katakan. "Terimakasih anakku,hari ini ibu sangat bahagia begitu sayangnya engkau pada ibu hingga bersusah payah memberi kado". Lalu ibu pun menasehatiku bahwa ia tidak mengharapkan apa-apa, yang ia harapkan hanyalah agar aku menjadi anak yang pintar, belajar dengan sungguh-sungguh agar kelak aku bisa mencapai apa yang aku cita-citakan, itulah yang menjadi kebanggaan Ibu.

Aku pun kini mengerti, mulai berfikir dan memahami perkataan ibu, ternyata kasih sayang ibu tiada batas, tidak pernah mengharapkan apapun dari anaknya, segala pengorbanan ia lakukan tanpa mengenal lelah demi kebahagiaan anaknya. Terimakasih Ibu jasamu tidak ternilai.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jadi Baper. Sukses dan salam literasi

23 Dec
Balas



search

New Post