Maura Hasni Nauli Siregar

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Teman sehari? Teman Selamanya!

Teman sehari? Teman Selamanya!

Rara. Begitulah mereka memanggilku. Gadis berusia dua belas tahun yang duduk di bangku kelas enam sekolah dasar. Aku tengah mengingat kejadian di masa lalu yang membuatku tersenyum.

Waktu itu, saat umurku berusia sekitar delapan tahun, saat kelas dua sekolah dasar, aku mengikuti mama untuk diklat di suatu restoran. Di sebuah ruangan khusus yang di gunakan untuk diklat di restoran ini, tadi sebenarnya aku ikut duduk di sebelah mama, tapi, akhirnya bosan sendiri. Aku kira, akan menyenangkan jika aku ikut. Tapi, kenyataannya benar-benar membosankan. Bagi sosok anak kecil sepertiku dulu, aku kira akan ada teman yang mengajakku bermain. Aku berdiri di depan ruangan tempat diklat sembari merenung. Hingga pada akhirnya, gadis berambut sebahu, memakai baju merah dan celana hitam menghampiriku.

"Hai, boleh kenalan?"

"Hai, iya."

"Aku Safa, umurku sembilan tahun. Salam kenal!" Ujarnya bersemangat. Aku tersenyum mendengarnya.

"Halo Safa, aku Rara, umurku delapan tahun."

Tiba-tiba, dia menarik tanganku dengan senyum yang tidak menghilang dari bibirnya. Aku yang merasa terseret dan tidak siap, hampir terjatuh, berusaha mengimbangi langkahnya. Ternyata dia mengajakku ke kolam ikan. Kemudian, dia mengambil wadah berisi makanan ikan kepadaku.

"Tadahkan tanganmu!" Perintahnya. Aku menurutinya. Dia menuangkan sedikit makanan ikan ke tanganku. "Lemparkan!"

Aku pun melemparkannya. Sangat polos, bukan? Dengan mudahnya aku menuruti teman yang baru ku kenal itu. Saat itu, aku tidak berpikir apapun. Yang kupikirkan menyenangkan jika bisa berteman dengan Safa.

"Kamu sama siapa di sini?" Safa memandang kolam ikan.

"Mama. Aku mengikuti mamaku," jawabku kemudian mencomot makanan ikan dan melemparnya lagi ke kolam.

"Kalau kamu sama siapa?" Aku balik bertanya.

"Ibuku bekerja di sini. Aku sering main di sini sambil menunggu ibu." Aku mengganguk mendengar jawabannya.

"Ikan itu ... Di berikan makan agar besar. Tapi, jika dia sudah besar akan di goreng dan jadi santapan orang." Katanya lugu. Dia duduk di gazebo sembari mengayun-ayunkan kakinya ke depan dan belakang.

"Eh, kita main, yuk!"

Aku mengganguk antusias. Senang, akhirnya ada yang mengajakku bermain. Kami bermakn hingga lupa waktu, mulai dari kejar-kejaran, bermain ayunan, perosotan, masak-masakan,dan yang terakhir, kami kembali duduk di gazebo sembari bercerita tentang pengalaman masing-masing. Sangat sederhana, tapi buatku sangat bahagia. Ketika suara seorang wanita berseragam pelayan restoran datang menghampiri kami.

"Safa," panggilnya.

"Ibu!" Safa terlihat senang melihat ibunya. Dia segera turun dari gazebo dan memeluk ibunya.

"Siapa ini, sayang? Teman baru kamu?" Safa mengganguk.

"Halo tante. Namaku Rara," aku tersenyum canggung.

"Halo cantik. Makasih ya, sudah nemenin Safa. Tapi, sekarang Safa nya harus pulang. Ini sudah sore."

Mendadak aku diam. Menatap kedua bola mata ibunya Safa. Safa tersenyum dan mendekatiku. "Ibu tunggu di sana, ya?"

"Iya, Bu."

Ibunya Safa akhirnya menunggu di dekat ayunan.

"Kenapa, Rara?"

"Nanti kita nggak ketemu lagi, dong," ucapku sedih.

"Safaa ..." Panggilan ibunya kembali terdengar. Aku semakin murung.

"Sudah dulu, ya. Nanti ibuku marah. Sampai juga!" Dia berlari menghampiri ibunya.

"Kapan-kapan main lagi, yaaa!!" Teriakku sembari melambaikan tanganku ke arahnya.

Safa membalikkan badannya dan membalas lambaian tanganku. "Iyaaa!!"

Saat itu,aku tidak berpikir kami akan berpisah dan tidak bertemu lagi. Aku kembali menuju ruangan tempat mama berada bersama teman-temannya.

Itu adalah kisah dimana aku menemukan teman yang hanya bersama sehari. Memang hanya sehari kamu bertemu, bermain, dan bersama. Begitu akrab dan menyenangkan. Safa, gadis berambut sebahu yang menemaniku ketika kesepian saat mengikuti diklat mama.

Pernah suatu hari ketika mama mengikuti diklat lagi, dan aku ikut dengan alasan ingin bermain lagi dengan Safa. Tapi, aku tidak melihatnya di restoran tersebut. Saat aku bertanya kepada salah satu pelayan, katanya, ibunya sudah tidak lagi bekerja di sini. Tentu saja aku sedih.

Safa, di manapun kamu berada, aku tidak tahu kamu mengingatku atau tidak, intinya pesanku tetaplah bahagia di manapun kamu berada. Semoga kita bertemu lagi. Bercerita lagi seperti saat dulu kita bertemu saat itu.

***

Halo^^

kembali lagi dengan Maura!

Oke, aku mau tanya, nih. Kalian pernah ngga sih, ketemu sama anak yang random atau tidak dikenal? Tiba-tiba akrab seperti Rara dan Safa? Dengan kata-kata "nanti kita main lagi, ya!", tapi sampai sekarang tidak pernah bertemu lagi.

Mungkin banyak yang seperti itu. Kalau kamu?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Uwaaaaaa T~T, cerita ini mengingatkanku juga yang pernah seperti ini. Dia anak cwo, kenal juga ketidaksengajaan seperti ituuu. Pas waktu olahraga pagi" di lapangan dekat rumah, eh.. kenal sama sosok yang berumur 1 tahun lebih tua. Habis itu menghabiskan olahraga bareng sambil bercerita. Eh, dan berujung ngga pernah ketemu lagii >O<

06 Apr
Balas

Eh, malah curhat ceritanya :(

06 Apr

Semangat ya buat ceritanya lagi. Aku menunggu ♡

06 Apr

Iya, ngga papa. Cerita ini juga karena aku teringat sama temanku yang dulu, cuma bertemu sehari:) Menurut aku juga banyak ya, yang hanya pernah bertemu seseorang sehari, jadi teman, dan akhirnya ngga pernah ketemu lagi. Kangen main bareng:)

06 Apr

Terimakasih, kak. Semangat juga buat kaka ♡

06 Apr

Rasanya kayak dighosting, wkwkwkw >~<

06 Apr

Aku juga pernah ketemuan seperti itu aku kelas satu b tapi dia kelas satu a sampai sekerang dia sekelas sama aku tapi dia itu LUPA DENGAN AKU gimana perasaanku walaupun aku berlum KENALAN Aaaaaaaaahhhhhh.... "~" Tapi terimakasih sudah menggigat kanku dan ku berikan kata SEMANGAT loh ^_^

10 Apr
Balas

Teman kamu lupa sama kamu? Semangat ya Jameela! ♡ Masih banyak orang yang mau temenan sama kamu. Salah satunya aku:)

10 Apr



search

New Post