Maura Hasni Nauli Siregar

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
One Day One Book

One Day One Book

One Day One Book

Oleh: Maura Hasni Nauli Siregar

Buku merupakan jendela ilmu. Karena, dengan membaca buku kita bisa memperoleh banyak hal yang awalnya belum tahu menjadi tahu. Beragam pengetahuan bisa kita dapatkan dari sana. Sebagai seorang anak yang ingin menjadi penulis, maka diawali dengan kecintaan terhadap buku. Hal itu bisa di mulai dari membaca buku. Minimal satu hari, satu buku, seperti yang aku lakukan.

Aku punya motto "one day one book". Setiap hari aku datang ke perpustakaan sekolah untuk meminjam buku. Sampai-sampai, bunda yang bertugas di sana hapal dengan kegiatanku setiap jam istirahat. Semenjak itu tiap hari aku selalu meminjam buku, aku baca sembari menunggu jemputan pulang.

Lalu, aku juga membaca buku Jilbab Traveler karya Asma Nadia. Aku pun terispirasi dengan tokoh yang bernama Rania yang ada dalam buku tersebut. Ayahnya menginginkannya untuk menjadi seperti Ibnu Batutah yang menjelajahi dunia. Mamaku juga pernah bilang, "Maura, jadilah mata dan kakinya mama untuk melihat dunia." Kata-kata yang mencuplik dari perkataan dalam novel itu terngiang-ngiang di telingaku. Karena ketertarikanku dari kisahnya Rania di buku dan film Jilbab Traveler, aku mulai mencoba membuat naskah dan mengirimkannya ke penerbit. Aku pun bisa ingin menulis, agar bisa menjelajahi dunia. Pernah mencoba beberapa kali, tapi belum bisa menembus penerbit yang aku inginkan, yaitu Mizan dan Ananda. Aku pun tak berkecil hati dan mencoba menerbitkannya di Ahsyara, Alhamdulillah lahirlah karya pertamaku dengan judul Misteri Hilangnya Cila.

Bulan Februari, aku pun ikut pelatihan Sasi Sabu yang diadakan oleh Asosiasi Guru Penulis Grobogan. Awalnya aku menolak, karena takut tak ada kawan yang ikut. Kemudian dibujuk sama mamaku. Akhirnya karyaku yang kedua pun diterbitkan oleh Media Guru yang berjudul Petualangan di Pulau Cake, Alhamdulillah mendapat apresiasi dari Kadinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, Bapak Amin Hidayat.

Aku pernah membaca quote Ali Bi Abi Thalib, yang membuat semangatku berkobar kembali untuk menulis dan terus menulis, yaitu, "Semua penulis akan meninggal, hanya karyanyalah yang akan abadi sepanjang masa. Maka tulislah yang akan membahagiakan dirimu di akhirat nanti." Ya Allah, ini adalah kata yang sangat menyentuh hatiku. Andai semua anak mau membaca ini, pasti mereka akan mencintai buku.

Buku adalah sahabat terbaik karena kalian bisa mengisi waktu luang dengan membaca. Buku merupakan jendela dunia, maka banyak-banyaklah membaca. Cobalah membaca dari buku yang kamu sukai. Luangkan waktumu walaupun sebentar saja. Kamu harus tahu, buku adalah sahabat yang paling menyenangkan. Buku tidak membosankan, sangat menarik, dan dapat menambah pengetahuan serta wawasan kita.

Buku adalah sahabat yang akan membuat kita berimajinasi dan bermimpi. Semua hal yang tidak kita ketahui, bisa kita ketahui ketika membaca buku. Kreatifitas juga tumbuh dengan banyak membaca. Maka, teruslah membaca. Aku yakin, semua anak Indonesia pasti cinta pada buku. Selalu cinta buku, ya ...!

Semua penulis besar pasti berawal dari membaca buku. Nah, buku juga sangat berharga. Dia tak segan memberikan ilmunya. Saat sudah selesai membaca buku, perasaan pun lega, dan hati pun berseri-seri.

Ilmu yang kita peroleh dari buku sangat banyak. Buku adalah sahabat yang sangat baik dan berjasa. Bacalah buku, sesibuk apapun. Karena kamu akan menemukan dunia yang seru di dalam buku. Mulailah membaca sejak kecil, kamu akan menikmati rasanya menjelajah dunia meski kakimu tak menapak di sana. Kamu bisa membaca buku yang sesuai dengan kesukaanmu. Bisa dari novel, komik, cergam, cerpen, dll.

Membaca buku bisa dimulai dari motto "one day one book" yang artinya satu hari, satu buku. Paling tidak, satu hari kita membaca satu buku. Mudah kan?

Sering-sering membaca buku juga baik untuk kita. Karena, kita akan memperoleh banyak ilmu dari buku-buku yang kita baca. Buku merupakan sahabat yang setia. Dia tidak akan pernah bosan, terus menerus memberikan cahaya terang untuk mencapai masa depan yang indah dan cerah. Aku sangat bangga kepada para penulis dan pembaca buku yang menyempatkan untuk membaca dan menulis buku.

Mungkin, tanpa buku, aku tidak bisa menciptakan karya-karya seperti sekarang ini. Semuanya berawal dari rajin membaca. Buku merupakan cahaya di kala gelap menyapa kita. Buku adalah segalanya bagiku. Karena bukulah jendela ilmu dan duniaku.

Dua buku yang aku tulis adalah kumpulan cerpen, maka aku pun ingin menulis novel. Maka lahirlah novel perdanaku yang berjudul “The Magic Frieds”.

Salam literasi untuk semua anak-anak Indonesia. Tetap semangat dalam membaca!

Purwodadi, 6 November 2020

Maura Hasni Nauli Siregar. Akrab di panggil Maura. Lahir di Grobogan, 28 Februari 2009. Saat ini, aku kelas IV SD, di Islamic Centre. Mamaku bernama Isna Aina Hidayanti, dan Papaku bernama Abdul Muis Siregar. Aku anak ketiga dari tiga bersaudara.

Karyaku berjudul Misteri Hilangnya Cila (Penerbit Ahsyara, 2019), Petualangan Di Pulau Cake (Penerbit Mediaguru,2019), The Magic Friend (Semesta Aksara, 2020). Sedangkan untuk buku nubarku bersama para penulis cilik yaitu My Diary dan Gemilang (Rumedia "Rumah Media Grup" tahun 2018).

Kalau mau berteman bisa lewat IG @maurahns atau FB maurahasninauli.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan nya bagus sekali.

06 Nov
Balas

Iya sama sama

06 Nov
Balas



search

New Post