Maulana Rif'at D.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mimpiku Menghantuiku
Foto pribadi

Mimpiku Menghantuiku

Pada tanggal 5 November 2024, kulihat temanku mengirim sebuah pesan, yang berisi ajakan untuk berkompetisi dalam sebuah turnamen salah satu game. Pada awalnya aku memang senang setelah melihat nya, mengingat bahwa aku memang gemar bermain game dan ingin mengikuti sebuah turnamen.

Tiba lah waktunya pada hari untuk turnamen yaitu pada tanggal 9 November 2024, aku beserta teman-temanku sudah sangat siap untuk mengikutinya. Setelah semua latihan yang sudah dilakukan setiap harinya, pada hari itu jadwal mainnya ialah pada pukul 14:00, yang bertepatan setelah pulang sekolah. Aku beserta teman-temanku di kala itu, setelah pulang sekolah kami bersiap siap untuk pergi ke tempat nya, aku dibonceng oleh salah satu teman ku karena tidak membawa motor, kebetulan nya pula aku tidak memakai helm dengan temanku juga. Hampir sampainya aku dan teman-temanku, kulihat dari kejauhan dibelakangku ada seorang wanita yang sedang membalap dikarenakan cuaca yang tidak mendukung. Ia membalap dengan kecepatan hampir penuh tanpa melihat adanya sesorang didepannya, yaitu adalah aku dan temanku. Terjadilah kecelakaan hebat yang mengakibatkan penglihatan ku buram sesaat, namun syukurlah temanku hanya mendapat luka ringan, Setelah kejadian kecelakaan aku telah dibawa oleh ambulans. Aku tidak mengingat apapun yang terjadi saat kecelakaan karena aku merasa seperti dunia gelap dan terasa seperti ditarik oleh kegelapan yang telah menghantui ku. Suara ambulans yang masih terngiang sampai sekarang, dengan suara hujan deras dan petir, tanpa bisa melihat apa yang ada didepanku karena mataku tidak bisa dibuka sementara.

Ucapan yang pertama kali keluar dari mulutku adalah syahadat dan hanya berserah diri kepada yang Kuasa, namun syukurlah kudengar dengan lirih suara ibuku yang memanggil namaku beserta ayahku yang menanyai keadaanku saat sampai di rumah sakit. Yang hanya bisa kulakukan pada saat itu hanyalah berbaring dan tidur sebentar lalu bangun, dan berulang kali terjadi aku merasa kasakitan. Terkadang aku hanya berpikir bahwa ini hanyalah mimpi, kudengar dengan lirih ayahku berbincang dengan dokter bahwa kemungkinan kecil adanya pergesaran otak lalu menimbulkan gas. Dikarenakan saat datang aku hanya bisa muntah muntah, namun harus dicek terlebih dahulu untuk hasil yang selengkapnya. Tibalah waktu dimana aku di pindai untuk melihat isi tengkorak ku, syukurnya tidak ada pergeseran atau luka yang tertimbul. Aku merasa sangat senang dan bahagia karena aku tau itu adalah kuasa Tuhan. Lalu 5 hari setelah kejadian itu aku dinyatakan boleh pulang oleh dokter.

hikmah yang dapat diambil dari ceritaku adalah, janganlah sesekali berkendara motor tanpa memakai helm, walaupun sedekat apapun tujuan kita. Namun apalah daya memakai helm atau perlengkapan jika orang lainlah yang tidak berhati-hati, jadi pesan terakhir saya adalah, berkendaralah dengan baik tanpa mementingkan gengsi ataupun penampilan, dan jangan lupa membaca bissmillah sebelum berangkat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post