Maizhayuki Nur Aisyah Nesyauniziyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

IBUKU YANG TERBAIK

Ibuku yang Terbaik

Ibu, tiada kata yang bisa mewakili dirimu. Karena engkau begitu sempurna dan istimewa bagiku. Wanita baik itu selalu menemaniku dalam susah maupun senang. Dia tertawa dan menangis bersamaku. Itulah tanda cinta ibu kepadaku. Ibuku menjagaku tanpa mempedulikan keadaannya.. Itulah dirinya yang sangat menyayangiku.

Aku lahir di Malang Jawa Timur. Usaha ibu melahirkanku sangatlah berat. Karena aku lahir dengan keadaan sungsang. Aku pernah melihat di televisi bahwa itu adalah kelahiran yang tidak normal. Ibuku sempat akan melakukan operasi cesar. Namun ibuku bisa melakukannya dengan bantuan beberapa dokter.

Saat aku umur dua bulan, aku dan ibu pindah ke Kabupaten Pamekasan Madura karena ikut ayahku. Sejak saat itu, ibu merawatku sendirian karena ayah sibuk bekerja untik mencari nafkah. Mulai dari menggendong, masak, memandikanku, dia sendiri yang melakukannya. Umur Sembilan bulan, aku sudah diajak naik sepeda motor dari Madura ke rumah nenekku di Malang. Bayangkan, betapa lelahnya ibu menggendongku dari Madura ke Malang. Perjalanan yang lumayan jauh. Saat itu kami masih sangat beruntung. Di Malang, masih ada kakek dan nenek yang menggantikan ibu mengurusku ketika kami sampai di sana. Jadi Ibu bisa beristirahat.

Saat umurku tujuh tahun, kakek meninggal. Ibu dan ayahku sangat sedih. Namun yang paling sedih adalah ibuku. Ibu menangis tersedu-sedu. Saat itu pun aku merasa sedih. Namun, ibuku adalah orang yang mudah melupakan kesedihannya. Beberapa hari setelah itu ibuku sudah bisa tersenyum kembali. Aku tahu, kenangannya bersama kakek tak akan pernah pudar.

Ibu adalah orang yang paling membantuku dalam segala hal. Mulai dari menyelesaikan tugas sekolah sampai membantuku mempelajari hal-hal baru. Banyak hal yang ibu korbankan untuk merawatku. Dia banyak mengorbankan waktunya untuk bersama dan menjagaku. Kekhawatirannya terhadapku lebih besar dari kekhawatirannya terhadap dirinya sendiri. Ibu bahkan rela mengorbankan nyawanya untukku karena kasih sayangnya sungguh tak terhingga. Pengorbanannyapun sudah tak terhitung jumlahnya. Suatu saat nanti aku ingin sekali membalas kebaikannya. Aku ingin membanggakannya. Suatu saat nanti aku ingin mengajaknya menunaikan ibadah haji. Itulah yang sangat ingin kuberikan kepada ibu. Namun aku sekarang hanya bisa mendoakan ibu agar dia bahagia dan bisa melewati cobaan-cobaan yang diberikan Tuhan untuknya. Aku berharap ibuku sehat selalu agar bisa terus menemaniku. Aku sangat menyayangi Ibuku. Begitu pula ibuku juga menyayangiku. Mulai dari aku kecil sampai sekarang, kasih sayangnya tak berkurang sedikitpun. Kata nenek, masa kecil ibuku sangat mirip denganku. Dulu ibuku juga sangat kurus sepertiku. Namun setelah melahirkan, ibuku menjadi lebih gemuk.

Ibuku adalah orang yang serba bisa. Banyak hal yang bisa dilakukannya. Mulai dari memasak, menjahit, berkebun, bahkan mencuci mobil. Ibuku sosok yang tak kenal lelah. Tidak hanya itu saja, dia adalah seorang istri yang sabar melayani sumaminya. Apapun yang diminta ayahku dituruti oleh ibuku. Dia bukan seorang istri yang suka membantah perintah suaminya. Itulah sebabnya ayahku menyukai ibuku. Akupun juga menyukainya. Dia selalu menemaniku bermain dan tidur bersama.

Ibuku juga orang yang sangat ceria. Setiap hari dia bercanda dan tertawa bersamaku. Aku sungguh tidak bisa jauh darinya meskipun sebentar saja. Jika ibu tidak ada di rumah, maka akan terasa sepi. Namun setelah ada ibu di rumah, rumahpun menjadi ramai kembali. Aku sungguh berterima kasih kepada ibuku yang sudah rela berkorban untuk merawatku dari aku kecil sampai sekarang. Semoga suatu saat nanti Tuhan membalas kebaikannya. Ibu engkau adalah orang yang paling istimewa bagiku. Aku harap engkau akan selalu bersamaku.

Terima kasih atas kasih sayang yang telah engkau berikan sejak kecil sampai sekarang. Aku begitu bersyukur menjadi anakmu. Engkau telah membuat hari-hari biasa menjadi hari-hari yang penuh makna dan istimewa. Hari-hari yang dipenuhi kenangan indah ketika bersamamu. Sungguh bahagia karena telah menjadi seorang ibu yang baik. Meskipun di mata orang engkau memiliki banyak kekurangan, tapi bagiku. Engkau adalah ibu yang paling sempurna.

Profil Penulis

Nunez adalah panggilan akrab dari Maizhayuki Nur Aisyah Nesyauniziyah. Gadis kelahiran Malang, 21 Mei 2011 merupakan putri pertama dari pasangan Encung Adi Putro dan Rohmawati. Saat ini dia duduk di bangku kelas 5 SD Negeri Kapong 1 Batumarmar. Hobinya adalah membaca dan menulis. Emailnya: [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

trimakasih kak

13 Dec
Balas



search

New Post