Made Meisya Annica Dwi Putri

Pepatah mengatakan Tak kenal maka tak sayang Jadi perkenalkan aku Made Meisya Annica Dwi Putri panggil aja Meisya Umurku 16 tahun Aku memiliki hobi mengga

Selengkapnya
Navigasi Web
Guruku Pahlawanku, Menuntunku Menemukan dan Mengasah Bakatku

Guruku Pahlawanku, Menuntunku Menemukan dan Mengasah Bakatku

Guruku Pahlawanku, Menuntunku Menemukan dan Mengasah Bakatku

Oleh: Made Meisya Annica Dwi Putri

Jika sebagian besar orang hanya menganggap guru sebagai tenaga pengajar semata, namun tidak bagiku. Aku sangat menyadari, bahwa seorang guru selalu berusaha maksimal untuk menjadi panutan bagi semua siswanya.

Istilah pahlawan tanpa tanda jasa sering terdengar dan disematkan pada figur seorang guru. Guru layak disebut sebagai pahlawan karena kerja keras mereka yang tiada henti demi mencerdaskan anak bangsa. Rela menembus lebatnya hutan dan rela mengarungi sungai demi anak-anak yang tinggal di pedalaman.

Aku teringat ketika aku duduk di tingkat sekolah dasar. Aku memiliki seorang guru yang jasanya sampai kapanpun tidak akan pernah aku lupakan. Wajahnya masih teringat jelas olehku. Aku biasa memanggilnya Pak Gede. Beliaulah guru yang paling berbekas dihatiku. Mengapa aku bisa mengatakan seperti itu? Karena beliaulah yang telah menuntunku saat aku tidak mengetahui apa bakatku. Dengan sabar beliau memberikan bimbingan, memberikan rasa percaya diri, dan motivasi hingga aku mencapai keberhasilanku.

Berkat bimbingan dari beliau aku bisa menemukan potensi dan bakatku. Beliau membuat aku sadar bahwa aku tidaklah sebodoh yang aku pikir, aku tidak memiliki bakat atau hal yang bisa dibanggakan. Aku merupakan murid yang tidak sepandai dengan teman-temanku yang selalu mendapat nilai sempurna disetiap ulangan. Beliau sering mengatakan bahwa setiap orang memiliki kemampuan dan bakat yang berbeda-beda. Mungkin aku lemah dalam hal akademik khususnya menghitung, tapi berkat beliau aku yakin bahwa ketertarikanku sejak kecil dalam menggambar bisa menjadi potensi untuk aku asah dan kembangkan dengan bimbingan beliau.

Sewaktu aku menginjak kelas 3 SD, Pak Gede menyuruhku mengikuti seleksi untuk memilih perwakilan sekolah dalam perlombaan mewarnai tingkat sekolah dasar, di antara teman-teman aku yang berhasil terpilih. Beliau yakin aku memiliki potensi setelah melihat berbagai gambar yang aku buat pada buku gambarku. Awalnya aku ragu karena takut mengecewakannya. Tetapi beliau meyakinkan bahwa aku harus percaya diri, sebab aku memiliki bakat dalam menggambar.

Sebelum hari perlombaan, setiap hari guruku mengajariku karena aku belum tahu sama sekali cara menggunakan krayon. Saat itu hanya krayon berukuran kecil yang mampu aku beli, namun hal itu tidak mematahkan semangatku untuk belajar mewarnai. Tanpa aku duga, guruku rela membelikan aku sebuah krayon besar dan mahal dengan warnanya yang bervariatif, sangat jauh berbeda dengan krayon kecilku. Beliau mengajarkanku cara memadukan warna agar terlihat serasi dan indah. Setelah pertemuan kami kesekian kalinya, pewarnaanku sudah lebih baik dari sebelumnya yang terlihat sangat berantakan.

Tiba saat hari perlombaan. Beliau terus menyemangatiku dan mengawasi dari kejauhan sampai aku selesai mewarnai gambaranku. Saat pengumuman juara lomba, sangat disayangkan aku mengalami kekalahan, membuat aku merasa kecewa. Namun guruku tidak henti-hentinya memotivasiku, bahwa aku harus tetap semangat dan menjadikan ini pengalaman.

Pada kesempatan lain aku ditunjuk lagi mengikuti lomba menggambar saat menginjak kelas 4 SD. Walaupun saat itu kekalahan menimpaku lagi, setidaknya aku belajar hal baru. Karena pada lomba menggambar aku tidak hanya belajar mewarnai, tetapi juga belajar membuat sketsa. Awalnya terasa sulit bagiku, tetapi beliau terus membimbingku dengan semaksimal mungkin.

Setiap hari aku lalui dengan belajar menggambar dan mewarnai, karena ingin mengasah lebih dalam lagi potensiku. Aku tahu inilah bakatku yang tidak boleh aku sia-siakan. Sesuai dengan petuah dari beliau bahwa aku harus tetap belajar dengan giat walaupun jika aku sudah mahir nanti, supaya bisa melanjutkan bakatku hingga menjadi seorang seniman profesional.

Setelah banyaknya kegagalan akhirnya kerja kerasku dan guruku terbayarkan. Aku berhasil menjuarai lomba menggambar antar sekolah saat aku kelas 5 SD. Walaupun hanya mendapat juara harapan, aku tetap bangga karena ini kemenangan pertamaku.

Tidak sampai disitu, menginjak kelas 6 SD aku juga berhasil memenangkan dua perlombaan menggambar antar kecamatan. Kedua lomba tersebut diikuti oleh banyak peserta, jadwal pelaksanaannya pun berdekatan. Jadi aku harus berlatih lebih keras dari sebelumnya. Tetap beliau yang senantiasa selalu membimbingku tanpa pernah menunjukan rasa lelahnya, hingga aku bisa meraih juara harapan satu dan juara satu dari kedua lomba tersebut. Aku membawa pulang piala, piagam, dan hadiah berupa uang tunai.

Setiap pengalaman dan keberhasilan yang aku raih setelah banyaknya kegagalan tidak terlepas dari bimbingan guruku. Aku bisa dengan bangga mengangkat tinggi piala kemenangan karena kerja kerasnya yang terus mengajariku. Tak peduli walaupun nantinya aku akan kalah dalam lomba, baginya yang terpenting adalah pengalaman yang aku dapatkan.

Begitu banyak jasa dan pengorbanan yang beliau lakukan. Bukan hanya tenaga yang beliau keluarkan tetapi juga materi. Sungguh beliau bukan sekadar guru biasa bagiku. Dia benar-benar pahlawanku. Pahlawan yang menuntunku menemukan dan mengasah bakatku.

BIODATA

Made Meisya Annica Dwi Putri, dengan panggilan akrabnya Meisya. Merupakan seorang siswi dari SMA Negeri 3 Singaraja. Lahir di Singaraja, Buleleng, Bali pada 21 Mei 2006 dan kini telah berusia 16 tahun. Merupakan anak bungsu dari dua bersaudara. Dari kecil hingga dewasa tetap meneruskan pendidikan kota kelahirannya.

Memiliki hobi menggambar dan menari yang telah ia tekuni sejak kecil namun kini menginjak usia remaja memiliki hobi baru yakni melukis, membaca novel, dan juga menulis. Ia juga memiliki ketertarikan di bidang seni rupa dan seni tari sejak kecil membuatnya bercita-cita menjadi seorang desainer dan penari profesional. Motto dalam hidupnya adalah teruslah bangkit dan berusaha lagi walau kegagalan menimpamu berkali-kali, karena kegagalan adalah proses menuju kesuksesan.

Penulis bisa dihubungi melalui email: **(censored)** ataupun nomor WA: **(censored)**

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post