Jika kita berjalan melewati perpustakaan apa yang akan kita lakukan? Melewatinya begitu saja atau melangkah masuk untuk suatu ilmu yang kita cari, pernah terbayangkan tidak kalau ternyata ada orang yang sama sekali tidak pernah menginjakkan kakinya di perpustakaan. Melihat hal tersebut sangat miris bukan, padahal dengan kita ke perpustakaan kita dapat menemukan hal yang mungkin belum kita ketahui dan dengan membaca, satu persatu jendela dunia mulai terbuka.

Membaca bukan hanya melalui buku yang “membosankan” tetapi kita juga bisa membaca buku yang “menyenangkan” . sebagai contoh, kita lebih tertarik membaca novel dibandingkan membaca jurnal-jurnal yang sangat tebal dan hitam putih. Kita bisa mulai membaca novel yang bermanfaat, aku suka membaca novel, sangat suka, dan yang paling aku suka adalah novel Sang Pemimpi dari Andrea Hirata.

Novel tersebut adalah buku kedua tetralogi Laskar Pelangi, aku sangat menyukai novel itu karena novel tersebut menceritakan betapa susahnya mendapat pendidikan yang layak saat itu, kerasnya kehidupan, perjuangan mimpi yang luar biasa, namun mengajarkan manisnya persahabatan. Yang paling mengejutkan adalah novel tersebut terdapat di perpustakaan! Sekarang perpustakaan telah menyediakan beberapa bacaan yang menarik, dan aku harap itu bisa menarik minat pelajar untuk membaca. Karena, kalau kita lihat dan bandingkan dengan negara lain Indonesia termasuk yang paling terbelakang tentang membaca, jadi mari kita budayakan gemar membaca.

Selain kita datang ke perpustakaan untuk membaca, kita juga sekaligus membuat memori dengan buku-buku yang kita baca. Mengingat bahwa kita pernah membaca buku tersebut dan kita bahagia itu adalah another level dari kebahagiaan. Membaca buku di perpustakaan dan bersama teman dekat kita juga akan membuat sebuah kenangan yang akan sangat menyenangkan di masa depan.

Mari jadikan membaca sebagai hobi kita, membaca pesan di handphone saja mampu masa membaca buku tidak mampu, daripada kita main handphone berjam-jam tanpa henti akan lebih baik jika kita membaca suatu yang bermanfaat. Membaca buku tidak selalu harus di perpustakaan, di masa modern seperti ini kita bisa memanfaatkan handphone sebagai media untuk membaca, tapi ingat harus membaca sesuatu yang bermanfaat.

Sebagai pelajar dan generasi bangsa selanjutnya, kita harus pintar dalam memilih buku bacaan kita, akan lebih baik jika kita membaca di perpustakaan karena akan di pandu oleh penjaganya. Namun, di masa pandemi seperti ini kita memang belum bisa datang ke perpustakaan tapi kita masih tetap bisa membaca di perpustakaan elektronik, jangan jadikan pandemi ini penghalang antara kita, buku, dan perpustakaan. Siapa tahu dengan membaca kita tertarik untuk membuat buku, itu akan menjadi sangat menarik. Bisakah aku menanyakan sesuatu, siapa penulis favoritmu? Jika aku mendapatkan pertanyaan seperti itu, aku akan menjawab, penulis favoritku adalah Andrea Hirata, aku sangat terkesan dengan buku-buku yang beliau ciptakan, terutama buku Sang Pemimpi, aku masih mengingat bagaimana perjalanan Arai dan teman-temannya itu, perjalanan yang luar biasa. Aku harap kita akan dipertemukan di perpustakaan, lagi…

Profil Penulis

Halo! Aku Linatus sururoh, lahir di Banjar 21 maret 2004. Hobiku adalah menulis puisi loh, dan aku juga pandai bernyanyi hehe.

Di sekolah aku bukan siswi yang aktif. Tapi, aku mengikuti organisasi pramuka di sekolah SMAN 2 BANJAR.

Email : [email protected]

No. WhatsApp : 089662814976