Khalidah Abdullah

You Can Call Me Oway Santri penulis dan blogger lepas dengan beragam ide di kepalanya. We can talk about everything, start with curiousness. My blog to check ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Toxic Friendship
dampaknya sampai ke mental

Toxic Friendship

Toxic secara bahasa adalah ‘racun’ dan friendship adalah ‘persahabatan’ atau pertemanan. Jadi, jika digabungkan, kurang lebih makna keduanya adalah hubungan pertemanan atau persahabatan yang buruk. Atau jika dianalogikan sebagaimana ekosistem lingkungan, toxic friendship adalah hubungan antara manusia yang membentuk simbiosis parasitisme. Karena, dalam sebuah hubungan persahabatan yang tidak sehat, hanya satu pihak yang diuntungkan, sedangkan pihak lainnya dirugikan.

Bentuknya mungkin berbeda-beda pada tiap orang. Namun, bisa dilihat dari bagaimana pola hubungan itu diliputi oleh gengsi tidak membuat kenyamanan dan keterbukaan terhadap kedua belah pihak kepada satu sama lainnnya. Padahal, gunanya manusia bersosialisasi adalah untuk membantu satu sama lain dan membuat beban di pundak menjadi lebih ringan. Akan tetapi, dalam pola toxic friendship ini, seringkali ditemukan satu orang berkorban untuk mempertahankaan hubungan mereka dengan mengorbankan segala hal, tapi pihak yang menerima tidak melirik bahkan respek dengan segala pengorbanan yang telah temannya kerahkan.

Dalam hubungan pertemanan atau persahabatan, biasanya bentuknya berupa satu geng yang memiliki satu bos yang punya beberapa anak buah atau pengikutnya dan harus selalu menuruti segala perintahnya (biasanya si bos ini anak orang kaya yang anak buahnya akan “dipecat” kalau tidak menuruti perintahnya). Entah baik atau buruk. Kalau yang sebelumnya sedikit lebay, mari kita ke contoh yang lebih sederhana dan relate.

Misal, dua orang yang berteman atau dalam sekelompok orang. Beberapa orang didalamnya tidak merasakan kenyamanan dan kelegaan dalam menjalani hubungan mereka atau tidak merasakan emosi baik dan rasa aman ketika curhat satu sama lain. Tapi, jika seseorang keluar dari circle ini, mereka tidak akan memiliki teman lain atau ada faktor besar seperti gengsi dan hal lainnya. Jika sekumpulan anak orang kaya biasa berkumpul, lalu tiba-tiba salah seorang diantarannya bergabung dan mengobrol pada anak orang biasa, pasti akan membuat kesan yang kurang baik terkait reputasinya yang merupakan anak orang kaya. Padahal, di circle anak orang kaya, dia juga malas untuk mengeluarkan uang banyak hanya untuk nongkrong di cafe mahal dan makan di restoran bintang lima.

Begitulah. Jika dijelaskan lebih runut ini, artikel ini tidak akan cukup. Tapi, jika kita perhatikan lebih cermat. Cukup banyak orang-orang yng terjerat masalah pertemanan yang tidak sehat ini. Salah satu alasan kuatnya adalah mempertahankan reutasi dan eeksistensinya. Biasanya, seseorang yang memiliki masa lalu yang buruk dan terkucilkan, ketika ia mendapat pengakuan dari circle yang ia semayami, maka ia akan pertahankan meskipun mengorbankan segala yang ia miliki demi mempertahankan dirinya dan tidak ingin membuatnya terjerumus lagi ke dalam dunia di mana ia dikucilkan. Atau, orang-orang yang bergantung pada orang lain, tidak memiliki prinsip hidup. Biasanya, mereka juga akan terombang-ambing mengikuti temannya tanpa tahu apa passion dan kesukaan dia sebenarnya.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mencari apa kesukaan kita, menjga batas pergaulan dan mem-filter kembali mana hubungan yang baikd an mana hubungan yang buruk. Karena, yang menyedihkan dari toxic friendship adalah bagaimana seseorang itu mempertahankan luka pada dirinya sendiri, sedangkan ia tahu bahwa hal tersebut hanya akan merugikannya. Pun teman-temannya tidak ada yang peduli padanya. Bagaikan bunuh diri. Orang yang terjerat dalam hubungan seperti ini akan terkorbankan waktu dan masa depannya.

Terkadang, kita memang perlu dan siap untuk sendirian. Tidak segala hal akan berjalan dengan lancar dan baik dengan bersama-sama. Bukan melihat berapa banyak temanmu, tapi sebesar apa kualitas satu-satunya teman yang kamu punya. Hidup ini hanya sekali. Oleh karena itu, pergunakanlah waktu yang ada dengan baik dan melakukan apa yang kamu suka, membuat bangga orang tua dan menjadi pribadi taat beragama, sukses dan bahagia di dunia dan akhirat. Sederhananya, “bareng-bareng ok, sendiri pun tak masalah.”

Semoga orang-orang di dunia ini bisa menemukan kebahagiaan dalam pertemanan dan persahabatan yang baik dan langgeng dunia akhirat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post