Melihat Berita
Faiza sedang asyik menonton televisi. Seperti biasanya, menonton acara kartun. Keluarga Pak Somat. Kadang dia tertawa sendiri melihatnya.
Di saat iklan, Faiza mengganti channel televisi. Ibunya memperhatikan itu. Faiza sekilas menonton berita.
"Korupsi? Apa itu?", celoteh Faiza sendirian. O iya, Faiza kelas enam.
"Apa, Za?", sahut ibunya.
"Itu bu.. Ada yang memakai baju warna orange.. Korupsi..", kata Faiza.
"Memangnya korupsi itu apa, bu?", tanya Faiza.
Ibunya memutar otak untuk menjelaskan arti korupsi untuk anak seusianya.
***
"Oh, jadi korupsi itu seperti mencuri ya, bu?", tanya Faiza.
"Ya semacam itu, Za. Tapi uangnya banyak sekali itu.. Uang itu milik negara..", ujar ibu.
"Seharusnya uang itu kan untuk pembangunan atau untuk membantu orang miskin tetapi dikurangi oleh orang yang korupsi.. ", lanjut ibu.
"Misalkan, seharusnya uang untuk diberikan kepada orang miskin itu seratus ribu.. Tetapi yang diberikan ternyata hanya delapan puluh ribu.. Yang dua puluh ribu untuk dirinya sendiri.. Itu contoh kecil korupsi, Za..", kata ibu.
"Misalkan juga untuk membeli semen, seharusnya harga hanya tujuh puluh ribu rupiah. Tetapi dilaporkan berharga seratus ribu rupiah. Uang yang tiga puluh ribu untuk dirinya sendiri, itu juga korupsi Za..", kata ibu lagi.
Faiza menyimak yang dikatakan ibu. "Berarti kalau yang ditangkap itu pasti uangnya banyak ya, bu? Yang memakai baju orange itu...", tanya Faiza.
"Iya, tentu Za..", jawab ibu.
"Uang negara itu dipakai untuk membuat kaya dirinya sendiri. Bisa membeli mobil, membuat rumah yang bagus.. Nah itu sangat merugikan negara..", lanjut ibu.
***
"Nah, inti dari korupsi itu adalah tidak bersikap jujur Za.. Jika jujur maka orang akan berhati-hati dalam bicara, bersikap dan lainnya..", kata ibu.
"Kamu bisa melatih kejujuran pada diri sendiri sejak kecil. Contohnya, disuruh membelikan minyak goreng. Kalau ada sisanya ya dikembalikan kepada ibu..", kata ibu memberikan contoh.
"Contoh lagi, misal ada iuran dari sekolah senilai dua puluh ribu. Maka kamu bilang ibu dan bapak ya dua puluh ribu. Tidak ngomong dua puluh lima ribu, terus yang lima ribu untuk kamu sendiri. Tidak boleh seperti itu, Za..", kata ibu lagi.
"Kalau dalam hal belajar, kamu harus berusaha datang tepat waktu di sekolah, tidak menyontek saat ulangan, tidak mencuri uang punya teman dan lainnya..", kata bapak menyambung perkataan ibu.
"Nah, kalau kamu sejak kecil selalu jujur, maka kalau kamu besar nanti juga akan berusaha berbuat jujur, Za. Jadi apapun nanti, kamu akan terbiasa jujur.. tidak mengambil yang bukan milikmu..", lanjut bapak.
Faiza mengerti apa yang dikatakan ibu dan bapak. Ternyata setiap orang harus bersikap jujur agar tidak korupsi. Kalau tidak jujur bisa ditangkap seperti orang-orang yang memakai baju orange. Faiza tidak mau menjadi seperti itu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar